Gerakan IMM dalam Lintasan Peradaban (2)
Oleh: Hilma Fanniar Rohman, Dosen Perbankan Syariah, Universitas Ahmad Dahlan
Perkembangan & Dinamika Zaman
Pesatnya teknologi informasi yang saat ini terjadi menjadikan pola pikir manusia menginginkan hal yang serba instan. Dampak yang terjadi mengakibatkan mundurnya budaya berpikir serta kurangnya mendapatkan literasi yang utuh. Budaya instan secara tidak langsung memunculkan pemikiran yang senang, bahagia tanpa proses. Pangkalnya yaitu memunculkan paham-paham hedonisme, materialisme dan isme-isme yang merusak lainnya. Tentu mahasiswa harus mempunyai banteng diri dalam menghadapi virus-virus sosial tersebut.
Dalam aspek sosial-ekonomi pun terjadi setting baru serta Disruptive Mindset. Pembacaan terhadap zaman yang awal mula konvensional menjadi serba online dan secara tidak langsung menghadapi lawan-lawan tak kelihatan –istilah lain peradaban Uber- harus pula menjadi titik perhatian bagi kader Ikatan. Agaknya untuk saat ini aksi turun ke jalan harus pula disertai dengan aksi publish di media sosial. Begitupun dengan aksi-aksi yang lainnya untuk saat ini yang harus disertai dengan aspek milenial. Dan ini dilakukan pula oleh IMM dengan contoh tagar untuk melawan Omnibus.
Generasi Solutif
Apa yang terjadi secara global diatas turut memberikan dampak yang signifikan bagi perkembangan gerakan mahasiswa di akar rumput. Turunan dari permasalahan tersebut yaitu kurangnya literasi digital serta arus gelombang ideologi lain yang pasti terus berdatangan.
Dari permasalahan tersebut muncul sebuah gagasan untuk melakukan perkaderan dengan tambahan analisis sosial mengenai peradaban uber dan era politik kontemporer. Dapat diketahui bahwa ciri zaman milenial yang selalu dekat dengan informasi, maka gerakan IMM pun sudah menyentuh dan membuka cakrawala pemikiran dengan membuat narasi-narasi ke-IMM-an yang berbasis digital. Pelatihan media & jurnalistik sudah dilakukan sebagai langkah utama.
Dengan memasukinya fase postmodern, maka output dari gerakan IMM sudah bisa mengukir sejarah dengan memunculkan narasi-narasi kebenaran yang dilandasi dengan nilai dasar ikatan sehingga ideologi akan tetap hidup dan mampu bersaing bahkan mengalahkan ideologi tandingan lainnya. Dengan membuat analisis sosial mengenai era politik saat ini, pemikiran kader dapat terbuka setelah melaksanakan perkaderan. Hal ini dapat dilakukan dengan diawali oleh diskusi antar-ideologi dengan masing-masing membedah dan menelanjangi serta saling menguji. Diskusi antar ideologi dapat dilakukan.
Kontekstualisasi Paradigma dan Gerakan
Keberadaan IMM hingga saat ini sebagai keharusan sejarah harus sejalan dengan perkembangan zaman. Keadaan IMM ketika lahir di tengah situasi yang krisis harus dikontekstualisasikan dengan keadaan zaman saat ini. Apalagi IMM sebagai bagian dari organisasi gerakan harus tetap menjadi penentu dan penulis dari tulisan dari peradaban. Karena perubahan tak dapat dihindarkan, maka transformasi dan metodologi gerakan harus dipikiran dengan semangat memperbaiki zaman dan menentukan peradaban.
Semangat trilogi sebagai bagian dari pemikiran, perjuangan dan dakwah ikatan harus dilihat dalam pembacaan ulang. Fenomena keagamaan hari ini yang mengalami resistensi dan terkadang dibenturkan dengan ilmu pengetahuan / teknologi harus direfleksikan kembali. Pun dengan masyarakat yang hidup di zaman digital ini cenderung mengisi linimasa dengan kebohongan / hoax ataupun ujaran kebencian.
Sebagai gerakan mahasiswa, temu IMM bisa menjunjung tinggi nilai-nilai idealisme ikatan serta menjadi penjaga gerbang marwah ideologi ikatan apabila ditempatkan dalam laboratorium inkubasi kader yang menjadi tempat kawah candradimuka baginya. Proses pengkaderan yang merupakan tempat pertama untuk menimba serta menemukan jati diri profil ikatan bagi calon kader harus dimaksimalkan oleh semua instruktur untuk digali kemampuannya serta proses ini merupakan tempat untuk mewujudkan kader-kader ikatan yang profetik dan berdampak pada jalan kebaikan keberlangsungan bangsa ini. Tentu upaya untuk mewujudkan hal tersebut merupakan tantangan yang tidak mudah dan harus bisa menyesuaikan dengan dinamika zaman.
Maka semangat gerakan mahasiswa yang bergerak dengan semangat akademis dan pencerahan harus mampu menghadirkan nilai-nilai keprofesian dalam dinamika zaman serta membuat formulasi baru dalam menghadapi segala kemungkaran. Di sinilah transformasi serta adaptasi dari tri-kompetensi dasar pula lah yang menjadi kunci untuk selalu melakukan perubahan sebagai bukti adanya keberadaan IMM.
Langkah Nyata Ikatan: Gerakan Pembaruan
Dengan kebaruan zaman yang semakin cepat maka gerakan IMM sebagai bukti bahwa ia berada mampu memberikan formulasi baru yang menjadikan kader responsif serta solutif terhadap berbagai realitas persoalan. Kader madya yang menempuh jalur dakwah dengan tingkat yang lebih atas harus mampu melihat berbagai persoalan secara nyata dan relevan dengan gerakan mahasiswa dalam skala kebangsaan. Maka, sistem pemandu perkaderan dalam IMM –yang disingkat dengan SPI-- diterjemahkan secara kontekstual dan bisa terus membumi serta memberikan dampak transformasi.
Gerakan pembaruan dalam kaderisasi ikatan diperlukan agar relevansi selalu ada dalam setiap pemikiran kader. Dengan begitu gerakan pencerahan terhadap kader ikatan bisa terus berjalan bukan hanya ketika internalisasi ideologi, namun mampu membaca realitas dan memberikan dampak transformatif dengan keahlian pemikiran demi tercapainya suatu gerakan pencerahan yang dilakukan melalui kaderisasi ikatan.
Sampai kapanpun IMM sebagai bagian entitas kaum intelektualnya-Muhammadiyah dan bagian organisasi gerakan mahasiswa senantiasa mengukir peradaban yang berkemajuan dengan semangat yang ma’ruf, dan melawan segala bentuk kezaliman dan kemungkaran. Disinilah bukti IMM lahir, dan terus lahir berlipat ganda.