SLEMAN, Suara Muhammadiyah - Majelis Pembinaan Kader Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Yogyakarta mengadakan Kemah Kader #3. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Ahad-Senin (24-25/12) di Perkemahan Jaka Garong, Turi, Sleman, DIY dengan mengusung tema "Mewujudkan Kader Aisyiyah yang Mencerahkan Semesta."
Dalam keterangannya Ketua MPK PDA Kota Yogyakarta Hj Zeni Hernawati, MPd mengatakan pihaknya berterima kasih kepada seluruh peserta yang telah menghadiri kegiatan Kemah Kader #3. Menurutnya, kegiatan tersebut sebagai salah satu bentuk kegiatan perkaderan yang dikembangkan secara kreatif dan inovatif di tengah tantangan dakwah ’Aisyiyah yang makin berat dan kompleks.
"Kemah Kader merupakan bentuk untuk menarik simpatisan ataupun anggota Aisyiyah muda agar mengikuti perkaderan. Berbagai upaya dan terobosan inovatif perkaderan sangat dibutuhkan untuk kelangsungan perjuangan Aisyiyah di masa kini untuk masa depan yang lebih cerah dan mencerahkan," ujarnya.
Zeni menjelaskan Kemah Kader #3 ini bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas kader Aisyiyah yang berkemajuan melintas batas. Selain itu, juga untuk menggembleng dan memotivasi para kader Aisyiyah sebelum berdakwah di kehidupan umat, masyarakat, dan bangsa.
Dalam kesempatan itu, Zeni menjelaskan inisiasi Kemah Kader ini telah terlaksana sejak tahun 2018. Pada tahun 2019 juga terlaksana dengan lancar dan sukses. Setelah terhenti di tengah kemelut Pandemi Covid-19, mulai tahun 2023 Kemah Kader dapat terselenggara kembali dengan model yang lebih kreatif dan inovatif.
"Diharapkan Kemah Kader ini dapat melahirkan kader-kader yang handal, memiliki ideologi kuat, kreatif, inovatif dan visioner," jelasnya.
Sementara, Ketua PDA Kota Yogyakarta Hj Rowiyah, SAg memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas penyelenggaraan kegiatan tersebut. Menurutnya, eksistensi kader di MPK Aisyiyah sebagai bantalan vital menyukseskan dakwah perempuan yang progresif di era kontemporer.
"Kader MPK itu mempunyai tanggung jawab yang besar untuk suatu organisasi Muhammadiyah maupun Aisyiyah. Karena tulang punggung di organisasi terletak di MPK," jelasnya.
Bagi Rowiyah, keberadaan MPK sebagai manifestasi dari proses penggemblengan di kawah candradimuka untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas kader. Tanpa adanya MPK, mustahil terbentuk bibit-bibit kader yang berkualitas dan berkemajuan.
"Kemah kader ini sebetulnya Baitul Arqam. Baitul Arqam itu salah satu program utama dalam perkaderan di Muhammadiyah atupun di Aisyiyah. Tetapi dengan kondisi zaman yang seperti ini, kemudian MPK mempunyai pemikiran kreatif yang biasanya konvensional, dikemas menjadi kegiatan menarik," paparnya.
Di sisi lain, Wakil Ketua PDM Kota Yogyakarta H Edi Sukoco, SKep., NS mengaku sangat membutuhkan kehadiran kader Aisyiyah yang militan. Menurutnya, kader Aisyiyah sangat menentukan keberhasilan dalam usaha mendakwahkan di lapangan kehidupan yang lebih inklusif.
"Kita butuh kader-kader Aisyiyah yang militan. Meskipun sedikit, tetapi berkualitas, ini sangat luar biasa. Di dalam momen saat ini (Pilkada dan Pemilu), kader sangat diperlukan sekali," tuturnya.
Edi menjelaskan kader itu harus memiliki pengetahuan ideologi Muhammadiyah yang luas dan tajam. "Kader itu harus punya ideologi Muhammadiyah yang kuat. Dengan punya ideologi yang kuat, maka dia bisa menyatukan teman-teman yang lain menjadi kader yang berkualitas," tegasnya.
Selama pelaksanaan Kemah Kader #3, para peserta akan mendapatkan materi Peneguhan Ideologi Muhammadiyah Hendra Darmawan, SPd., MA, Peneguhan Ideologi Aisyiyah Bunda Siti Zulaikhah, Fiqih Wanita Dr Hj Siti Aisyah, MAg, dan Membangun Keluarga Sakinah Hj Mismah Kasim, MA. (Cris)
