METRO, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Metro mengadakan kegiatan Dialog Publik Bedah Visi-Misi Calon Walikota dan Wakil Walikota dengan tema “Seutuhnya Untuk Bumiku Sai Wawai” pada Rabu, 25 September 2024 di Aula Ar Fachrudin UM Metro.
Kegiatan ini kurang lebih diikuti sebanyak 300 peserta dari berbagai kalangan terutama yang mendominasi mahasiswa UM Metro.
Tujuan diadakan kegiatan ini untuk membedah visi dan misi 2 Calon Walikota dan Wakil Walikota dengan didatangkan secara bergantian. Momentum penting ini bukan untuk memfasilitasi kampanye akan tetapi membuka ruang dialektika yang konstruktif.
Rian Sukmawan selaku Ketua Pelaksana dalam acara ini, ia dalam laporannya menyampaikan terkait peserta serta permohonan maaf.
“Diskusi kali ini kurang lebih diikuti sebanyak kurang lebih 300 peserta dari berbagai kalangan terutama mahasiswa UM Metro yang turut menjadi tuan serta meramaikan dengan penuh antusias. Saya juga mohon maaf apabila dalam penyediaan fasilitas belum bisa memberikan secara maksimal,” ungkap Riyan.
Bayu Santoso selaku Ketua Umum PC IMM Kota Metro dalam sambutannya ia menyampaikan tentang
“Ruangan ini sangat penuh sampai ada yang tidak kebagian kursi untuk duduk karena antusias mahasiswa yang luar biasa dalam meramaikan diskusi publik,” pungkas Bayu.
Turut hadir dalam acara ini salah satu Pleno PDM Kota Metro yaitu Muhammad Kholid, S.Ag, dalam sambutannya ia menyampaikan ucapan terimakasih kepada UM Metro serta menegaskan bahwa Dialog Publik Bedah Visi dan Misi ini bukan debat kandidat.
“Kami ucapkan terimakasih kepada pihak Kampus UM Metro telah memberikan izin dan fasilitas kepada IMM untuk kegiatan ini. Acara Ini bukan debat kandidat akan tetapi bedah calon visi misi karena ini didatangkan secara pergantian, tidak dilakukan secara berbarengan,” ungkap Kholid.
Kemudian Muhammad Kholid juga menambahkan bahwa Muhammadiyah bukan organisasi politik serta menyampaikan juga bahwa di Muhammadiyah juga memiliki bidang Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik.
“Muhammadiyah itu bukan organisasi politik, akan tetapi merupakan gerakan sosial kemasyarakatan. Ada bidang Lembaga Hikmah Kebijakan Publik yang itu fokus kepada perkembangan politik. Bukan hanya saja fokus kepada persoalan-persoalan pencalonan akan tetapi terhadap kepada kebijakan publik yang ada. Seandainya ada kebijakan yang kurang pas maka Muhammadiyah memberikan saran dan kritik atas kebijakan yang kurang pas tersebut,” tutup Kholid.
Turut hadir dalam acara ini, Pimpinan Daerah Muhammadiyah-Aisyiyah Kota Metro, Ortom Tingkat Daerah Kota Metro, Wakil Rektor III dan IV UM Metro, OKP Tingkat Kota Metro, Bawaslu Kota Metro, dan BEM Universitas di Kota Metro.