BANJARMASIN, Suara Muhammadiyah - Strategi hebat dari marketing adalah excellent service. Yakni Friendly (ramah), Fun (Menyenangkan), Flexible (lentur), Fight (berjuang), dan Fast (cepat). Kalau 5 prinsip strategi marketing itu dijalankan dengan baik, maka sekolah kita menjadi bermutu dan diserbu pendaftar.
Hal ini disampaikan Edy Susanto MPd, Koordinator SD/MI Muhammadiyah Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Pusat di SMK Muhammadiyah 3 Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis, 28 November 2024. Edy hadir menjadi narasumber dalam pelatihan manajemen dan pemasaran sekolah.
Kegiatan diawali dengan peresmian gedung Teaching Factory (Tefa) SMK Muhammadiyah 3 Banjarmasin, pukul 10.00 WITA, kemudian dilanjutkan dengan pelatihan. Kegiatan diikuti oleh guru dan tenaga kependidikan (GTK) SMK Muhammadiyah 3 Banjarmasin dan dari GTK 4 sekolah imbas.
Edy memaparkan materi management and edumarketing di hadapan peserta. Di salindia powerpoint-nya Edy menunjukkan dua gambar taman yang indah. Kemudian Edy mengajukan pertanyaan kepada audiens: anda posisinya di mana untuk taman itu? Sebagai tamu: turis, menonton, pengamat, komentator atau anda sebagai tuan rumah: pemilik, arsitek, juga perawat taman indah itu?
“Nilailah diri kita di mana posisi kita, itu menunjukkan bahwa posisi kita di mana sebagai apa?” tanyanya retorsis.
Hal itu sebagai mental dalam hal analogi taman. Guru dan karyawan adalah pemilik, sedangkan murid dan wali murid adalah tamu. Kita harus jadi tuan rumah di sekolah sendiri. Kita akan kaya kalau kita merawat pendidikan. Sikap kita menentukan. Pasif atau aktif, bahagia atau senang, memberi atau menerima.
Setelah pemaparan materi pelatihan, Irfan, guru SMK Muhammadiyah 3 Banjarmasin bertanya bagaimana langkah strategis dalam membangun talenta siswa.
Edy menjawab, bahwa untuk membangun talenta dibutuhkan guru-guru yang berkualitas dan memiliki semangat juang yang tinggi. Begitu juga dukungan wali murid. Sekolah juga menyiapkan support system yang bagus.
Aulia, Wakasek kurikulum SMK Muhammadiyah 3 Banjarmasin bertanya bagaimana menghindari konflik internal di sekolah?
Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) itu menjawab, rumusnya adalah kepala sekolah harus melibatkan banyak elemen di sekolah untuk berperang serta memajukan sekolah. Resepnya adalah dipikir bareng, dilakoni bareng, dan diraksano bareng serta mengedepankan sistem bukan person.
Pertanyaan lainnya dari Zailani MPd, Pengawas SMKM 3 Banjarmasin bertanya bagaimana rahasia menjadikan top Leader, top teacher, dan top students.
Pria asli Ngajuk itu menjawab, top leader butuh kerja keras dan pantang menyerah. Top Leader suka tantangan dan kontribusi ke sekolah tanpa batas. Tidak hitung-hitungan. Untuk top teacher, kepala sekolah memberi pendampingan terkait dengan kendala yang dihadapi guru. Memberi tantangan kepada semua guru. Guru harus diberdayakan, dikembangkan, dicerdaskan, dan disejahterakan.
Sedangkan untuk membuat top students adalah siswa diajarkan kedisiplinan, ketangguhan, pantang menyerah, serta rajin belajar, dan sholat lima waktu, serta birrulwalidain atau berbakti kepada kedua orangtua. (mulyanto/diko)