SLEMAN, Suara Muhammadiyah - Setelah sukses menyelenggarakan Gladian Pemimpin Kuntum (DIANPINKU) untuk kelas 2 dan 3, kali ini Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) SD Muhammadiyah Condong Catur menggelar Gladian Pemimpin Regu (DIANPINRU) untuk kader kelas 4 dan 5.
DIANPINRU ini pun berlangsung di Bumi Perkemahan (Buper) Dewa Bromo, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Jum’at (9/8/2024). Terdapat tambahan peserta selain kader siswa SD Muhammadiyah Condong Catur, juga ada dari SD Muhammadiyah Condong Catur 2 dan SD Muhammadiyah Kayen.
Dalam upacara pembukaan, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Condong Catur Sulasmi, SPd menyampaikan sambutan dan apresiasi kepada para kader terpilih dalam DIANPINRU ini. “Apresiasi yang setinggi-tingginya kepada ananda semuanya yang sudah terpilih menjadi ketua dan wakil ketua regu,” ujarnya.
Gelaran DIANPINRU menjadi wahana memperkuat kepemimpinan, Sulasmi memberikan pesan sebagai bekal untuk menjadi pemimpin. Pertama, pemimpin tidak boleh ingah – ingih, istilah Jawa tersebut memiliki makna tidak punya keberanian, pendirian, atau tidak segera tanggap. “Namanya pemimpin atau ketua dalam kondisi apapun harus selalu siap laksanakan,” tegasnya.
Kedua, untuk menjadi ketua maupun wakil ketua harus bisa memimpin diri sendiri dulu. “Tatkala dirimu belum bisa mengendalikan diri kalian, misalnya dihadapkan nanti dalam hal kecakapan dalam kelompok, pemimpinnya masih tidak siap (belum bisa mengendalikan diri sendiri), maka kelompoknya tidak siap, memimpin diri sendiri itu penting,” ungkap Sulasmi.
Ketiga, perilaku yang perlu dimiliki pemimpin yaitu karakter baik disiplin waktu, tanggung jawab, mandiri, cekatan, hingga terampil dalam memimpin. Selain itu, sebagai pemimpin tidak boleh ragu. Sulasmi mencontohkan secara langsung pembelajaran menjadi pemimpin dengan memberikan instruksi kepada peserta DIANPINRU. Terutama pemimpin regu untuk menyiapkan barisan dengan lantang dan tegas. “Seorang pemimpin jangan pernah ragu,” tambahnya.
Selain itu, DIANPINRU menjadi ajang penggemblengan mental yang tangguh. Karena menjadi bekal dalam berbagai kegiatan HW di SD Muhammadiyah Condong Catur. Diantaranya untuk kelas 4 ada Perkemahan Kamis – Jum’at (Perkaju) dan bagi kelas 5 yaitu ada Kemah Prestasi Mandiri yang pada tahun itu akan dibersamai dengan bakti sosial. Hal ini dilakukan agar lebih menyatu dengan masyarakat.
Peserta DIANPINRU mengikuti berbagai kegiatan diantaranya scouting skill PBB, Semaphore (bendera), Morse Bendera. Kemudian kegiatan Materi Pos Sandi kotak 1 dan 2, Menyambung Tongkat , Mars Wathani dan NA, dan UU HW.
Selain itu, materi leadership skill yaitu mengenai atribut pengenal Susunan dan struktur organisasi pasukan serta Fun Games meliputi gegana, Pembuatan peta pita, jembatan tisa, serma, dan peta pandu. (Riz)