YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr H Haedar Nashir, MSi menyebut realita yang dihadapi Muhammadiyah bertumbuh dengan sangat kompleks dengan permasalahan yang menyertainya. Maka, untuk menghadapi hal tersebut, Muhammadiyah terus berupaya mengantisipasi sekaligus mencari solusi yang terbaik dalam rangka mengurai sengkarut permasalahan di akar-rumput yang mengungkung itu.
Haedar menyebut ini dalam Pengajian Ramadhan PP Muhammadiyah Kamis (14/3) di Gedung Ar Fahruddin B Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Menurutnya, menginjak usia 111 tahun sangat, merupakan salah satu capaian yang spektakuler. Perjalanannya cepat meluas hingga ke penjuru negeri.
"Kita bertumbuh menjadi bagus dan rapi sistemnya. Dan Muhammadiyah ke bawah sebenarnya bersifat sentrifugal. Tidak ada ormas yang punya daya jangkau seluas Muhammadiyah yang tidak terkonsentrasi hanya di Pulau Jawa, tetapi sampai di seluruh kepulauan Indonesia, bahkan di kawasan-kawasan yang terjauh," sebutnya.
Muhammadiyah dengan amal usahanya di bidang kesehatan, pendidikan, sosial, dan ekonomi, telah menunjukkan perkembangan yang sangat masif. Terlebih lagi, periode ini tengah fokus menjalankan di bidang ekonomi. Menurut Haedar amal usaha juga sudah melalang buana, setidaknya ada di Malaysia ada amal usaha di bidang pendidikan yaitu kampus Universitas Muhammadiyah Malaysia (UMAM) dan Australia ada Muhammadiyah Australia College. Pergerakan dan pertumbuhan positif Muhammadiyah di akar rumput menurutnya tidak mudah ditiru oleh ormas Islam yang lainnya.
"Ini merupakan capaian yang tidak mudah mereka jangkau. Mereka mengakui banyak belajar kepada Muhammadiyah," jelasnya.
Dibalik capaian itu, menyambung ihwal permasalahan tadi, Haedar menyebut masih ada banyak permasalahan yang perlu disegerakan dituntaskan antara lain mengenai cabang, ranting, masjid, dan Musala. Setidaknya ada 3947 jumlah cabang, sementara jumlah ranting sendiri ada 14670. Tetapi, menurut Haedar jumlah ini masih jauh dari yang diharapkan.
Sementara masjid dan musala bertumbuh bagus. Namun, dari sisi kualitatif, tidak terurus dengan baik. "Maka, kita bentuk LPCRPM salah satunya membawahi bertugas mengurus masjid dan musala, disamping cabang dan ranting. Ini akar rumput juga menyangkut struktur terbawah dari organisasi kita. Jika struktur organisasi belum berdaya, maka bagaimana memberdayakan masyarakat?," katanya.
Selain itu, masalah diaspora kader. Haedar menyebut ada pergerakan yang bagus dari kader Muhammadiyah, baik di eksekutif, legislatif, yudikatif, dan berbagai struktur lembaga non-negara. Bagi Haedar ini sangat penting untuk mengupayakan internasionalisasi Muhammadiyah bergerak dari akar-rumput.
"Ini penting, bahkan sangat penting dalam sistem ketatanegaraan berbangsa kita. Menempatkan kader-kader kita diberbagai tempat itu sangat penting," ujarnya. (Cris)