Hikmah Ibadah Haji 1445 H / 2024 M
Aris Rakhmadi, S.T., M.Eng., Dept of Informatics Engineering, Universitas Muhammadiyah Surakarta
اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌ ۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيْهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوْقَ وَلَا جِدَالَ فِى الْحَجِّ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ يَّعْلَمْهُ اللّٰهُ ۗ وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ
(Musim) haji itu (berlangsung pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Siapa yang mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, janganlah berbuat rafaṡ, berbuat maksiat, dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji. Segala kebaikan yang kamu kerjakan (pasti) Allah mengetahuinya. Berbekallah karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat. (QS Al Baqarah 197)
Hari ini, Rabu 26 Juni 2024M atau bertepatan dengan tanggal 18 Dzulhijjah 1445H, jamaah haji Indonesia khususnya gelombang 1 mulai berdatangan ke tanah air. Mereka telah menunaikan ibadah haji yaitu Rukun Islam ke-5. Mereka telah melaksanakan serangkaian kegiatan yakni rukun, wajib, dan sunah haji. Beberapa di antara mereka di waktu senggangnya juga telah melaksanakan ibadah umrah sunah dan atau ibadah sholat arbain.
Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag), terdapat 234 orang jemaah haji asal Indonesia yang meninggal di Arab Saudi pada hari ke-43 pelaksanaan ibadah haji atau per Senin (24/6/2024). Adapun mayoritas atau 213 jemaah yang meninggal termasuk dalam kategori risiko tinggi (risti). Sementara 21 orang lainnya tidak termasuk risti.
Data tersebut menunjukkan bahwa jumlah jemaah haji yang meninggal tahun ini menurun signifikan dari periode 2023 yang mencapai 773 orang. Total kematian jemaah haji 2023 juga jadi yang tertinggi dalam dasawarsa terakhir. Yang memang, tahun 2023M jumlah lansia terbanyak mencapai 77.000 orang. Dan juga belum ada kebijakan syarat istitha’ah Kesehatan terlebih dahulu, baru kemudian dapat melunasi Bipih.
Sementara, jumlah kematian jemaah haji terendah tercatat pada 2022, yaitu 89 jemaah. Keadaan dimana kuota haji sekitar 45% dari kuota normal atau sekitar 100.051 orang, dan di saat itu pasca wabah covid ada pembatasan usia jamaah maksimal 65 tahun.
Mari kita doakan supaya ibadah haji mereka menjadi ibadah haji yang mabrur diterima oleh Allah SWT.
ربنا اجعلنا حجا مبرورا و سعيا مشكورا و ذنبا مغفورا و عملا صالحا مقبولا و تجارة لن تبور يا عالم ما في الصدور اخرجنا يا الله من الظلمات الي النور و النجاة من النار و العفو عند الحساب آمين يا ارحم الرحمين
Semoga kita semua diberikan kelapangan rejeki, dan dimudahkan, dan disegerakan oleh Allah SWT untuk menunaikan rukun Islam yang kelima yaitu berhaji di Tanah Suci dalam keadaan terbaik, dalam waktu terbaik yang kita miliki. Dalam usia emas, dalam fisik yang prima sehingga menghadapi semua kegiatan baik yang rukun, yang wajib, yang sunnah, kita dapat menjalaninya dengan penuh semangat, karena ibadah Haji memang ibadah yang menuntut fisik dan stamina yang prima.
اِنَّ اَوَّلَ بَيْتٍ وُّضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِيْ بِبَكَّةَ مُبٰرَكًا وَّهُدًى لِّلْعٰلَمِيْنَۚ
فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَه كَانَ اٰمِنًا ۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا ۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ
Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia adalah (Baitullah) yang (berada) di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam.
Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya (Baitullah), maka amanlah dia. (Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam. (QS Ali Imran 96-97)
Hikmah disyariatkannya ibadah haji salah satunya adalah persatuan umat Islam. Ibadah haji mengumpulkan umat Islam seluruh dunia, tanpa memandang ras, warna kulit, Bahasa, ataupun fisik lainnya. Haji adalah sebuah ibadah yang dapat menghilangkan sekat kaya, miskin, tampan, jelek, putih, hitam, atau lainnya. Di sisi Allah ﷻ, semuanya sama. Ibadah selain haji, semisal sholat-puasa-zakat, tidak lantas mempersatukan umat Islam secara mayoritas. Ibadah itu hanya bisa mempersatukan umat Islam di tempat masing-masing. Tentu berbeda dengan ibadah haji. Ibadah haji yang satu ini mampu menampung semua umat Islam yang telah memenuhi kewajiban-kewajibannya untuk bersatu dalam satu baris dan satu tempat.
Haji mengingatkan kita kepada kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail A.S. Ketika Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail menyelesaikan amanat dari Allah untuk meniggikan bangunan Kakbah, turunlah perintah untuk menyeru manusia melaksanakan ibadah haji ke Mekkah. Hal itu sebagaimana disebutkan dalam Al Quran surat Al-Hajj ayat 27
وَاَذِّنْ فِى النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوْكَ رِجَالًا وَّعَلٰى كُلِّ ضَامِرٍ يَّأْتِيْنَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيْقٍ
Artinya, “(Wahai Ibrahim), serulah manusia untuk (mengerjakan) haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh” (QS Al-Hajj: 27).
Ayat itulah menunjukkan perintah Allah ﷻ mensyariatkan ibadah haji supaya umat Islam dari seluruh dunia bersatu dan berkumpul di satu tempat yang sama, mengesampingkan semua perbedaan yang ada, mulai dari suku, budaya, negeri, mazhab dan lainnya. Mereka semua berkumpul di atas satu nama, yaitu Islam.
Ketika seluruh umat Islam dari seluruh belahan dunia telah berkumpul di Makkah, maka tercipta sebuah hubungan erat dan timbulnya kasih sayang antarsatu dengan yang lainnya. Umat Islam Indonesia akan mengenal orang Arab, begitupun sebaliknya. Orang Turki akan mengenal orang India, pun sebaliknya. Orang barat akan mengenal orang timur, pun sebaliknya. Dengannya, akan sangat tampak bahwa mereka bagaikan saudara dari ayah dan ibu yang sama. Dengannya pula, akan tercipta sebuah hubungan yang diikat oleh agama Islam dan tidak akan bisa dipisahkan oleh perbedaan ras dan suku, budaya dan bangsa.
Adanya perkumpulan di bawah naungan agama Islam, dengan satu ibadah dan satu tujuan, yaitu meraih ridha-Nya, jamaah haji bisa berbagi kisah-kisah menarik yang inspiratif dari negara masing-masing, berbagi kisah perkembangan Islam, budaya dan peradaban lainnya. Inilah salah satu manfaat ibadah haji bertemunya jamaah di seluruh dunia. Sebagaimana dalam Al-Qur’an, Allah ﷻ berfirman:
لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ
“Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan agar mereka menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan” (QS Al-Hajj: 28).
Ibadah haji tidaklah sebatas hanya ibadah biasa, tetapi lebih dari itu, ibadah haji merupakan bukti kesaksian persatuan dan kejayaan Islam, serta bukti kekompakan pemeluknya. Juga sebagai ajang tukar pendapat satu suku dengan suku lainnya, satu negara dengan negara lainnya. Tidak hanya itu, ketika sudah ada di Baitullah, tidak ada perbedaan antarumat Islam, semuanya sama-sama sebagai hamba Allah dengan tujuan yang sama pula. Mereka tidak dibedakan dengan berbagai identitas yang mereka miliki.
Adalah sangat disayangkan bila di antara umat Islam lupa dan tidak memahami manfaat dan hikmah luar biasa ibadah Haji ini. Semoga kita terhindar dari pelaksanaan ibadah haji yang hanya sebatas ingin menunaikan kewajiban belaka, namun melupakan bahwa di dalamnya terdapat hikmah dan manfaat luar biasa.