Kaji Manajemen Pendidikan Toleransi, Diyah Puspitarini Raih Doktor di UNY

Publish

23 March 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
488
Dr Diyah Puspitarini, SPd., MPd

Dr Diyah Puspitarini, SPd., MPd

SLEMAN, Suara Muhammadiyah - Sekretaris Pimpinan Pusat Aisyiyah Diyah Puspitarini secara resmi menyandang gelar Doktor Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Pada pelaksanaan ujian terbuka promosi Doktor dilakukan pada Kamis (21/3), Diyah mengangkat judul disertasi "Pengembangan Model Manajemen Pendidikan Toleransi untuk Membangun Akhlak Mulia di Sekolah Menengah Pertama, Daerah Istimewa Yogyakarta."

Dalam ujian terbuka tersebut, Diyah berupaya sedemikian rupa meminimalisir penyakit intoleransi yang menyandera pada generasi milenial. Bahwa intoleransi berusaha mencerabut spirit kebersamaan yang cenderung melakukan tindak kekerasan, sehingga dapat menyebabkan terjadinya perilaku bullying, terutama di kalangan siswa SMP.

Dengan adanya intoleransi ini, maka pengembangan pendidikan toleransi sangat penting sebagai upaya untuk mewujudkan toleransi. Langkah utamanya dimulai dari level dunia pendidikan. "Penelitian ini bertujuan untuk menemukan, menghasilkan dan mengembangkan model manajemen pendidikan toleransi untuk membentuk akhlak mulia yang dapat diterapkan di sekolah menengah pertama," ujarnya.

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ini menuturkan pengejawantahan manajemen pendidikan toleransi yang ada di lingkungan pendidikan masih sebatas nilai (values) dalam bingkai pendidikan karakter. Pada saat bersamaan juga masih menjadi sisipan mata pelajaran, belum membumi dan terkelola sebagaimana semestinya.

Diyah menambahkan bahwa untuk menyukseskan pengejawantahan manajemen pendidikan toleransi di lingkungan pendidikan, setidaknya ada pelbagai paradigma yang bisa dicoba. Yaitu pemahaman komprehensif terhadap substansi toleransi, sikap toleransi, dan budaya toleransi yang berlaku di sekolah.

"Toleransi sendiri sangat penting untuk sebarluaskan dan menjadi pemahaman kita bersama. Maka, oleh karena itu menjadi sangat baik bilamana manajemen pendidikan toleransi ini masuk ke dalam pendidikan formal terlepas pengaruh dan faktor non-teologis, intoleransi terjadi karena toleransi yang autentik belum tertanam dalam budaya bangsa kita," sebutnya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

SOLO, Suara Muhammadiyah - Perpustakaan dan Pusat Layanan Digital Universitas Muhammadiyah Surakarta....

Suara Muhammadiyah

9 December 2023

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Dalam rangka syiar menyambut Milad Muhammadiyah ke-112, 18 November 1....

Suara Muhammadiyah

15 November 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan tegas menyatakan belasungkawa ata....

Suara Muhammadiyah

13 October 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Suasana pagi ini di halaman parkir SM Tower Malioboro tak sep....

Suara Muhammadiyah

24 November 2024

Berita

Gerakan Beternak Ayam Petelur Fungsional MPM PP Muhammadiyah SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Ing....

Suara Muhammadiyah

18 November 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah