YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Tim Film Muhi Broadcasting Class (MBC) SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta (SMK Muhiyo) menorehkan tinta emasnya di ajang Olimpiade Ahmad Dahlan (OlympicAD) VII Nasional 2024. Kegiatan tersebut dilaksanakan Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Bandung, Jawa Barat pada Rabu-Jumat (6-8/3).
Adapun film yang dilombakan berjudul “Nayla.” Film ini mencitrakan seorang anak perempuan yang masih menempuh pendidikan jenjang SMA. Sebuah aktivitas yang sangat langka dilakukan oleh generasi masa kini.
Ketertarikan menulis Nayla terus digembleng begitu rupa laksana di kawah candradimuka. Sampai pada akhirnya Ia memantapkan diri untuk terjun langsung di dunia jurnalis. Dalam asumsinya, Ia memandang aktivitasnya ini didukung oleh kawan-kawannya. Tetapi dalam realitanya justru jauh panggang dari api.
Menurut Gilgamesh Paradisa Adz Zilla, siswa SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta kelas XI jurusan Broadcasting yang juga sebagai sutradara dalam film ini menuturkan banyak aral melintang dalam proses pengerjaannya. Salah satuan karena faktor cuaca yang tidak bisa diprediksi secara pasti menjadi tantangan tersendiri bagi dirinya dan seluruh tim dalam membuat film tersebut.
“Seperti saat penyusunan naskah, bisa revisi sampai 5 kali. Lalu saat shooting, kadang terkendala dengan cuaca hujan, karena lebih banyak mengambil adegan di luar ruangan,” katanya.
Kepala Sekolah SMK Muhiyo Widi Astuti, SPd., MPd menyampaikan tahniah sekaligus rasa bangganya atas raihan prestasi yang ditorehkan oleh MBC SMK Muhiyo. Tentu, pada saat bersamaan ucapan apresiasi ini ditujukan untuk seluruh peserta yang meraih kejuaraan dalam ajang bergengsi tersebut.
“Alhamdulilah, saya sangat bangga dan bersyukur atas keberhasilan seluruh siswa dan siswi yang berlaga di olympicad ketujuh tingkat nasional, salah satu nya keberhasilan tim film dari jurusan broadcasting dan perfilman SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta,” ujarnya.
Widi menyebut keberhasilan ini merupakan proses pergumulan panjang yang dimulai dari tingkat kabupaten, provinsi, dan sampai pada akhirnya menembus ke tingkat nasional. Di sini, Widi menaruh kebanggaannya kepada seluruh peserta yang telah begitu rupa berlatih mempersiapkan secara masak untuk mengikuti OlympicAD VII.
“Alhamdulillah tahun ini Smk Muhammadiyah 1 Yogyakarta berhasil meraih juara di berbagai bidang dari seleksi tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional,” ucapnya.
Di sisi lain, guru pembimbing Achmad Khoirul Anam, SSos menyampaikan kemenangan ini merupakan reaktualisasi dari kerja keras seluruh tim MBC yang sangat kentara merekonstruksi film ini dari awal sampai akhir. Dengan proses panjang sarat lika-liku dan berpeluh-peluh, tetapi semua itu membuahkan hasil manis.
“Alhamdulilah film pendek nayla berhasil meraih medali perak di olimpiade bergengsi sekolah muhammadiyah ini, tentunya ini berkat kerja keras dari tim produksi yang berasal dari kelas 10 dan 11 Broadcasting,” ungkapnya.
Anggota Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta ini memecut seluruh siswa agar tidak stagnan dalam berkarya. Ke depan harus bisa terus berkarya dengan membawa pancaran nilai-nilai edukatif, inspiratif, dan mencerahkan kehidupan. “Harapannya tidak berhenti berkarya sampai saat ini, namun juga tidak cepat puas,” tegasnya.
Dalam OlympicAD VII, kafilah SMK Muhiyo berhasil lolos 4 cabang perlombaan. Yaitu informatika, esport, film indie dan news reading. dari keempat cabang lomba tersebut smk muhammadiyah 1 yogyakarta berhasil membawa pulang 1 medali emas dari cabang lomba informatika, 1 medali perak dari cabang lomba film indie, dan 1 medali perunggu dari cabang lomba esport. (Allegra/Cris)