BANTUL – Kesiapan dan Kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana merupakan suatu upaya yang harus ditanamkan secara konsisten dan berkelanjutan. Hal ini dikarenakan bencana dapat terjadi setiap saat dan dimana saja. Kesiapan dan Kesiapsiagaan sebagai bagian dari upaya pengurangan risiko bencana yang tumbuh di tengah komunitas termasuk didalamnya adalah Satuan Pendidikan Bencana, menjadi hal terpenting untuk dilakukan.
Keperawatan Anesthesi Unisa Jogja Angkatan 2020 dibawah koordinasi Latifa khoirunnisa menyelenggarakan kegiatan Keperawatan Anesthesi Unisa Goes to School sebagai upaya pendampingan kesiapan dan Kesiapsiagaan Bencana bagi warga sekolah di SMP Muhammadiyah Bambanglipuro Bantul DIY dengan menghadirkan Budi Santoso sebagai narasumbernya. Aktivitas di tengah komunitas Pendidikan ini merupakan giat imlementasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di satuan pendidikan ujar Latifa. Hal tersebut diselenggarakan sebagai salah satu upaya membangun ketangguhan SMP MUHI Bambanglipuro (SMP MUHI BALI) menghadapi ancaman gempa bumi. Hadir dalam acara ini 220 siswa dan 25 Guru terlibat dalam sesi materi identifikasi risiko bencana, upaya pengurangan risiko bencana , peran tim siaga bencana sampai simulasi penangguangan bencana.
Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 1 Bambanglipuro (SMP MUHI BALI) Rohmani Purwanti, M.Pd menyampaikan apresiasi atas kegiatan bimbingan sekolah aman sampai dengan simulasi penanggulangan bencana gempa bumi di SMP MUHI BALI oleh mahasiswa keperawatan anesthesi unisa jogja. Siswa dan guru jadi lebih memahami mengenai risiko gempa bumi dan standar operasional prosedure penanganan gempa bumi berbasis sekolah. “Kami berharap sosialisasi dan simulasi penanggulangan bencana ini menjadi pengalaman baik bagi para guru dan siswa untuk lebih tanggap dan tangguh menghadapi potensi bencana di sekitar area sekolah ini,” tambahnya.
Sementara dr. Joko Murdianto, Sp.An Kaprodi Keperawatan Anestesi UNISA Yogyakarta menyambut baik dan sekaligus apresiasi kegiatan tersebut, selain selaras dengan visi, misi Program studi sekaligus memberikan bekal kepada Para Mahasiswa utk bersama masyarakat siap dan siaga dalam menghadapi ancaman bencana, semoga kedepan kegiatan serupa bisa dilaksanakan di Sekolah lain sebagai implementasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).