JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta kembali menggelar Hari Bermuhammadiyah (HBM), Kamis (4/4/2024), di Gedung Dakwah Muhammadiyah Lt. 5, Kramat Raya. Acara ini juga sekaligus Buka Bersama seluruh pengurus PWM DKI Jakarta dan Santunan Anak Yatim di lingkungan Kramat Raya.
Acara ini dihadiri oleh Ketua Pimpinan Wilayah DKI Jakarta, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah se DKI Jakarta, Pengurus PWM DKI Jakarta dan Pengurus Ortom Se DKI Jakarta.
Dr. Akhmad Abu Bakar, selaku Ketua PWM DKI Jakarta mengapresiasi pelaksanaan HBM yang rutin digelar selama satu bulan sekali, dan ini merupakan Hari Bermuhammadiyah ke 2, yang bertujuan silaturahim sekaligus mengevaluasi diri agar tahu di mana letak kekuatan dan kelemahan, peluang yang dimiliki, dan tantangan yang dihadapi.
“Ini HBM ke 2 yang telah dilaksanakan. Pelan tapi pasti, acara HBM bisa berjalan secara rutin. Ini momentum yang sungguh penting supaya kita bisa kumpul bersama, setidaknya satu bulan sekali, apalagi ini bulan suci ramadhan yang digabungkan dengan santunan anak yatim dan buka bersama” ungkap Ketua PWM DKI Jakarta yang sekaligus ketua Bazis Baznas DKI Jakarta.
Selanjutnya Prof Bunyamin Selaku narasumber pada HBM kali ini mengangkat tema Revitalisasi Program Lintas Majelis Dan Lembaga PWM DKI Jakarta yang fokus utamanya Pengembangan Kader dan Cabang dan Ranting.
“Saya di PWM DKI Jakarta bertanggung jawab pada Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani dan Lembaga Pengembangan Cabang Ranting, untuk itu tema ini sangat penting dibahas mengingat problem ketika PWM Safari ramadhan ke 5 Wilayah kota diantaranya Kondisi ranting yang mati, vakum, statis, Jumlah ranting belum sebanding jumlah Kelurahan/desa, Masjid di lingkungan Muhammadiyah Tidak dikelola dengan baik dan Lain Lain," ujar Prof Bun.
Lanjutnya Menurut Tanfidz keputusan Muktamar ke 46 tahun 2010 di Yogyakarta, ( tentang Revitalisasi Kader dan Anggota Muhammadiyah ) dirumuskan empat kompetensi kader yang secara normatif harus dimiliki kader paripurna Muhammadiyah : Kompetensi Keberagamaan,Kompetensi Akademis dan intelektual, Kompetensi Sosial Kemanusiaan dan Kepeloporan dan Kompetensi Keorganisasian dan Kepemimpinan.
Adapun Kompetensi Keberagamaan adalah “Kemurnian aqidah yang membentuk kesalehan dalam kehidupan, Ketaatan beribadah yang tahsinah dari ibadah itu terpantul dalam kehidupan sehari-har, Keihlasan dalam hidup dan berjuang menegakan ajaran Islam melalui Muhammadiya, Shiddiq dalam hati, kata, dan tindakan, Amanah dalam mengembangkan organisas dan Berjiwa gerakan”
Selanjutnya Kompetensi Akademis Dan Intelektual Diantaranya “Fathanah dalam berfikir, berwawasan, dan menghasilkan karya pemikiran Tajdid dalam pengembangan kehidupan dan menggerakan persyarikatan sesuai dengan jiwa ajaran Islam istiqomah dalam lisan, pikiran, dan tindakan, Etos belajar untuk selalu mengembangkan diri, mencari dan memperkaya ilmu serta mengamalkan ilmu.
Kompetensi kemanusiaan dan kepeloporan kesalehan dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat, Kepedulian sosial, Suka beramal, Keteladan dalam seluruh sikap dan tindakan, Tabligh, Inovatif dalam mengembangkan organisasi, Berpikiran maju dan membawa Muhammadiyah pada kemajuan di berbagai bidang yang menjadi misi usaha gerakan.
"Terakhir Pengkhidmatan dan partisipasi aktif dalam peran keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal, Menempati posisi apapun dengan semangat ikhlas, berdedikasi, berprestasi, dan menghasilkan hal-hal terbaik, Menjadi bagian yang menyatu dengan denyut nadi kehidupan persyarikatan, umat, dan banggsa sebagai wujud menjalankan misi organisasi," tutupnya. *