SEMARANG, Suara Muhammadiyah - Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) SMA Muhammadiyah Al Kautsar Program Khusus Kartasura (SMALKA) kembali menunjukkan komitmennya dalam pendidikan karakter dan kepedulian lingkungan melalui penyelenggaraan kegiatan "Ambasador Hijau". Lebih dari sekadar seremoni penanaman pohon, program ini dirancang sebagai wadah strategis untuk menanamkan nilai-nilai konservasi, membangun kesadaran ekologis, dan memotivasi generasi muda untuk berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup. IPM SMALKA menyadari betul bahwa tantangan lingkungan dimasa depan akan semakin kompleks, sehingga inisiatif semacam ini menjadi krusial untuk mempersiapkan generasi yang memiliki visi dan tanggung jawab terhadap bumi.
Kegiatan "Ambasador Hijau", yang diselenggarakan pada hari Sabtu (15/02/2025), mengundang partisipasi aktif dari para pelajar SMP di wilayah Kartasura dan sekitarnya. Pemilihan pelajar SMP sebagai target sasaran didasarkan pada keyakinan bahwa usia remaja merupakan periode penting dalam pembentukan karakter dan nilai-nilai. Diharapkan, melalui pengalaman langsung dalam kegiatan ini, para pelajar dapat mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya menjaga lingkungan, serta termotivasi untuk menerapkan praktik-praktik ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan utama dari program ini adalah untuk melatih rasa peduli generasi remaja terhadap kelangsungan kehidupan masa depan, khususnya melalui tindakan nyata berupa penanaman pohon yang memiliki manfaat ekologis jangka panjang.
Keberhasilan "Ambasador Hijau" tercermin dari antusiasme dan partisipasi aktif dari berbagai sekolah di wilayah Kartasura dan sekitarnya. Data menunjukkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh lima peserta dari SMP Muhammadiyah Al Kautsar PK Kartasura, 16 peserta dari SMPIT Taqiyya Rosyida, lima peserta dari SMP Muhammadiyah 1 Gatak, dan tujuh peserta dari SMPI PK Muhammadiyah Delanggu. Keberagaman latar belakang sekolah peserta menunjukkan daya tarik program ini dalam menjangkau berbagai lapisan masyarakat dan menumbuhkan semangat kolaborasi dalam upaya pelestarian lingkungan.
Lebih lanjut, kegiatan ini juga melibatkan satu peserta dari SMP Muhammadiyah 1 PK Boyolali, enam peserta dari SMP Muhammadiyah 7 Colomadu, serta dua peserta spesial yang menunjukkan komitmen terhadap pendidikan lingkungan sejak usia dini, yaitu satu anak dari SDIT Taqiyya Rosyida dan satu anak dari SD Muhammadiyah Jatinom, Klaten. Kehadiran peserta dari tingkat sekolah dasar memberikan warna tersendiri dan menjadi inspirasi bagi peserta lainnya untuk terus berkontribusi dalam menjaga lingkungan, tanpa memandang usia.
Pemilihan lokasi kegiatan di kawasan hutan konservasi lereng Gunung Merbabu, tepatnya di Pesona Wisata Alam Kalipasang yang terletak di Dusun Krengkeng, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, memiliki makna simbolis yang mendalam. Area ini merupakan contoh nyata dari pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dan melestarikan keanekaragaman hayati. Dengan berada langsung di tengah alam, para peserta dapat merasakan keindahan dan kerapuhan lingkungan, sehingga meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya menjaga kelestarian hutan sebagai sumber kehidupan. Selain itu, lokasi ini juga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk belajar tentang ekosistem hutan secara langsung dari para ahli dan praktisi konservasi.
Rangkaian acara "Ambasador Hijau" diawali dengan sesi pembekalan yang disampaikan oleh Bapak Harjanto, seorang petugas setempat yang memiliki pengalaman dan pengetahuan mendalam tentang konservasi hutan. Dalam sesi ini, para peserta diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga hutan sebagai penyangga kehidupan, manfaat ekologis dari penanaman pohon, serta teknik penanaman yang benar untuk memastikan keberhasilan pertumbuhan bibit. Pembekalan ini bertujuan untuk membekali para peserta dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melakukan penanaman pohon secara efektif dan bertanggung jawab.
Puncak dari kegiatan "Ambasador Hijau" adalah aksi penanaman pohon yang dipandu langsung oleh Bapak Harjanto dan dibantu oleh kakak-kakak pembimbing dari IPM SMALKA. Proses penanaman dilakukan secara cermat, mulai dari mengatur jarak tanam yang ideal, menggali lubang dengan ukuran yang tepat, menanam bibit dengan hati-hati, hingga memberikan tanda pengenal pada setiap pohon yang ditanam. Dengan mengusung tema "Go Green, Glow Together", kegiatan ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi generasi muda untuk bersatu dalam menjaga kelestarian lingkungan dan menyebarkan semangat cinta lingkungan kepada masyarakat luas. IPM SMALKA berharap, "Ambasador Hijau" tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, tetapi juga menjadi katalisator bagi perubahan perilaku dan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan dikalangan generasi muda.(Hendra/n)