SURABAYA,Suara Muhammadiyah – Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur, Dr. Suli Da’im, S.Pd., S.M., M.M., resmi terpilih sebagai Ketua Ikatan Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah Surabaya (IKA UM Surabaya).
Pemilihan tersebut dilakukan dalam forum Musyawarah IKA UM Surabaya yang digelar di Gedung At-Tauhid Tower pada Kamis (10/7/2025). Musyawarah ini dihadiri oleh perwakilan alumni lintas angkatan dan fakultas dari berbagai program studi.
Selain memilih ketua umum, forum juga menetapkan Khoirul Anam, M.Sos., yang saat ini menjabat sebagai Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan, Alumni, dan Inovasi UM Surabaya, sebagai sekretaris umum IKA UM Surabaya.
Dalam sambutannya, Dr. Suli Da’im menegaskan bahwa pembentukan IKA UM Surabaya merupakan langkah strategis untuk memperkuat hubungan antara alumni dan almamater.
“Kita ingin menjadikan alumni sebagai kekuatan penting untuk kemajuan kampus,” ujar Suli Da’im.
ia mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat akan digelar rapat terbatas untuk melengkapi struktur kepengurusan inti serta membahas program-program prioritas yang akan segera dijalankan.
“Insya Allah, dalam sepekan ke depan struktur organisasi sudah rampung,” tambahnya.
Suli menegaskan pentingnya kolaborasi dan sinergi antaralumni dalam mewujudkan visi besar organisasi.
Menurutnya, kekuatan IKA terletak pada keberagaman latar belakang anggotanya yang tersebar di berbagai bidang profesi, mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga pemerintahan.
“Dengan potensi luar biasa ini, kami optimistis IKA UM Surabaya dapat berperan strategis dalam pengembangan kampus dan kontribusi sosial yang nyata di tengah masyarakat,” tegasnya.
Suli juga membuka ruang seluas-luasnya bagi para alumni untuk terlibat aktif dalam perencanaan dan pelaksanaan program kerja ke depan.
Sementara itu, Wakil Rektor III UM Surabaya, Dr. Nur Mukarromah, S.K.M., M.Kes., yang turut hadir dalam forum tersebut, menyampaikan bahwa alumni memegang peran penting dalam pengembangan universitas, terutama dalam mendukung capaian akreditasi unggul.
“Banyak alumni kita yang saat ini menduduki posisi strategis di berbagai bidang. Ini menjadi indikator penting dalam penilaian akreditasi dan reputasi kampus,” ungkap Nur.
Ia juga menegaskan bahwa pihak kampus siap mendukung dan memfasilitasi kegiatan IKA UM Surabaya ke depan.
“Saya berharap akan ada pertemuan akbar alumni lintas program studi sebelum tahun ajaran baru 2025 dimulai,” harapnya.
Selain itu, Nur juga mendorong agar IKA UM Surabaya dapat dikembangkan hingga ke berbagai daerah, guna memperluas jejaring dan kontribusi alumni dalam berbagai sektor.
“Program kerja tahunan mulai disusun, seperti reuni akbar, pelatihan karier bagi mahasiswa, bakti sosial, job fair, hingga pemberdayaan masyarakat. Silakan digagas, dan kami siap memfasilitasi,” papar Sekretaris Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur itu.
Saat ini, Universitas Muhammadiyah Surabaya memiliki 9 fakultas dan 35 program studi, dengan ribuan alumni yang tersebar di berbagai wilayah dan berkiprah di beragam profesi.
Pembentukan IKA UM Surabaya diharapkan menjadi momentum strategis untuk memperkuat sinergi antara alumni dan institusi, serta menjadi motor penggerak kontribusi nyata bagi kemajuan universitas dan kemaslahatan masyarakat luas. (diko)