JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jakarta Timur menyelenggarakan Hari BerMuhammadiyah di Perguruan Muhammadiyah Matraman. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 11 Mei 2024. Tema yang diangkat dalam Hari BerMuhammadiyah kali ini ini ialah Memperteguh Ukhuwah Dalam Mewujudkan Gerakan Dakwah Berkeunggulan. Penceramah pada Hari BerMuhammadiyah kali ini ialah Prof. Dr. H. Dadang Kahmad, M.Si, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Mohammad Nur Rianto Al Arif, M.Si (Ketua PDM Jakarta Timur) menyampaikan bahwa betapa pentingnya melakukan redesain terhadap Gerakan Dakwah Muhammadiyah. Perlu ada pola gerakan dakwah berbeda terhadap generasi muda muslim. Selain itu, beliau menyampaikan betapa pentingnya komitmen dalam berMuhammadiyah di kalangan pimpinan dan pengurus persyarikatan di setiap jenjang. Komitmen ini dapat terlihat secara kasar dari tingkat kehadiran dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh persyarikatan.
Kemudian, beliau turut pula menyampaikan beberapa PR besar yang belum terealisir di tiga periode kepengurusan yaitu pendirian gedung dakwah Muhammadiyah Jakarta Timur dan Klinik Pratama PDM Jakarta Timur. Komitmen bersama sangat dibutuhkan demi terealisirnya dua PR besar ini.
Prof. Dr. Dadang Kahmad, M.Si dalam ceramahnya menyampaikan bahwa Muhammadiyah harus mampu melakukan gerakan dakwah sesuai dengan segmen masyarakat. Kondisi demografi Indonesia saat ini, 68% merupakan generasi muda dari kalangan generasi milenial, Z, dan alpha. Pola strategi dakwah bagi generasi muda harus didesain berbeda dengan generasi baby boomer maupun gen X. Salah satu strategi dakwah yang harus dibangun ialah strategi dakwah melalui media sosial.
Tantangan dakwah yang dihadapi saat ini berbeda dengan tantangan dakwah Muhammadiyah satu abad pertama. Apabila Muhammadiyah tidak mampu mendesain ulang strategi dakwahnya, maka jangan heran apabila di masa depan Muhammadiyah hanya akan tinggal kenangan. Krisis kader harus disikapi dengan mendesain ulang gerakan dakwah di persyarikatan. Sinergi antar Majelis dan Lembaga di setiap jenjang pimpinan perlu dilakukan agar langkah dakwah yang dilaksanakan akan lebih efektif.