SLEMAN, Suara Muhammadiyah - Dalam rangka mengevaluasi kegiatan Hizbul Wathan beberapa sekolah kembali menyelenggarakan kegiatan perkemahan. Kegiatan kemah yang bernama: “Kemah Prestasi Pandu Pengenal Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Kwarda Sleman”.
Perserta kemah adalah siswa kelas V dari SD Muhammadiyah Pakem 1, SD Muhammadiyah 2 Pakem, SD Muhammadiyah 1 Ngaglik, SD Muhammadiyah Prambanan, SD Muhammadiyah Kadisoka, SD Muhammadiyah Bayen dan SD Muhammadiyah Dhuri yang berjumlah 355 siswa.
Kemah dilaksanakan pada Jumat hingga Ahad (23-25/5) di bumi perkemahan Candi Banyunibo, Prambanan, Sleman. Tujuan dari perkemahan ini adalah untuk memotivasi dan menumbuhkan rasa memiliki HW serta rasa peduli dan kemandirian pada setiap anggota.
Selain itu, untuk menumbuhkan sikap mandiri, mengurangi sikap manja, dan ketergantungan kepada orang tua, maka perlu diciptakan bentuk kegiatan yang berlokasi jauh dari tempat tinggal. Yang sekaligus berfungsi sebagai wahana untuk mengukur dan menguji kemampuan, ketaatan, kekompakan, serta penerapan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun jenis kegiatan yang dilaksanakan diperkemahan yaitu: kegiatan umum, meliputi ibadah keagamaan, upacara pembukaan, upacara penutupan, olahraga, api unggun, penjelajahan dan korve tenda.
Kegiatan keterampilan kepanduan meliputi baris berbaris, pionering dasar, tali temali, semaphore, morse dan sandi-sandi. Kegiatan ilmu pengetahuan, seni budaya, persaudaraan yang meliputi hasta karya dari barang bekas, memasak dan menghidangkan masakan, pentas seni dan outbond.
Kegiatan kemah dibuka secara resmi oleh Ketua PDM Sleman, H Harjaka, SPd., SAg., MA. Dalam sambutannya, Harjaka menyampaikan, pandu HW memiliki 3 janji pandu HW, diibaratkan seperti tenda berbentuk segitiga yang terlihat kuat.
"Bentuk segitiga adalah bentuk yang paling kokoh, 3 janji pandu HW agar kita kokoh dan kuat yaitu satu, setia melaksanakan kewajiban terhadap Allah, undang undang dan tanah air. Dua, Setia menolong siapa saja sesuai kemampuan kita. Tiga, Setia melaksanakan undang-undang pandu HW," ujarnya.
Dengan melaksanakan 3 janji pandu HW, kata Harjaka, kader Muhammadiyah menjadi orang orang yang kokoh, "kuat dan berguna bagi nusa dan agama," sambung Harjaka.
Dalam acara pembukaan kemah juga dilaksanakan penanaman pohon secara simbolis, dalam rangkai green wave 2025 kerjasama SD Muhammadiyah Pakem bersama OISCA. Penanaman ini dilakukan oleh ketua PDM Sleman, Ketua PCM Prambanan, Ketua Majelis Dikdasmen PNF PCM Prambanan dan Ketua Kwarcab HW Prambanan.
Pada sesi penutupan yang ditutup oleh Ketua Kwarda Sleman, Sutarlan, SAg., MSI, menuturkan Generasi yang hebat dibentuk dari 7 kebiasaan anak hebat indonesia. Kebiasaan ini bisa membawa kesejahteraan, semua bisa berprestasi dan hebat.
"Kebiasaan di perkemahan juga harus kita laksanakan secara rutin di rumah seperti bangun pagi dan pelaksanaan shalat lail, tak lupa bagi laki laki shalat berjamaah di masjid, Jangan lupa melaksanakan shalat sunah fajar karena itu lebih baik dari dunia dan seiisinya," tutupnya. (m)