SIDOARJO, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Jawa Timur berkolaborasi dengan PD IPM Sidoarjo menggelar kegiatan Grand Opening Fortasi 2024 yang berlangsung di Gedung Dewan Kesenian Daerah Sidoarjo pada Ahad, (14/7). Kegiatan ini menjadi awal rangkaian seluruh agenda Fortasi 2024 di sekolah Muhammadiyah seluruh Jawa Timur. Dibuka dengan pra acara yang meriah dan diikuti oleh seluruh undangan cabang dan ranting IPM se-Sidoarjo.
Pada kesempatan ini, Ketua Umum PW IPM Jawa Timur Hengki Pradana menyampaikan pesan kepada seluruh pimpinan agar berperan aktif dalam mengagendakan Fortasi pada kali ini.
“Kami ingin pada momen Fortasi ini seluruh pimpinan dapat mengambil peran dan mengawal aktif kampanye-kampanye yang menyerukan pelajar,” ujarnya.
Ada beberapa kampanye, sambungnya, yang pertama ialah mengangkat isu kesetaraan gender. Dimana porsi ipmawan dan ipmawati harus setara dan tidak ada berat sebelah.
“Semua gender berhak mempunyai kesempatan yang sama dalam hal apapun. Baik di kelas, sekolah, dan berorganisasi,” jelas Ipmawan Dana.
Kedua ialah menggaungkan pelajar anti bullying. Maksudnya para pimpinan menghadirkan lingkungan yang aman bagi pelajar. Karena bullying ini sangat rawan terjadi pada awal-awal pertemuan seperti Fortasi. Contohnya ialah mengedukasi atau mensosialisasikannya, mengawal kebijakan sekolah tentang sekolah yang aman, membentuk tim anti bullying serta kampanye kesadaran melalui media sosial akan dampak buruknya bullying itu.
Dan yang ketiga ialah, ramah lingkungan. Pada seluruh rangkaian fortasi di sekolah, diupayakan tidak memakai plastik atau hal sejenisnya. Memilah sampah dengan menyediakan tempat sampah yang berbeda. “Selain itu, teman-teman bisa menjadi influencer atau mengedukasi kepada siswa baru tentang kesadaran menjaga lingkungan. Penanaman pohon dan penggunaan produk yang ramah lingkungan.
Di akhir sambutannya, Ipmawan Hengki Pradana berharap agar para pimpinan menghadirkan Fortasi 2024 ini lebih inklusif. Yaitu menciptakan lingkungan sekolah yang ramah dan mendukung semua siswa. Termasuk siswa yang berkebutuhan khusus. “Sehingga semua siswa bisa merasakan bahagia dan bisa berpartisipasi dalam kegiatan fortasi,” tutupnya. (faqih/diko)