Halal Bihalal: Mencairkan Hubungan yang Beku dan Kaku

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
178
Halal Bihalal UMM

Halal Bihalal UMM

MALANG, Suara Muhammadiyah - Halal bihalal dapat menjadi sebuah wahana yang tepat untuk mencairkan relasi yang beku atau hubungan yang kaku antarsesama. Dengan memanfaatkan momentum tersebut, setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk saling maaf-memaafkan. Meski tradisi ini tak tertulis dalam teks suci Al-Qur’an, namun kebiasaan baik ini secara langsung mengandung nilai-nilai yang sejalan dengan spirit Islam sebagai agama cinta kasih dan rahmat bagi seluruh alam. 

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhadjir Effendy mengamini hal tersebut dengan menyitir sebuah ayat QS. Ali Imran 133. Ayat ini menjelaskan terkait siapa saja orang yang dijamin masuk surga. Salah satunya adalah mereka yang mau memaafkan kesalahan saudaranya. 

Menanggapi perkembangan UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi terbaik milik Muhammadiyah, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tersebut menyebut perjalanan 61 tahun bukan waktu yang singkat bagi UMM. Dalam rentang waktu tersebut sudah banyak yang dilakukan UMM. Berbagai program pun dibuat untuk meningkatkan kualitas UMM secara merata. Hingga UMM menjadi perguruan tinggi yang dihormati dan disegani di kawasan. 

Capaian ini menurut Muhadjir tak dapat dilepaskan dari keberhasilan UMM dalam membangun sistem regenerasi yang berjalan dinamis. “Sejujurnya saya sekarang sudah tidak banyak kenal dengan dosen-dosen di UMM ini, yang baru-baru saya tidak kenal. Dan saya senang, artinya, proses regenerasi di UMM telah terjadi dengan baik,” ujarnya dalam agenda Halal Bihalal yang berlangsung di Dome UMM (9/4). 

Saat ini, jumlah dosen UMM ada sekitar 1.127 orang, karyawannya berjumlah 700 orang, dan ini belum termasuk karyawan tidak tetap dengan beragam skema kerja yang ada. Itu artinya ada ribuan orang yang menggantungkan hidupnya di UMM. Menjadi lahan untuk beramal dan berkontribusi yang pahalanya bersifat intangible. 

“Pesan saya, mohon jaga betul keberadaan UMM ini. Jangan mencoba bermain-main dengan lembaga ini. Untuk yang diberi amanah juga, tegakkan amanah itu dengan sebaik-baiknya. Sementara mereka yang ikut menjadi bagian dari UMM, hayatilah keberadaan UMM dan betul-betul merasa memiliki UMM. Jangan sampai, hidupnya di UMM tapi ada rasa tidak suka. Bahkan kalau di luar mengkritik dengan cara yang tidak bijak,” pesannya. 

Di momentum lebaran tersebut Muhadjir menegaskan perlunya setiap insan yang bekerja di Amal Usaha Muhammadiyah melakukan konsolidasi. Menyadari bahwa setiap institusi, di samping memiliki posisi yang sangat penting bagi keberlangsungan hidupnya juga menuntut tanggung jawab dan komitmen yang besar untuk dijaga dan dikembangkan dengan berbagai program terobosan.  

“Saya yakin UMM akan terus berkibar dan terus maju, terus membawa marwah Muhammadiyah yang patut diperhitungkan dan disegani, bukan hanya di Indonesia, tapi juga panggung internasional,” tutupnya. (diko)

 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah - Gerakan Subuh Mengaji Aisyiyah Jawa Barat dilaksanakan pada Senin, 2 S....

Suara Muhammadiyah

2 September 2024

Berita

KULON PROGO, Suara Muhammadiyah – Di tengah transformasi zaman yang makin kompleks. Lebih-lebi....

Suara Muhammadiyah

21 May 2024

Berita

Termasuk Outing Class di Pantai Cemoro Sewu dan Gumuk Pasir  BANTUL, Suara Muhammadiyah -....

Suara Muhammadiyah

24 October 2024

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Pendiri dan Ketua Pembina Odesa Indonesia Budhiana Kartawijaya m....

Suara Muhammadiyah

17 January 2024

Berita

Perkokoh Komitmen Ideologi dan Profesionalisme SUMEDANG, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah....

Suara Muhammadiyah

7 January 2025

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah