Faith to Action Network Antusias Besuk Sungai Eco Bhinneka

Publish

10 May 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
567
Foto Istimewa

Foto Istimewa

BANYUWANGI, Suara Muhammadiyah - Eco Bhinneka regional Banyuwangi kembali mengadakan “Besuk Sungai” di Kali Baru, Siliragung, 8 Mei 2024. Kegiatan ini diikuti oleh berbagai komunitas yakni Orspala (Organisasi Pecinta Lingkungan) SMK Muhammadiyah 8 Siliragung, Among (Anak Muda Eco Bhinneka Blambangan), dan yang paling menarik ialah diikuti oleh konsorsium F2A (Faith to Action Network) yang berasal dari Kenya. Organisasi F2A, organisasi yang konsen tehadap isu-isu terkait pelaku agama, hak-hak perempuan, serta pluralisme yang berpusat di Nairobi, Kenya.

Peserta berkumpul di tengah sungai yang telah surut dan membentuk lingkaran dipandu oleh Zahro selaku Fasilitator Daerah Eco Bhinneka Muhammadiyah Regional Banyuwangi. Selanjutnya Zahro memberikan arahan terkait kegiatan Besuk Sungai, “Kita berada di Kali Baru, mari kita perhatikan sekeliling kita, dari terakhir kali kita mengadakan Besuk Sungai hingga saat ini sampahnya justru semakin banyak. Begitu sungai ini surut, terlihatlah sampah-sampah bergelantungan tersangkut di ranting pohon.” Kegiatan berikutnya, seluruh peserta diarahkan untuk mengumpulkan sampah plastik yang terdapat di sungai tersebut dan dimasukkan ke dalam kantong sampah.
    
Erick Oloo Otieno tim F2A dari Kenya sangat antusias mengikuti acara tersebut. Ia aktif bertanya kepada fasilitator Eco Bhinneka tentang, aktivitas yang sedang dilakukan. Berbekal gunting dan botol plastik bekas, Erick dan peserta pegiat lingkungan lainnya kemudian membuat eco brick dari sampah plastik yang telah terkumpul dalam kantong sampah. Sampah plastik tersebut dibersihkan dari lumut atau tanah yang menempel dan kemudian digunting menjadi ukuran kecil untuk selanjutnya dimasukkan dalam botol plastik. Sedikit demi sedikit dimasukkan dan didorong dengan menggunakan tongkat kayu supaya terisi banyak dan menjadi lebih padat. 

Pada akhir kegiatan Erick mengatakan bahwa pada awalnya ia bertanya-tanya mengapa sampah plastik itu digunting menjadi kecil? dan dimasukkan ke dalam botol, merasa bingung dengan fungsi dari botol-botol yang telah terisi sampah plastik. Namun akhirnya ia paham bahwa botol eco brick itu selanjutnya dapat dijadikan bahan bangunan/furniture. Terakhir, Erick mengatakan, “ini adalah pengetahuan baru bagi mereka dan akan mencoba membuat eco brick ketika kembali ke negaranya. (Novia/Winda)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

MEDAN, Suara Muhammadiyah - Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Suma....

Suara Muhammadiyah

3 November 2023

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Reza Firdaus mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jak....

Suara Muhammadiyah

13 March 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-Pensiun merupakan masa yang mutlak dialami setiap pegawai. Pegawai di....

Suara Muhammadiyah

23 January 2024

Berita

PALANGKARAYA, Suara Muhammadiyah - Pendidikan Kader Ulama Muhammadiyah (PKUM) Universitas Muhammadiy....

Suara Muhammadiyah

12 March 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Polit....

Suara Muhammadiyah

3 February 2025

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah