CIMAHI, Suara Muhammadiyah - Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Cimahi, H Muhammad Ersyad Muttaqin mengatakan, momentum kemerdekaan ini hendaknya menjadi ruang refleksi bagi generasi muda. Menurutnya, generasi muda menjadi entitas dalam kehidupan, lebih-lebih di dalam pembangunan sumber daya manusia.
“Kita harus sudah benar-benar fokus ke generasi muda ini. Sehingga kemerdekaan dalam makna sejati itu akan dihuni, diisi, dan saling mengisi oleh mereka, generasi muda,” ujarnya di Gerakan Subuh Mengaji, Kamis (22/8).
Ersyad mengatakan, saat ini banyak sekali problematika yang dihadapi oleh generasi muda. Mulai dari transfer dan propaganda budaya luar kian masif, realitas sains, teknologi dan dunia keahlian yang semakin kompetitif & cepat, kemiskinan, ketimpangan dan kemunduran di banyan sektor. Untuk memberantas masalah tersebut, tentu generasi muda tidak bisa bergerak sendiri. Maka, perlu dukungan dari semua pihak agar bisa menyelesaikan sengkarut permasalahan tersebut.
“Ini merupakan persoalan dan tantangan generasi muda. Oleh karena itu, perlu jalan keluar seperti penguatan teknologi dan ideologi kebangsaan, pembibitan kader dan pembobotan gerakan tajdid, dan membentuk kualitas kepemimpinan di setiap level, setiap komunitas dan setiap urusan,” ujarnya.
Terkait dengan konteks kemerdekaan, Ersyad mengatakan kemerdekaan dalam dimensi apapun baik kemerdekaan pribadi, agama, maupun negara selalu mengalami ujian tanpa henti di banyak sektor. “Saya membaca sebagai kemerdekaan ini adalah perjuangan yang tanpa henti,” tuturnya.
Ersyad menambahkan, kemerdekaan adalah proses jihad tanpa henti warga bangsa. Kemerdekaan bukanlah hasil akhir, kemerdekaan adalah perjuangan tanpa henti dari satu kemerdekaan ke kemerdekaan lainnya.
“17 Agustus sebagai seremonial adalah pengingat bahwa kemerdekaan mesti diperjuangkan di setiap waktu, setiap tempat oleh setiap individu,” ujarnya.
Ersyad mengatakan Ada sebuah pemahaman atau keyakinan yang harus disinkronkan, bahwa kemerdekaan itu tidak bisa berdiri sendiri. Kemerdekaan harus berdiri dengan keadilan.
“Kemerdekaan adalah pondasi utama untuk mencapai kemerdekaan sejati. Tanpa keadilan kemerdekaan tidak dapat terwujud dengan baik. Tidak bisa kita menyuarakan kemerdekaan terus tapi keadilan tidak ditegakkan,” tegasnya.
Banyak persoalan bangsa yang sangat dipengaruhi oleh kualitas, pengalaman dan perbuatan pemimpin-pemimpin di banyak level. Ersyad mengatakan, pemimpin yang benar adalah yang berupaya memperbaiki bangsa.
“Tidak semua orang memiliki kesempatan menjadi pucuk pimpinan, karenanya manfaatkan posisi kita berada untuk menjadi pemimpin proporsional dan profesional,” pungkasnya. (Fab)