Kiai Dahlan Bermain Biola, Bukti Autentik Muhammadiyah Menghargai Seni dan Budaya

Suara Muhammadiyah

Penulis

1
2483
Doc. Istimewa

Doc. Istimewa

SEMARANG, Suara Muhammadiyah - Sesaat rangkaian pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jumat (31/5), ruangan Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Semarang, Jawa Tengah dimeriahkan dengan dendang Sang Surya. Sang Surya membahana dibawakan oleh Guru SD IT Muhammadiyah Truko, Kendal, Jawa Tengah Khoirul Ummah, SPd dan diiringi dengan biola oleh Fandani, SPd, Guru Ekstrakurikuler SD Muhammadiyah Purin, Kendal, Jawa Tengah 

Dendang Sang Surya dibawakan begitu rupa. Berbeda dari biasanya tatkala penyelenggaraan kegiatan Persyarikatan Muhammadiyah. Di mana dendang Sang Surya dikombinasikan dengan tarikan napas sastra bermanifes puisi nan kental.

Di sinilah menunjukkan bahwa Muhamadiyah tidak anti seni dan budaya. Bahwa pada pengejawantahannya, justru Muhammadiyah berdakwah dilakukan lewat perantara tersebut. Salah satu contoh eksplisitnya adalah ketika Kiai Haji Ahmad Dahlan bermain biola.

"Ketika Kiai yang lain masih menggunakan rebana, Kiai Haji Ahmad Dahlan sudah menggunakan biola," sebut Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Dr KH Tafsir, MAg.

Dalam kesempatan itu, Tafsir menegaskan dakwah kultural harus kreatif dan inovatif. Dakwah jangan dipersempit substansinya. Sesungguhnya Muhammadiyah hendak menunjukkan bahwa berdakwah harus lembut lekat dengan mata rantai seni dan budaya.

"Muhammadiyah sangat mengapresiasi dengan kebudayaan. Muhammadiyah tidak akan menghapus budaya dari gerakan dakwahnya," tuturnya.

Tafsir juga mendorong kepada generasi muda jangan terninabobokan dengan pengaruh kiri-kanan. Di mana dakwah harus terus dilakukan lewat kreativitas kontemporer, salah satunya melalui musik. Baginya, kontroversial hukum musik sudah selesai. Sebab, musik memiliki relevansi terhadap dakwah seni dan budaya di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah.

"Ini adalah contoh Islam yang berkemajuan dalam bidang musik," tegasnya.

Oleh sebab itu, Tafsir berharap agar muncul tunas-tunas baru aktif berdakwah tidak hanya sekadar wacana, retorika, dan bahkan jauh panggang dari api. Dakwah yang mereka lakukan harus nyata, kreatif, dan relevan dengan zaman, sehingga mampu menarik minat generasi muda untuk lebih aktif dan terlibat dalam kegiatan dakwah melalui berbagai medium, termasuk seni dan budaya. 

"Anak muda muda Muhammadiyah baru tampil di kegiatan seremonial, belum tampak kentara tampil di ruang publik. Nah, mudah-mudahan grup band Muhammadiyah segera tampil di ruang publik," tandasnya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

SEMARANG, Suara Muhammadiyah - Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting PP Muhammadiyah pada Aha....

Suara Muhammadiyah

28 January 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Di periode abad kedua, peran-peran kebangsaan 'Aisyiyah harus terus....

Suara Muhammadiyah

22 January 2024

Berita

JEMBRANA, Suara Muhammadiyah - “Menulis adalah bekerja untuk keabadian,” begitu kata Pra....

Suara Muhammadiyah

22 January 2024

Berita

WAJO, Suara Muhammadiyah - Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan (PWM) Sulawesi....

Suara Muhammadiyah

16 April 2024

Berita

SEMARANG, Suara Muhammadiyah – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Muhammadiyah Se....

Suara Muhammadiyah

29 February 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah