YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media / Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari, MA., Dt Marajo menyampaikan bahwa SM menjadi peninggalan yang sangat berharga bagi Persyarikatan Muhammadiyah. Deni menceritakan kelahiran SM sebagai basis media sudah ada sejak 13 Agustus 1915. Artinya, jauh sebelum bangsa Indonesia merdeka dari belenggu pasukan imperialisme.
“SM hingga hari ini berusia 108 tahun. Kalau kita cermati, tidak ada media yang masih bertahan hingga hari ini seusia dengan SM. Karenanya, berbagai penghargaan diraih, karena majalah kita sebagai majalah yang bertahan lama hingga melebihi usia 1 abad,” ujarnya saat Baitul Arqom Kepala Sekolah PDM Sragen, Jawa Tengah, Sabtu (11/5) di Gedoeng Moehammadijah Yogyakarta.
Menurut Deni, SM hadir sebagai media untuk membangkitkan semangat keberagamaan dan kebangsaan. Pada awal abad pertama, pergerakan SM di mulai dari dunia literasi. Hal itu diungkapan dengan penerbitan majalah. Majalah yang dulunya menggunakan aksara Jawa, seiring berjalannya waktu, mulai mengalami perubahan. Dan sampai sekarang, majalah SM terus terbit tanpa henti menyapa umat dan masyarakat.
“Alhamdulillah hingga hari ini media SM kebanggan kita semua masih eksis, tidak hanya eksis, tapi juga tumbuh berkembang,” katanya.
Deni tidak menafikan banyak media saat ini yang gulung tikar. Hal itu imbas dari dahsyatnya gelombang era disrupsi dan digitalisasi yang menghempas kehidupan. Namun, SM masih bertahan dengan kokoh. Menurutnya, ini yang semestinya disyukuri juga dipompa semangat untuk mengembangkan dan memajukan SM kini dan di masa depan.
“Bapak ibu bisa saksikan berapa banyak media-media hari ini yang gulung tikar karena berhadapan dengan namanya online. Tetapi media Persyarikatan ini, Alhamdulillah masih di izinkan oleh Allah terbit hingga hari ini,” ungkapnya.
Deni mengungkapkan jika saat ini SM mulai melakukan transformasi dari teks menuju konteks. Di mana manifestasinya bergerak di sektor ekonomi. Ini sebagai upaya menjalankan keputusan Muktamar Muhamamdiyah ke-47 di Makassar, Sulawesi Selatan, yaitu menjadikan gerakan ekonomi sebagai pilar ketiga Persyarikatan.
“Ini kemudian menjadi PR bagi kita warga Peersyarikatan untuk mendorong gerakan ekonomi menjadi sebuah gerakan yang masif di lingkungan Persyarikatan. SM mencoba mentransformasikan ini, dari teks menuju konteks, dari dakwah bentuk tulisan kepada dakwah dalam bentuk bangunan. Alhamdulillah, hingga 10 tahun ini, proses transformasi berjalan dengan baik,” katanya.
Deni mengungkapkan saat ini SM mengalami kemajuan luar biasa. Wujdunya punya beberapa unit usaha yang sedang berjalan. Yaitu Majalah SM baik cetak atau digitak, SM Corner, penerbitan SM, SM Logistik, BulogMU, Logmart, SMTV, Properti Perumahan, SM Farm (peternakan), SM Tour & Travel, SM Tower & Convention, dan SM Wisata.
“Semua lini usaha ini dibangun dengan semangat kemandirian dan berjejaring antar jamaah Persyarikatan,” tandasnya. (Cris)