Menyalakan Lentera Pencerahan Dari Ranting Untuk Negeri

Publish

3 September 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
107
Dok Istimewa

Dok Istimewa

Menyalakan Lentera Pencerahan Dari Ranting Untuk Negeri (Kisah Heroik Pengukuhan Ranting Muhammadiyah di Daerah Minoritas)

Furqan Mawardi, Ketua Lembaga Pengembangan Cabang, Ranting, Masjid dan Pesantren PWM Sulawesi Barat

Sore itu, Sabtu tanggal 30 Agustus 2025 menjelang magrib, perjalanan panjang kembali saya tempuh dari Mamuju menuju Mamasa. Bukan lagi berdua dengan putra saya Ahmad Dahlan, kali ini saya ditemani Ustadz Wahab, pengurus Lembaga Pengembangan Cabang, Ranting, Masjid, dan Pesantren (LPCRMP) Sulawesi Barat bersama istri dan anaknya, serta Sibghatullah yang juga pengurus LPCRPM Sulawesi Barat. Seperti biasa, hujan dan kabut menjadi sahabat setia setiap perjalanan menuju pegunungan Mamasa. Jalanan licin, jurang menganga di sisi kiri kanan, serta jarak pandang yang terbatas menuntut kami melaju dengan hati-hati. Satu langkah saja keliru, nyawa bisa jadi taruhannya. Namun semangat untuk menguatkan dakwah pencerahan membuat perjalanan penuh risiko ini terasa bernilai.

Setiba di Aralle malam hari, wajah-wajah penuh semangat para koordinator desa (Kordes) KKN mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mamuju yang sudah menanti di teras rumah penginapan yang kami tempati. Rapat koordinasi pun digelar, membahas program kerja, evaluasi, hingga persiapan pelantikan tiga ranting Muhammadiyah yang akan digelar keesokan harinya. Malam itu, di tengah udara dingin yang menusuk, kopi panas dan gorengan sederhana menjadi teman diskusi. Saya merasakan ada yang berbeda semangat para kader kali ini menyala lebih terang daripada sebelumnya. Apalagi kegembiraan mereka makin lengkap ketika akan pulang, kembali saya bagikan ikan laut segar kepada setiap posko dan beberap bungkusan tempe, yang dimana makanan ini menjadi sesuatu yang agak sulit ditemukan di daerah pegunungan.

Esoknya, Ahad 31 Agustus, kami menuju desa Uhaidao, desa pelosok yang menempuhnya memacu adrenalin, karena jalannya berbatuan dan naik turun. Dugaan saya acara pelantikan akan berlangsung sederhana, mungkin hanya di masjid kecil dengan undangan terbatas. Tapi prasangka itu runtuh seketika begitu memasuki kawasan acara. Umbul-umbul dan bendera Muhammadiyah berkibar gagah di jembatan, pinggir jalan, hingga depan lokasi. Spanduk besar bertuliskan Selamat Datang menyambut kami, diiringi pagar betis para mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Mamuju serta nyanyian dari para barisan ibu-ibu. Tenda besar dengan panggung megah berdiri, kursi tamu tertata rapi, lengkap dengan bosara, hidangan khas Mandar,. seakan menegaskan bahwa inilah sebuah acara pengukuhan yang penuh kehormatan.

Saya terenyuh. Inilah pelantikan ranting, namun gaung dan marwahnya setara pelantikan daerah. Saat lagu Indonesia Raya dikumandangkan, hati saya sudah bergetar. Namun ketika lagu Sang Surya menggema dengan pengeras suara yang membahana, saya tak kuasa menahan air mata. Betapa mengharukan melihat semangat umat Islam yang hanya 18% di Mamasa, mampu menggetarkan bumi pedalaman dengan semangat persyarikatan Muhammadiyah.

Kehadiran Ketua PDM Mamasa, Haji Abdul Samad, beserta jajarannya, semakin menguatkan acara. Sambutannya penuh motivasi, menyeru agar seluruh kader bersinergi membangun Mamasa menuju kota Mamase’ kota penuh keramahan. Tidak kalah penting, Ketua PCM Aralle, Ustadz Kadri, membuktikan bahwa akselerasi dakwah bukan sekadar wacana. Baru sepekan dikukuhkan, ia bersama timnya telah berhasil menambah tiga ranting baru. Yakni Ranting kelurahan Aralle, Uhaidao, dan Ralleanak Utara. Rumahnya Ustadz Kadri bahkan sudah disulap menjadi sekretariat resmi lengkap dengan papan nama organisasi. Inilah teladan nyata ketertiban berorganisasi dan semangat dakwah yang menginspirasi.

Selepas Zuhur, perjalanan berlanjut ke Kecamatan Mambi. Meski tidak semegah Aralle, pelantikan tiga ranting Muhammadiya, yakni Talippuki, Mambi, dan Sendana tetap berlangsung meriah. Kehadiran warga, dukungan mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Mamuju, serta sambutan penuh motivasi dari para pimpinan menambah semangat ukhuwah. Saya sendiri berkesempatan menyampaikan pesan: bahwa kemajuan peradaban hanya bisa dicapai melalui pendidikan. Dan insyaAllah, Muhammadiyah hadir membawa cahaya pendidikan untuk Mambi dan sekitarnya.

Sore hari, hujan kembali mengguyur perjalanan pulang. Kabut putih menutup pandangan, jalan licin menguji kewaspadaan. Namun di balik rasa lelah, ada kehangatan yang tak bisa saya dustakan. Hari ini, saya menyaksikan sendiri bagaimana Muhammadiyah diterima dengan tangan terbuka di bumi Mamasa. Minoritas tak lagi menjadi penghalang, sebab semangat persaudaraan dan kerja nyata telah membuka pintu hati masyarakat.

Saya pulang dengan keyakinan bahwa cahaya Sang Surya akan terus bersinar di Mamasa. Meski muslim di sini hanya 18%, semangat dakwah akan membuat angka itu tidak pernah menjadi kelemahan, melainkan kekuatan yang justru melahirkan keistimewaan.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) Universitas 'Aisyiya....

Suara Muhammadiyah

5 August 2024

Berita

DENPASAR, Suara Muhammadiyah – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menerima L....

Suara Muhammadiyah

30 August 2024

Berita

Adakan Perlombaan Teselasi, Kirigami, dan Robotika BANGKA, Suara Muhammadiyah - Pada hari Jum&rsquo....

Suara Muhammadiyah

8 November 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Dunia mengalami berbagai tantangan dengan perubahan teknologi yan....

Suara Muhammadiyah

2 May 2024

Berita

BANTUL, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Tirtonirmolo Barat Cabang Kas....

Suara Muhammadiyah

7 May 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah