Jurgen Klopp

Publish

22 May 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
545
Jurgen Klopp

Jurgen Klopp

Jurgen Klopp 

Membahas berita tantang berhentinya Jurgen Klopp sebagai Manajer Liverpool rasanya lebih menarik ketimbang mengulas keberhasilan Manchester City merengkuh gelar juara Premier League untuk kedelapan kali pada musim kompetisi 2023-2024. Bertepatan dengan itu Liverpool yang ditukangi Klopp bertengger di posisi ketiga dengan raihan 82 poin, posisi kedua diduduki Arsenal dengan 89 poin, dan posisi puncak ditempati sang juara bertahan Manchester City dengan koleksi 91 poin dari total 38 laga yang dimainkan. 

Sebagai penggemar sepak bola, khususnya Premier League, siapa yang tidak mengenal Jurgen Klopp. Tentu semua orang tahu nama itu. Ia pelatih berkebangsaan Jerman yang akhir-akhir ini banyak dibicarakan orang. Bukan hanya tentang dedikasi dan trofi yang dipersembahkannya kepada Liverpool. Tapi ada yang lebih urgen, yaitu terkait alasannya meninggalkan Liverpool di tengah harum semerbak namanya di publik Anfield.  

Tiga bulan sebelumnya, Klopp secara resmi mengumumkan keputusannya mengundurkan diri meski banyak pihak menyayangkan pilihannya. I can understand that's a shock for a lot of people in this moment. When you hear it for the first time, but obviously I can explain it or at least try to explain it. Ujar Klopp melalui vidio di akun Youtube Liverpool FC yang rilis pada 26 Januari 2024 lalu. 

Kepada Liverpool, Klopp menyatakan alasannya mundur dari kursi kepelatihan karena ia merasa kehabisan energi. Energinya banyak terkuras ketika musim lalu dirinya gagal membawa Liverpool lolos ke Liga Champions untuk kali pertama dalam tujuh tahun terakhir. Di titik ini Klopp mulai menyadari bahwa kondisinya tak lagi prima seperti musim kompetisi sebelumnya. 

“Saya gembira saat menyadari betapa bagusnya tim ini. Saat ini, saya mencintai setiap menitnya. Hanya saja, ada banyak hal yang harus dilakukan. Perencanaan, jendela transfer, perencanaan pramusim,” jelas Klopp dikutip dari The Guardian. 

Inilah yang penulis sebut sebagai sisi kemanusiaan Jurgen Klopp. Ketika seorang pelatih merasa sudah tidak mampu untuk mengemban target-target yang ditetapkan club, seorang pelatih mesti memikirkan dan sekaligus bertanggungjawab pada masa depan club yang ia tukangi. Meski bukan sesuatu yang mudah, tapi Klopp melakukannya dengan sangat terukur, sebelum akhirnya meninggalkan Liverpool. Ia mulai dari mempersiapkan pemain untuk kompetisi berikutnya, membuka jalan kompetisi liga Champions, hingga meninggalkan jejak kebanggaan untuk publik Anfield serta pecinta sepak bola di seluruh dunia. 

Di era terbaiknya, Klopp rela meletakkan ambisi pribadinya untuk kepentingan sesuatu yang lebih besar. Tepatnya kepentingan pemiliki club yang menginginkan clubnya juara di berbagai ajang, peningkatan peforma pemain yang membutuhkan komitmen dan kedisiplinan, sampai pada sesuatu yang tak kalah penting yaitu trofi, salah satu simbol kebanggaan para suporter yang dalam banyak hal memiliki andil membesarkan kepada club. I love absolutely everything about this club. I love everything about the city. I love everything about our supporters

Langkahnya meninggalkan Liverpool adalah bentuk kecintaan Klopp yang sangat besar kepada club yang bermarkas di Anfield. Ia ingin club yang pernah diarsitekinya selama 9 musim tersebut dapat terus merengkuh gelar juara, baik dalam kompetisi domestik maupun kompetisi internasional. 

Akhirnya, dari Jurgen Klopp kita bisa mengambil sebuah pelajaran bahwa demi kepentingan yang lebih besar, ia merasa perlu menyudahi karir kepelatihannya di salah satu club raksasa di Inggrisraya  tersebut. Seolah ia sadar bahwa dirinya masih manusia yang memiliki keterbatasan. Dan keterbatasan itu ia lalui dengan perpisahan yang indah dan emosional, serta membekas di hati dan ingatan kita semua. 

“Semua hal tersebut harus dilakukan. Saya sering menjalani enam konferensi pers dalam seminggu selama sembilan tahun. Saya tidak sabar menunggu saat-saat ketika saya tidak harus melakukan itu semua,” ujar Klopp. (diko)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

IMM: Membaca, Bukan Hanya Bicara Oleh: Fathan Faris Saputro (Penulis buku Luwesitas IMM) Di era di....

Suara Muhammadiyah

23 April 2024

Wawasan

Dakwah Kultural: Memperluas Dakwah Komunitas dan Akar Rumput Muhammadiyah Oleh: Agus setiyono, Sek.....

Suara Muhammadiyah

13 March 2024

Wawasan

Homo Muhammadiyahicus Oleh: Hilma Fanniar Rohman, Dosen Perbankan Syariah, Universitas Ahmad Dahlan....

Suara Muhammadiyah

26 June 2024

Wawasan

Oleh: Donny Syofyan Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Kisah-kisah Israiliyat disinggu....

Suara Muhammadiyah

10 May 2024

Wawasan

Mengapa Rush pada BSI Harus Dilakukan Muhammadiyah? Oleh: Amidi, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis ....

Suara Muhammadiyah

15 June 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah