MEDAN, Suara Muhammadiyah - Bendahara Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. H. Hilman Latief, M.A., Ph.D, dalam pidatonya mengucapkan terima kasih kepada panitia di Sumatera Utara telah mempersiapkan segala hal menuju Muktamar ke-49. Tahun 2027.
“InsyaAllah panitia Mukhtamar akan terus berkoordinasi dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kami punya 10.000 petugas siap mendukung kelancaran Muktamar,” ujar Prof. Hilman pada acara Baitul Arqam yang dilaksanakan pada Rabu-Sabtu (4-7/9).
Sebelumnya, Prof. Agussani, pada kesempatan ini melaporkan perkembangan persiapan Muktamar, sesuai dengan Keputusan yang diamanahkan Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dia mengatakan, rencana awal Muktamar akan dilaksanakan di kampus utama UMSU, namun setelah melakukan kajian, lokasi acara berpindah ke Kampus IV/ Lahan UMSU yang berada di Sampali, Deliserdang.
“Setelah dikaji, akan ada 6000 peserta Muhammadiyah dan 2000 Aisyiyah yang akan hadir pada Mukhtamar. Berdasarkan pesan Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga, Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah tidak berjarak maka berusaha pembukaan lahan kampus kita,” lapornya.
Disampaikan, rancangan bangunan Muktamar akan mencerminkan keberagaman etnis di Sumatera Utara dan bersamaan dengan pembangunan tower 17 tingkat di Kampus utama UMSU. Pembangunan auditorium strategis untuk Muktamar juga sudah disetujui oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Haedar Nashir, M.Si.
“InsyaAllah peletakan batu pertama Pembangunan di lahan Sampali direncanakan pada awal November ini,“ ujarnya.
Dalam persiapan Muktamar, UMSU berkolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) untuk membangun infrastruktur yang memadai. Tim dari UMY telah mengunjungi lokasi di Sampali untuk meninjau dan memastikan kesiapan.
“Setelah dihitung, estimasi biaya pembangunan sebesar Rp250 Miliar,” katanya.
Selain itu, pihak panitia juga sudah berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Kabupaten Deliserdang, Kawasan Industri Medan serta Otoritas Bandara Wilayah II Kwalanamu.
Kolaborasi juga dilakukan dengan Muhammadiyah Singapura, yang siap menghadirkan jemaah dari Singapura yang akan meninjau serta menyampaikan ketertarikan untuk kerja sama di bidang ekonomi dan lainnya.
"Kami juga telah belajar banyak dari Solo yang menjadi tuan rumah Muktamar sebelumnya. Berdasarkan data ada sekitar 2000 panitia yang terlibat dalam acara Muktamar,” kata Prof. Agussani.
Lokasi Muktamar yang berada di kabupaten Deli Serdang dan sekitar Kawasan Industri Medan (KIM) juga telah mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, termasuk dalam hal izin-izin yang diperlukan.
“Kami juga sudah melakukan pendekatan dan mendapatkan dukungan luar biasa. Jalan menuju lokasi Muktamar akan diperlebar sebagai bagian dari persiapan,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua MPKSDI PP Muhammadiyah, Bakhtiar menekankan pentingnya infrastruktur dalam penyelenggaraan Muktamar. “Kegiatan ini adalah amanah Muktamar Muhammadiyah yang harus dilaksanakan. Pembangunan infrastruktur ini sangat penting dan kami menghargai paparan dari Rektor Prof. Agussani yang sangat mengesankan,” ujar Bakhtiar.
Wakil Sekretaris II Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Dr. Muh. Samsudin, S.Ag., M.Pd, menambahkan bahwa gedung Muktamar direncanakan akan menjadi bangunan ikonik dan modern. “Saya membayangkan gedung Muktamar ini akan menjadi landmark bagi millennial dan generasi mendatang,” katanya.
Turut hadir Master Of Training Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd beserta tim Instruktur, Badan Pembina Harian (BPH) UM Sidoarjo, Ir. Tamhid Masyhudi, BPH UMRI Prof. Dr. H. Muhammad Nazir, MA, BPH UM Aceh Taufiq A Rahim, SE., M.Si., P.Hd, BPH UMSIU Dr. Bahril Datuk, MM., Wakil Rektor I UMSU Prof. Dr. Muhammad Arifin, M.Hum, WR II Prof. Dr. Akrim, M.Pd., Rektor UM Riau, Dr. H. Saidul Amin, MA., Rektor Unmuha Aceh, Dr. H. Aslam Nur, MA, Rektor UMSB, Dr. Riki Saputra, MA, Rektor UMSDA Sidoarjo, Dr.Hidayatullah,M.Si, Rektor Ummat Mataram, Drs. Abdul Wahab, MA, Rektor UMTS, Muhammad Darwis, M.Pd, Para Wakil Rektor Dan Ketua Sekolah Tinggi. (Syaifulh/Diko)