Empat Kader Muhammadiyah
Oleh: Saidul Amin, Rektor UMRI
Terkadang Kader Muhammadiyah itu dapat dibagi menjadi Empat kelompok. Pertama Kader Tak Terlupakan. Kader yang Lupa. Kader Terlupakan, dan Kader Dilupakan. Istilah-istilah tersebut memiliki bentuk kata yang berdekatan, tapi makna yang sangat berjauhan.
Pertama, Kader Tak Terlupakan adalah mereka yang ikhlas berjuang untuk menegakkan Agama Allah di bawah payung besar Muhammadiyah. Perjuangan ikhlas dan murni ini bersifat abadi, sehingga mereka akan dikenang sepanjang masa, dan tak akan pernah Terlupakan. Berdoalah untuk kebaikan mereka Dan semoga Allah memberikan balasan syurga.
Ke-dua, Kader yang Lupa adalah mereka yang Lupa kalau dia Kader Muhammadiyah yang punya motto sebagai gerakan Islam berkemajuan. Mereka sadar kalau Muhammadiyah itu satu gerakan, tapi dia lupa bergerak. Muhammadiyah Mencerdaskan, dia lupa Mencerdaskan dirinya. Muhammadiyah mencerahkan, tapi dia tidak tercerahkan. Ingatkan Kader ini agar kembali ke khittahnya.
Ke-tiga, Kader Terlupakan adalah mereka yang telah berjuang untuk Muhammadiyah tapi Terlupakan. Mereka tidak dirangkul, tidak dilibatkan, padahal punya potensi yang sangat besar. Akhirnya mereka sepi dalam keramaian, hening dalam kebingaran. Hatinya dekat dengan Muhammadiyah, tapi badannya jauh. Maka dekaplah mereka kembali.
Ke-empat, Kader yang Melupakan adalah mereka yang sudah menutup Muhammadiyah dari hatinya dan sudah berpindah ke hati yang lain. Bahkan ada pula yang sudah Melupakan, dan mengajak orang lain untuk juga melupakan Muhammadiyah. Kalau sudah begini, lupakan sajalah mereka. Karena hanya akan menjadi Batu dalam sepatu, duri dalam daging.
Akhirnya, kalau tidak bisa memberikan benefit, jadilah epipit, tapi jangan menjadi parasit.