Oleh: Prima Trisna Aji, Dosen prodi Spesialis Medikal Bedah Universitas Muhammadiyah Semarang
Menjelang Hari Raya Idul Adha tahun 2025, umat muslim akan merayakan hari raya besar agama Islam dimana umat muslim akan melaksanakan ibadah berkurban. Ibadah berkurban sendiri salah satunya adalah menyembelih hewan kambing dan hewan Sapi. Banyak mitos yang beranggapan bahwa menjelang Idul Adha bagi orang tua dilarang untuk mengkonsumsi daging kambing, karena takut kolesterol dan menyebabkan Stroke. Apakah itu benar?
Ternyata mengkonsumsi daging kambing tidak selalu merugikan kesehatan tubuh manusia, apalagi dihari raya Idul Adha banyak mitos yang menghantui masyarakat yang akan menjalani ibadah Idul Adha. Ibadah Idul Adha yang seharusnya menjadi kegembiraan bagi semua kalangan, nyatanya menjadi momok menakutkan bagi penderita kolesterol, jantung dan stroke.
Padahal anggapan tersebut tidaklah semuanya benar, kegembiraan hari raya Idul Adha tersebut harusnya menjadi hal yang menggembirakan bagi semua orang terutama bagi semua kalangan tanpa harus sedikitpun dihinggapi rasa takut tanpa terkecuali. Kurangnya pengetahuan dan edukasi tentang manfaat Kesehatan daging kambing menjadi momok yang menjadi hantu bagi manusia tentang phobia daging kambing.
Bukanlah menjadi rahasia umum lagi, bahwa anggapan orang yang sudah menjadi tradisi mitos bahwa daging kambing bisa menyebabkan kolesterol meningkat, tekanan darah tinggi serta penyakit jantung sudah mandarah daging di kalangan masyarakat luas. Hal ini membuat masyarakat menjadi takut untuk mengkonsumsi daging kambing ketika hari raya Idul Adha tiba.
Sebenarnya kalau kita mau mencermati serta melakukan telaah ilmu pada zaman modern saat ini bahwa, daging kambing tidak selalu menyebabkan penyakit. Dari penelitian modern terbaru sudah banyak ditemukan bahwa manfaat daging kambing memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh, termasuk pada penderita jantung koroner serta hipertensi.
Menurut penelitian terbaru dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) bahwa daging kambing bukanlah daging yang memiliki lemak tertinggi, daging kambing mengandung 100 gram daging tanpa lemak, 122 kalori, 2,6 gram lemak baik, 0,79 lemak jenuh serta 27 gram protein. Dari kadar lemak tersebut, daging kambing memiliki peringkat nomor tiga daripada daging hewan lain yang memiliki kandungan lemak.
Hal ini sesuai dengan Penelitian dari Alina et all yang di publikasi pada tahun 2024, dimana hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa Daging Kambing yang diperkaya Asam Lemak Omega-3 dapat menurunkan kolesterol plasma yang sudah publikasi di Jurnal BioMed Research International.
Penelitian kedua yang mendukung adalah penelitian yang sudah di publikasikan dalam Jurnal Nutrients pada tahun 2020, dimana hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa mengkonsumsi keju kambing kaya omega-3 meningkatkan Biomarker kardiovasculer pada orang yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas. Konsumsi daging kambing memiliki efek yang baik pada jantung pada penderita obesitas, apabila dikonsumsi secara tepat dan tidak berlebihan.
Penelitian klinis yang melibatkan peserta yang sehat tersebut menemukan bahwa, mengkonsumsi daging domba yang diberi makan rumput alami tiga kali sehari selama empat minggu dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner dan stroke. Sedangkan dari hasil laboratorium menunjukkan bahwa pada plasma darah menunjukkan peningkatan sistem imun didalam tubuh manusia.
Selain itu, juga bisa menurunkan kadar kolesterol jahat pada darah manusia apabila dikonsumsi sesuai dengan takaran serta tidak berlebihan.
Pada ketiga penelitian tersebut menunjukkan hasil yang sama, produk daging kambing bisa memberi manfaat yang baik bagi tubuh manusia serta bisa menjaga kebugaran tubuh. Hal lain adalah apabila daging kambing dikonsumsi sesuai aturan bisa menurunkan kadar kolesterol jahat didalam tubuh manusia.
Selain itu, faktor pola makan yang seimbang empat sehat lima sempurna sangat penting dalam menjaga nutrisi pada tubuh manusia supaya bisa memenuhi nutrisi secara seimbang.
Perlu diketahui bahwa kandungan lemak daging kambing lebih rendah dibandingkan dengan daging hewan yang lainnya seperti ayam tanpa kulit yang memiliki 3 gram lemak dan daging sapi yang memiliki 3,5 gram lemak.
Daging kambing juga merupakan salah satu daging yang mudah diserap oleh tubuh sehingga cepat mudah untuk bisa dirasakan manfaatnya, tinggi akan vitamin B12, zat besi, zat besi nabati, meningkatkan sel darah merah, meningkatkan kesehatan otot dan tulang serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh supaya tidak mudah terserang penyakit.
Mengapa Daging Kambing “Dituduh” Penyebab Hipertensi?
Pandangan masyarakat yang menganggap daging kambing sebagai penyebab utama penyakit hipertensi tidaklah sepenuhnya benar, salah satu hal yang bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah tinggi adalah dari banyaknya daging yang dikonsumsi, cara penyajiannya dan pola pandang terhadap nilai gizi pada daging kambing tersebut.
Pengolahan daging kambing di Indonesia mayoritas penyajiannya dengan acara dibakar seperti sate serta penyajian dengan gulai dan tongseng dimana bumbunya banyak santan, tinggi garam serta bumbu manis yang berlebihan. Sehingga hal ini akan bisa meningkatkan kolesterol jahat didalam tubuh manusia.
Belum ditambah dengan pendamping makan sate kambing dan gulai kambing yang sering dibarengi dengan Es minuman yang tinggi gula serta gorengan yang merupakan kombinasi lengkap paket dalam meningkatkan tekanan darah manusia.
Berdasarkan ilmu Gizi modern dari berbagai penelitian yang ada bahwa sebenarnya faktor yang menyebabkan peningkatan tekanan darah tinggi lebih disebabkan oleh pola makan secara keseluruhan dan bukan hanya satu jenis makanan. Dimana pola makan yang salah seperti konsumsi tinggi garam, tinggi lemak jenuh, makanan bersantan, rendah serat lebih besar beresiko mengalami peningkatan tekanan darah tinggi secara cepat.
Mengkonsumsi daging kambing sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan memiliki manfaat untuk kesehatan seperti sumber protein yang tinggi sebagai media mempercepat proses penyembuhan luka, meningkatkan masa otot bagi binaragawan, meningkatkan kekebalan tubuh, mencegah anemia atau kekurangan darah, mensuplai nutrisi pada otak dan nutrisi yang baik bagi ibu hamil yang membutuhkan nutrisi yang adekuat.
Terus bagaimana cara mengkonsumsi daging kambing yang baik dan benar pada hari raya Idul Adha supaya tidak terjadi masalah kesehatan pada kemudian harinya?
Panduan ilmiah berbagai penelitian menganjurkan bahwa ketika memilih daging kambing disarankan pada daging yang memiliki kandungan rendah lemak yaitu paha dan pinggang pada kambing. Kemudian selanjutnya pada bagian lemak pada daging yang terlihat putih segera dibuang sebelum dimasak. Cara memasaknya sendiri dengan menghindari dengan cara dibakar serta terlalu banyak kandungan bumbu tinggi garam dan penyedap rasa, tetapi lakukan dengan tekhnik masak sehat dengan dipanggang, dikukus dan ditumis dengan menggunakan minyak zaitun.
Untuk pengganti bumbu tinggi garam, bisa diganti dengan rempah – rempah seperti kunyit, jahe dan ketumbar. Kemudian cara penyajian mengkonsumsi per porsi tidak lebih dari 100 – 150 gram serta diimbangi dengan konsumsi sayuran dan buah untuk memperkaya nutrisi pada tubuh manusia.
Edukasi tentang manfaat daging kambing yang kurang tepat tanpa memahami ilmunya, akan membuat tubuh kehilangan nutrisi yang penting. Hal ini dikarenakan daging kambing memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, yang banyak dibutuhkan oleh tubuh manusia. Jangan sampai tubuh mengalami “Demonisasi” karena persepsi yang salah tentang informasi yang kurang tepat dari manfaat daging kambing.
Penelitian terbaru yang modern mengajarkan bahwa tidak ada makanan yang semuanya baik dan begitu juga sebaliknya, tidak ada makanan yang sepenuhnya buruk. Hanya saja porsi penyajian dan cara mengkonsumsinya harus sesuai dengan takaran yang tepat sehingga tidak berlebihan. Dengan menerapkan pandangan penelitian yang modern bisa menghindarkan rasa takut ketika mengkonsumsi daging kambing selama hari raya idul adha.
Jadi, kenapa kita harus takut makan daging kambing ketika hari raya Idul Adha tiba? Hal yang paling penting adalah bisa memahami serta bisa mengkonsumsinya dengan baik serta tidak berlebihan. Sehingga dengan edukasi yang tepat maka daging kambing bukanlah makanan yang menakutkan bagi masyarakat melainkan salah satu pola makan sehat daging kambing di Masyarakat Indonesia.
Daging kambing merupakan salah satu makanan favorit dari Rasulullah SAW, dimana dari riwayat Bukhari dan Muslim. Hadis ini menjelaskan bahwa Rasulullah SAW menyukai paha kambing karena mudah dimasak, mudah dicerna, lezat, dan lebih steril dari risiko penyakit. Selain itu, beliau juga menyukai daging kambing tanpa lemak dan bagian daging yang baik.