Kaji Manajemen Pendidikan Toleransi, Diyah Puspitarini Raih Doktor di UNY

Publish

23 March 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
119
Dr Diyah Puspitarini, SPd., MPd

Dr Diyah Puspitarini, SPd., MPd

SLEMAN, Suara Muhammadiyah - Sekretaris Pimpinan Pusat Aisyiyah Diyah Puspitarini secara resmi menyandang gelar Doktor Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Pada pelaksanaan ujian terbuka promosi Doktor dilakukan pada Kamis (21/3), Diyah mengangkat judul disertasi "Pengembangan Model Manajemen Pendidikan Toleransi untuk Membangun Akhlak Mulia di Sekolah Menengah Pertama, Daerah Istimewa Yogyakarta."

Dalam ujian terbuka tersebut, Diyah berupaya sedemikian rupa meminimalisir penyakit intoleransi yang menyandera pada generasi milenial. Bahwa intoleransi berusaha mencerabut spirit kebersamaan yang cenderung melakukan tindak kekerasan, sehingga dapat menyebabkan terjadinya perilaku bullying, terutama di kalangan siswa SMP.

Dengan adanya intoleransi ini, maka pengembangan pendidikan toleransi sangat penting sebagai upaya untuk mewujudkan toleransi. Langkah utamanya dimulai dari level dunia pendidikan. "Penelitian ini bertujuan untuk menemukan, menghasilkan dan mengembangkan model manajemen pendidikan toleransi untuk membentuk akhlak mulia yang dapat diterapkan di sekolah menengah pertama," ujarnya.

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ini menuturkan pengejawantahan manajemen pendidikan toleransi yang ada di lingkungan pendidikan masih sebatas nilai (values) dalam bingkai pendidikan karakter. Pada saat bersamaan juga masih menjadi sisipan mata pelajaran, belum membumi dan terkelola sebagaimana semestinya.

Diyah menambahkan bahwa untuk menyukseskan pengejawantahan manajemen pendidikan toleransi di lingkungan pendidikan, setidaknya ada pelbagai paradigma yang bisa dicoba. Yaitu pemahaman komprehensif terhadap substansi toleransi, sikap toleransi, dan budaya toleransi yang berlaku di sekolah.

"Toleransi sendiri sangat penting untuk sebarluaskan dan menjadi pemahaman kita bersama. Maka, oleh karena itu menjadi sangat baik bilamana manajemen pendidikan toleransi ini masuk ke dalam pendidikan formal terlepas pengaruh dan faktor non-teologis, intoleransi terjadi karena toleransi yang autentik belum tertanam dalam budaya bangsa kita," sebutnya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

TANGSEL, Suara Muhammadiyah - SMA Muhammadiyah 25 Setiabudi Pamulang kembali Goes to Campus digelar ....

Suara Muhammadiyah

1 February 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Sejarah sepakbola Indonesia dan Muhammadiyah telah beririsan sejak ....

Suara Muhammadiyah

18 September 2023

Berita

MALANG, Suara Muhammadiyah - Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) Universitas Muhammadiyah Mala....

Suara Muhammadiyah

11 September 2023

Berita

Kompetisi Terbesar Pendidikan Muhammadiyah Resmi Diluncurkan JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Majelis ....

Suara Muhammadiyah

9 January 2024

Berita

PALEMBANG, Suara Muhammadiyah - Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang (RSMP) sukses menyelenggarakan Wo....

Suara Muhammadiyah

9 March 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah