MEKKAH, Suara Muhammadiyah – Melalui program Arabic and Islamic Camp, tiga santri Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Pleret DIY, bersama dengan para santri dari beberapa pesantren Muhammadiyah lainnya, mengikuti Program Umroh dan Dauroh di Mekkah pada tanggal 26 Februari – 26 Maret 2024. Ketiga santri peserta program tersebut adalah Aufa Fadhil Ibrahim (kelas X), Farrel Achmad Al Ghiffari (kelas XI), dan Muhammad Syaghif Uzlifa A (kelas XI). Kompetensi yang menjadi target dalam program ini adalah Maharoh Lughowiyah, Tahfidz dan Tahsin Quran, serta Pengetahuan Agama Dasar dan Tsaqofah.
Belajar Bahasa Arab dari penutur asli di negara yang menggunakannya sebagai bahasa resmi dan sehari-hari merupakan salah satu cara efektif untuk meningkatkan kompetensi berbahasa Arab para santri peserta program. Pembiasaan mendengarkan percakapan yang melibatkan penutur asli serta praktik berbicara dengan para pengajar dan juga masyarakat setempat akan mampu meningkatkan kemampuan berbahasa yang mereka miliki. Selama kegiatan, peserta juga belajar kaidah nahwu dasar agar tata bahasa mereka menjadi lebih akurat.
Para santri peserta program mendalami Tahfidz dan Tahsin dengan sistem Talaqqi di bawah bimbingan Masayikh di Masjidil Haram. Pembelajaran ilmu agama, Bahasa Arab, dan Tsaqofah dilakukan melalui kerjasama dengan para pengajar dari Universitas Ummul Quro, Mekkah, yang berkompeten di bidang tersebut. Di akhir program, para santri memperoleh sertifikat resmi dari Universitas Ummul Quro.
Materi pengetahuan agama di antaranya adalah Fikih Manasik, Al ‘Ilmu Wajib, Ushul Aqidah Islamiyah, Ta’ziz al-Baqir wa al-Tahshish Diddu Asybuhat dan Fikih Usroh. Pelajaran yang diberikan kepada para santri memberikan ilmu pengetahuan, ketrampilan, dan praktik yang memadai tentang tahapan dan tata cara melakukan umroh dan haji, kewajiban menuntut ilmu, dasar-dasar memahami akidah Islam, peningkatan keimanan dan menjauhkan syubuhat, dan fikih keluarga.
Selama kegiatan pembelajaran, ketiga santri tidak mengalami kendala sehingga bisa mengikuti dengan lancar. Hal ini tidak terlepas dari persiapan yang dilakukan sebelum keberangkatan. Di bawah bimbingan Ustadz Rahmat Yuliarso, S.Pd. selaku musyrif, ketiga santri secara intensif memperdalam kemampuan Bahasa Arab mereka untuk berkomunikasi dan menyerap ilmu-ilmu yang diberikan selama kegiatan umroh dan dauroh.
Program Arabic and Islamic Camp ini dikemas dengan jadwal yang memadukan antara kegiatan ibadah, pembelajaran, serta ziarah dan wisata religi yang dilakukan di akhir pekan. Para peserta mengunjungi dan tinggal di dua kota suci Islam di Arab Saudi, yaitu Madinah dan Mekkah. Dengan akomodasi berupa hotel yang tidak terlalu jauh dari Masjid Nabawi dan Masjidil Haram, para peserta bisa menjangkau tempat-tempat kegiatan beribadah dan dauroh dengan mudah dan nyaman.
Kegiatan umroh dan dauroh ini sangat bermanfaat bagi MBS Pleret dalam memberikan kesempatan para santri untuk menambah kompetensi mereka di bidang agama dan Bahasa Arab, serta pengalaman dan ketrampilan berkomunikasi di tingkat internasional. Diharapkan akan semakin banyak santri yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan serupa agar MBS Pleret semakin mendapatkan rekognisi di tingkat nasional maupun internasional.*.
