Didik Suhardi Singgung Daya Saing Anak Indonesia Masih Rendah

Publish

10 June 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
93
H Didik Suhardi, PhD. Foto: Cris

H Didik Suhardi, PhD. Foto: Cris

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Ketua Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen- PNF) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Didik Suhardi mengatakan, daya saing anak Indonesia berdasarkan skor Programme for International Student Assessment (PISA) sangat rendah.

Hal ini disampaikan Didik saat menjadi keynote speech Seminar Pendidikan Forum Guru Muhammadiyah Yogyakarta, Selasa (10/6) di Grha As-Sakinah SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta.

"Nilai PISA kita sangat turun, anjlok. Daya nalar anak-anak kita, 99% itu bernalar rendah. Kurang dari 1% baru bernalar tinggi. Ini yang menjadi persoalan kita, kenapa daya saing kita tidak naik-naik," bebernya.

Bahkan, golongan kelas menengah masyarakat makin menurun. Sebelumnya berada di angka 24%, tetapi kini menjadi 17%.

"Artinya golongan menengah ke atas makin sedikit. Padahal syarat untuk menjadi negara maju, salah satunya memperbanyak kelas menengah paling tidak 40% dinaikkan," jelasnya.

Selain itu, Didik juga menekankan perlunya memperbaiki kualitas ekonomi. Paling tidak pertumbuhan ekonomi mesti berada di angka 7%. Juga tingkat pendapatan perkapita penduduk relatif tinggi.

"Minimal 15.000 USD (kira-kira 225.000.000 warga per tahun). Jadi tidak ada lagi guru di Indonesia yang gajinya 1.000.000, minimal 17.000.000. Itu cita-cita," jelasnya.

Bercermin dari indikator di atas dengan menjembatani realitas daya nalar anak Indonesia yang masih rendah, Staf Khusus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI ini, berpandangan cita-cita besar--menjadi negara maju--sulit untuk diwujudkan.

"Ini yang menjadi salah satu program Astacita Pak Presiden bahwa kita harus menaikkan SDM kita dengan mengembangkan Saintek dan pendidikan karakter," tegasnya.

Dalam konteks ini, Mendikdasmen RI Abdul Mu'ti merancang program Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat itu antara lain bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat.

"Ini artinya kalau dilakukan berarti anak-anak kita ketika berangkat ke sekolah dalam keadaan yang vit. Dan betul-betul siap untuk belajar. Kesiapan belajarnya jadi tinggi," tandasnya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

KEBUMEN, Suara Muhammadiyah - Pendidikan yang holistik tidak hanya mencakup pembelajaran di dalam ke....

Suara Muhammadiyah

3 May 2024

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) secara resmi melunc....

Suara Muhammadiyah

28 November 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mengukuhkan empat Guru Besar di....

Suara Muhammadiyah

7 February 2025

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Di penghujung tahun 2024 ini, semangat berbagi dan kepedulian sosia....

Suara Muhammadiyah

30 December 2024

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah– Spirit kepahlawanan dalam sejarah Muhammadiyah dan relevansinya d....

Suara Muhammadiyah

12 November 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah