BATU, Suara Muhammadiyah - Bangsa Indonesia tidak hanya mendapat anugerah dari aspek alam yang indah dan iklim yang baik. Tapi juga diberikan tiga nilai yang hidup dan memberikan karakter kepada warganya. Hal itu ditegaskan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir M.Si dalam Kemah Kreativitas Nasional Seniman dan Budayawan Muhammadiyah pada 19 Juli 2024 ini. Turut hadir dalam acara yang diselenggarakan Lembaga Seni Budaya PP Muhamadiyah selama tiga hari itu ratusan seniman dan budayawan Muhammadiyah dari berbagai provinsi di Indonesia.
Lebih lanjut, Haedar menjelaskan bahwa tiga nilai tersebut adalah agama, budaya, dan Pancasila. Indonesia merupakan bangsa yang beragama dan dalam perkembangannya agama hadir secara damai. Proses konversi dari agama tradisional, kemudian ke mayoritas Hindu, dan menjadi mayoritas Islam berlangsung begitu damai. Bahkan Indonesia seperti tidak mengenal perang antaragama.
“Agama juga memberikan sumbangsih besar dalam tumbuh kembang bangsa. Seluruh umat Beragama punya peran dalam meraih kemerdekaan. Agama juga memberikan karakter religius pada setiap warganya. Yakni adanya sentuhan sosial dan nilai kesalehan dalam kehidupan, termasuk dalam mengelola alam dan seisinya,” ujarnya.
Nilai kedua budaya yaitu sistem pengetahuan kolektif pada setiap masyarakat yang menjadi acuan berperilaku secara sosial. Sikap moderat juga lahir dari kebudayaan yang tumbuh di komunitas yang kemudian menjadi Bihnneka Tunggal Ika. Nilai ketiga adalah Pancasila yang menjadi komitmen konsensus politik untuk membentuk bangsa.
“Maka, di tengah proses kehidupan penuh dengan dinamika yang kompleks, bangsa Indonesia harus tetap punya landasan. Dalam hal ini adalah pandangan dunia yang berdasar pada tiga nilai tadi. Dan kemah nasional ini juga menjadi upaya agar nilai budaya dapat ditransformasikan dalam kehidupan masyarakat,” tambahnya.
Hal tak jauh berbeda juga dikatakan Ketua Lembaga Seni Budaya PP Muhammadiyah Prof. Dr. Ir. Gunawan Budianto, M.P. IPM. ASEAN. Menurutnya, Muhammadiyah memang tak pernah lepas dari seni dan budaya. Keduanya dijadikan akar dan strategi dari pergerakan dakwah Persyarikatan. Seni dan budaya juga menjadi soft diplomacy yang memperkaya cara dakwah Muhammadiyah.
“Agama itu tanpa paksaan, Bermuhammadiyah juga tanpa paksaan. Melalui seni dan budaya, Muhammadiyah bisa tampil dengan cara yang keren. Semoga kemah nasional ini bisa semakin memberika pencerahan bagi kita, utamanya dalam pengembangan seni dan budaya,” kata Gunawan.
Di sisi lain, Pj Walikota Batu Aries Agung Paewai, M.M. menyambut baik niatan Muhammadiyah untuk membangun pondasi seni dan budaya. Meski Batu dikenal dengan kota wisata, namun juga ingin menggandeng mereka yang fokus dan berupaya meningkatkan seni budaya. Ia percaya, agenda nasional seperti ini mampu menghasilkan produk terbaik yang dihasilkan dari generasi terbaik.
“Ini dapat menjadi momentum penegakkan budaya dna lahirnya itu nanti ada di Kota Batu. Terimakasih warga Muhammadiyah yang sudah mendukung program pemerintah dan bersinergi membangun negeri yang lebih baik,” pungkasnya mengakhiri. (diko)