Haedar Nashir dan Anwar Ibrahim

Publish

6 March 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
3053
Istimewa

Istimewa

Haedar Nashir dan Anwar Ibrahim

Oleh: Sonny Zulhuda, Dosen International Islamic University Malaysia & Penasihat PCIM Malaysia

Hari itu, saya menyaksikan dan merasakan energi dan sinergi luarbiasa. Ada persaudaraan dua negara dan upaya penyatuan idea arus utama. Bahkan, hendak bergerak jauh menakar langkah dan jalan bersama.

Keduanya memang tidak sering terlihat duduk berdekatan seperti hari itu. Mungkin karena yang satu adalah seorang akademisi, dan yang satu lagi adalah seorang politisi. 

Namun bila bicara tentang pergerakan dakwah dan peradaban Islam modern di bumi nusantara, nama kedua tokoh ini punya sengat yang sangat signifikan, apalagi jika ditilik dari nama besar organisasi yang menjadi "rumah" mereka yakni Persyarikatan Muhammadiyah di Indonesia dan Angkatan Belia Islam Malaysia/Wadah Pencerdasan Umat di Malaysia.

Menarik diikuti, rupanya kedua tokoh ini berlatar belakang ilmu yang sama: Sosiologi. Jadi kalau sosiolog sudah bicara, tak akan kering akan jajaran literatur dan pustaka, baik karya sarjana lokal maupun pemikir antarbangsa!

Terbukti, sambil bicara santai, nama-nama seperti Ahmad Dahlan, A. Hassan, Mohd. Natsir, Buya Hamka, Imam An-Nawawi, Al-Farabi, Siddiq Fadhil dan Toha Jabir al-Ulwani menjadi rujukan keduanya. Sedap sungguh mengikuti perbincangan kedua tokoh ini. Meski jarang berjumpa, namun sangat akrab dan hangat suasananya.

Pertemuan keduanya di awal Ramadan ini memberi pesan tentang ide besar peradaban Islam. Teropong keagamaan, kemasyarakatan, politik dan geostrategi antarabangsa digunakan silih berganti untuk memahami berbagai fenomena keumatan. 

Ada harapan besar untuk kemajuan umat dan kejayaan masyarakat serantau yang heterogen. Bahkan harapan besar agar kedua negara serumpun ini menjadi pelopor kebangkitan semula Islam.
 
Cita-cita itulah yang terangkum dalam simbolisasi Islam Berkemajuan yang dibawa Muhammadiyah.

Faktanya, panji Islam Berkemajuan ala Muhammadiyah yang beranggotakan lebih dari 60 juta jiwa telah membangun ribuan institusi peradaban. Tercatat ada 164 universitas, 400 hospital dan ribuan sekolah Muhammadiyah yang menjadi landasannya, termasuk Universitas Muhammadiyah Malaysia (UMAM).

Tak ayal, banyak sekali titik persamaannya dengan panji Negara Madani yang kini diterajui Perdana Menteri kesepuluh Malaysia ini.

Dan di hari itu, kedua pemimpin ini ingin meneruskan dan menguatkan lagi tekad, itikad dan mufakat untuk mensejagatkan Islam yang rahmatan lil alamin.

Saya bersyukur telah menjadi bagian (kecil) dari ijtihad ini.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Humaniora

Oleh: Mustofa W Hasyim SETELAH ALHAMDULILLAH Alhamdulillahi rabbil 'alamiinAlhamdulillahi rabbil '....

Suara Muhammadiyah

31 December 2023

Humaniora

Yusron Asrofie Idola Anak Muda Berprestasi Bagi anak muda Kotagede pada zamannya, pemuda Yusron Asr....

Suara Muhammadiyah

20 February 2025

Humaniora

SM Tower dan Semangat Pemberdayaan "Business is Business",  memang demikianlah ekosistem sebua....

Suara Muhammadiyah

15 October 2023

Humaniora

Oleh: Mohammad Fakhrudin dan Iyus Herdiana Saputra Pada Ikhtiar Awal Menuju Keluarga Sakinah (2) te....

Suara Muhammadiyah

21 September 2023

Humaniora

Ustad Hima, sebutan akrab yang melekat pada pria kelahiran 1 November 1967 ini. Dia bukan seorang us....

Suara Muhammadiyah

26 October 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah