YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - SM Tower Malioboro kembali menjadi pilihan untuk penyelenggaraan acara-acara besar. Hal ini tidak lepas dari fasilitas maupun sarana pra sarana yang dimiliki SM Tower sebagai representasi Amal Usaha milik Persyarikatan di bidang perhotelan yang berkemajuan. Dalam waktu dekat Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) akan mengadakan Kopdarnas Pengusaha yang berlangsung selama dua hari mulai tanggal 21-22 September 2024.
Serikat Usaha Muhammadiyah merupakan himpunan bagi pengusaha-pengusaha muda Muhammadiyah. Keanggotaan SUMU bersifat inklusif, dapat diikuti oleh pengusaha dan calon pengusaha baik yang terafiliasi dengan Muhammadiyah maupun non-Muhammadiyah.
Terdapat beberapa agenda utama dari Kopdar Nasional Pengusaha Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) yang bertempat di SM Tower. Pertama, soft launching SUMU Pro (membership platform untuk para anggota SUMU supaya saling terhubung, belajar, dan bekerja sama untuk membesarkan skala usaha). Kedua, soft launching Zendo (jaringan ojek online lokal terbesar di Indonesia yang dimiliki oleh jaringan pengusaha SUMU).
Ketiga, pre-launching Jagalaba, marketplace yang dikembangkan oleh jaringan pengusaha SUMU untuk menjual produk UMKM kepada masyarakat luas. Jagalaba lebih memiliki keberpihakan dengan UMKM diantaranya karena hanya mengenakan tarif biaya layanan dan admin fee tidak lebih dari 4%. Sebagai informasi, marketplace raksasa hijau, orange, atau hitam saat ini mengenakan tarif layanan antara 8-12% yang tentu sangat memberatkan UMKM.
Sebagai penginapan yang merepresentasikan kenyamanan, SM Tower and Convention juga menyediakan tempat pertemuan dengan berbagai ukuran dan kapasitas. Antara lain ruang meeting. Setidaknya ada beberapa jenis ruang meeting yang tersedia seperti Fachroddin, Ahmad Syafii Maarif, Darwis, Ballroom SMTORIUM, dan Cafe Soewaramoe Meeting.
Tak hanya sampai di situ, SM Tower and Convention Yogyakarta juga dilengkapi dengan fasilitas penunjang lain. Fasilitas tersebut meliputi Videotron LED, TV LED, Wifi, juga dilengkapi menu Snack atau makan tradisional, dan tempat parkir yang dapat menampung 24 mobil, 100 sepeda motor. (diko)