YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Dua siswa kelas XI, Faruq Fairuzabadi Aribowo dan Katara Nashrulloh, dari SMA Negeri 3 Yogyakarta berhasil menciptakan inovasi yang menarik perhatian banyak pihak. Alumni SD Muhammadiyah Condongcatur ini menciptakan permainan Monopoli yang berbeda dari yang biasa kita kenal, yang mereka beri nama "GEMAS Game Monopoli Sadar Keselamatan."
Inovasi ini lahir sebagai respons terhadap masalah serius yang dihadapi daerah Yogyakarta pada tahun 2022, ketika tercatat sebanyak 56 kasus kebakaran terjadi di sekolah-sekolah wilayah Kota Yogyakarta. Kebakaran tersebut disebabkan oleh perilaku tidak aman, kurangnya sosialisasi, dan edukasi terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), terutama dalam menghadapi bahaya kebakaran di lingkungan sekolah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pelajar dan guru di SMA Negeri 3 Yogyakarta, ditemukan bahwa 20% kecelakaan di laboratorium disebabkan oleh kelalaian siswa, 55% dari mereka tidak paham menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), dan 25% tidak familiar dengan tindakan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K). Untuk mengatasi masalah ini, kedua siswa ini mengintegrasikan teknologi Augmented Reality (AR) ke dalam sebuah medium edukasi yang interaktif dan menarik untuk membahas K3 dan keselamatan terhadap kebakaran.
GEMAS AR merupakan sebuah aplikasi yang menggabungkan permainan Monopoli dengan konten edukasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja di sekolah. Gabungan antara pendidikan dan hiburan ini akan sangat efektif dan menarik bagi para pelajar.
Dampak dari inovasi GEMAS ini sangat signifikan, mendapat respon positif dari berbagai pihak, termasuk Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dan BNPB Sleman. Hanya dalam waktu tiga bulan operasi (Maret hingga Juli), GEMAS telah terjual sebanyak 186 produk, mendapatkan perlindungan hak cipta (HAKI), dan mencapai Memorandum of Understanding (MOU) dengan para investor.
Saat ini, GEMAS akan melangkah ke tahap final Festival Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) 2023 yang akan diselenggarakan pada 25-30 September di Jakarta. Permainan inovatif ini tidak hanya mengubah cara siswa belajar tentang keselamatan, tetapi juga memberikan dampak besar dalam dunia pendidikan. (Riz)