Jihad Lingkungan: ‘Aisyiyah dan Lazismu Galakkan Gerakan Diet Plastik di Pasar Demangan

Publish

18 September 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
36
Foto Istimewa

Foto Istimewa

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Limbah kantong plastik masih menjadi salah satu masalah yang kita hadapi bersama. Limbah jenis ini termasuk yang sulit dihancurkan dan diurai, termasuk karakteristiknya yang terbuat dari bahan tidak alami.

Inilah yang mendorong Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah dan Lazismu menghadirkan kegiatan pelestarian lingkungan melalui Capacity Building bertajuk ‘Pasarku Tempat Ibadahku’, pada Minggu (14/9/2025) yang diikuti oleh Ibu-Ibu anggota Ranting ‘Aisyiyah se-Cabang Gondokusuman dan warga sekitar dalam meningkatkan pengetahuan serta keterampilan untuk mengurangi plastik sekali pakai.

Kegiatan ini berlangsung di SD Muhammadiyah Demangan yang lokasinya tidak jauh dari Pasar Demangan Kota Yogyakarta sebagai rangkaian kegiatan kedua dalam Program ‘Pasar Tradisional Bebas Plastik melalui Pendekatan Keagamaan untuk Mewujudkan Pelestarian Lingkungan’.   

Ketua LLHPB PP ’Aisyiyah, Rahmawati Husein, mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mendorong upaya perubahan perilaku dari pengunjung dan pedagang pasar tradisional untuk mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai.

“Kegiatan ini bagian dari program Green ‘Aisyiyah sebagai upaya 'Aisyiyah untuk berkontribusi melestarikan lingkungan dan berharap upaya ini menjadi sebuah jihad lingkungan yang berkelanjutan,” jelasnya.

Dengan semangat jargon ‘Pasarku Tempat Ibadahku’, di pasar kita beribadah untuk menjaga lingkungan. Ia berpesan meski program pelatihan sudah berakhir, perilaku dalam praktik penggunaan wadah guna ulang -tidak menggunakan plastik sekali pakai- perlu terus menerus dijalankan di pasar.

Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kota Yogyakarta, Rowiyah menjelaskan pentingnya program pasar bebas plastik. “Kota Yogyakarta sendiri beberapa tahun belakangan dan sampai saat ini masih mengalami darurat sampah. Terutama sampah organik rumah tangga maupun sampah non organik seperti plastik,” ungkapnya.

Menurutnya, membangun kesadaran dan perubahan perilaku saat beraktivitas di pasar, menjadi langkah strategis dalam menghadapi permasalahan sampah. “Walaupun masih bertahap, mudah-mudahan praktik baik ini akan menjadi sebuah pembiasaan diri yang menginspirasi langkah dakwah kita kepada masyarakat luas”, pungkasnya. Dengan begitu, masyarakat turut mewujudkan lingkungan yang sehat, kata Rowiyah yang turut mengawal kegiatan ini sejak pertemuan pertama.

Kegiatan Capacity Building ini menghadirkan narasumber Erwan Widyarto - Bidang Lingkungan Hidup ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) Organisasi Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (Orwil DIY), dan Intan Mustikasari - Anggota Divisi Lingkungan Hidup LLHPB PP ‘Aisyiyah.

Pada sesi itu, Erwan memantik dengan paparan penting tentang circular economy, sebagai solusi masa depan melalui pengolahan sampah. Sementara, Intan menjelaskan strategi pengurangan penggunaan plastik sekali pakai di Pasar Demangan.

“Saat ini kita benar-benar menghadapi darurat sampah plastik. Hal ini disebabkan oleh egoisme kita yang masih enggan memilah sampah dan membiarkannya menyatu dengan timbunan sampah lain,” jelas Erwan.

Ia pun memaparkan contoh tragedi besar akibat tumpukan sampah, seperti meledaknya TPA Leuwigajah (Cimahi, Jawa Barat) tahun 2005, menyebabkan 2 desa tertimbun sampah, 157 korban meninggal dunia.

“Ini contoh nyata dampak yang akan terjadi ketika semua sampah menyatu dan tidak ada proses pemilahan. Banyak TPA di Indonesia yang gagal dalam mengelola sampah karena belum menerapkan sistem pemilahan antara sampah organik dan non-organik sehingga proses penguraian sampah terhambat dan memunculkan gas metana yang mudah terbakar atau meledak,” tandasnya.

Erwan menambahkan bahwa ekonomi sirkular membuka peluang untuk mewujudkan pemanfaatan sumber daya yang meminimalkan limbah melalui edukasi 3R (Reduce, Reuse, Recycle) serta konsep Zero Waste.

Dalam kesempatan itu, Intan Mustikasari mengajak peserta mendiskusikan persoalan sampah plastik dengan membentuk kelompok dan merumuskan strategi penerapan diet plastik di pasar.

“Kerap ditemukan masih ada masyarakat menggunakan plastik sekali pakai saat berbelanja di pasar. Kondisi ini perlu menjadi perhatian bersama untuk mengajak pembeli maupun pedagang beralih ke tas belanja ramah lingkungan, wadah yang dapat digunakan berulang,” ajaknya.

Melalui pendekatan keagamaan, sambung Intan, nilai-nilai agama bisa disampaikan tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, sekaligus menjelaskan dampak yang akan timbul bila manusia abai terhadap alam.

Sebanyak 60 orang peserta turut hadir pada kegiatan ini yang berlangsung sejak siang sampai sore. Mereka berasal dari Pimpinan Cabang Gondokusuman, Pimpinan Ranting se-Cabang Gondokusuman, LLHPB Pimpinan Wilayah DIY dan Daerah Kota Yogyakarta, serta kelompok ibu-ibu sekitar Pasar Demangan.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

SUMEDANG, Suara Muhammadiyah – Suara Muhammadiyah (SM) kembali memperluas spektrum dakwah di s....

Suara Muhammadiyah

9 July 2025

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Program Studi (Prodi) Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammad....

Suara Muhammadiyah

23 July 2023

Berita

BANTUL, Suara Muhammadiyah – Tahfidzul Qur’an adalah salah satu cara mencintai Al-Quran.....

Suara Muhammadiyah

24 May 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Bertepatan dengan moment milad Muhammadiyah ke-111, pada Sabtu 18 N....

Suara Muhammadiyah

22 November 2023

Berita

LAMTENG, Suara Muhammadiyah - Ribuan siswa-siswi Amal Usaha Pimpinan Cabang Terbanggi Besar, Lampung....

Suara Muhammadiyah

16 December 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah