YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pesta Rakyat untuk Negeri yang digelar PT Syarikat Cahaya Media / Suara Muhammadiyah begitu meriah, Sabtu-Ahad (30-31/12). Salah satu kegiatannya yaitu lomba Musabaqah Tilawatil Qur'an antar Karyawan di lingkungan BUMM PT SCM/SM. Kegiatan di awali sambutan Direktur PT SCM/SM Deni Asy'ari, MA Dt Marajo. Dalam sambutannya, Deni mengungkapkan rasa syukurnya di penghujung akhir tahun 2023 dengan bersalawat dan tilawatil Qur'an. Menurutnya, salawat dan tilawatil Qur'an menjadi pijakan penting dalam melintasi perjalanan kehidupan di muka bumi.
"Karena memang proses perjalanan kita dalam 1 tahun ini, mulai dari niat dan ikhtiar yang kita lakukan, hingga capaian-capaian yang kita rasakan dan nikmati hari ini, tentu tidak lepas dari izin-Nya, kehendak Allah SwT. Boleh saja kita orang yang pintar, boleh saja kita orang yang gigih, boleh saja kita orang yang hebat, tetapi kalau kita tidak dimampukan oleh Allah, saya yakin apa yang ingin kita capai belum tentu bisa kita rasakan," ujarnya.
Deni mengilustrasikan dengan sosok dokter. Di mana sosoknya sangat cerdas mengobati segala penyakit yang diderita oleh pasien, tetapi tidak menutup kemungkinan dokter pun juga merasakan sakit. Semua itu berasal dari kehendak Allah SwT. Selain itu, diilustrasikan pula dengan tukang bangunan yang tidak memiliki rumah, padahal dia cerdas dalam merancang desain bangunan rumah. Tentu saja memiliki rumah yang lebih bagus, tetapi kebanyakan banyak tukang bangunan itu yang tidak memiliki rumah bagus karena tidak dimampukan oleh Allah SwT.
"Artinya, semua ini dapat kita maknai sebagai sehebat apapun kita, sepintar apapun kita, sekuat ikhtiar apapun kita, kalau Allah SwT tidak pernah mampukan kita, itu kita tidak akan mencapai apa yang kita impikan. Kuncinya adalah ikhtiar dan tawakal. Ada ikhtiar yang kita lakukan, ada pula tawakal dan permintaan kepada Allah SwT yang juga kita munajatkan," katanya.
Deni mengajak dengan semua hal yang telah dinikmati selama tempo 1 tahun ini, seyogianyalah tidak memancarkan perangai takabur (sombong). Bagi Deni perangai ini sangat destruktif dan ajaran agama Islam tidak memperkenankan umatnya untuk berperangai takabur dalam segala hal.
"Oleh karena itu, sebagai wujud tawakal kita, sebagai rasa harap kita kepada Allah, akhir dan ujung tahun ini kita tetap bersalawat, membaca Al-Qur'an sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SwT dengan harapan 2024 capaian-capaian kita tentu lebih baik dari capaian-capaian dari tahun 2023. Jadi berbangga boleh hanya sekadarnya, jauh lebih penting adalah mawas diri. Kita tidak tahu 2024 apa yang akan terjadi, termasuk di dalam bisnis dan ekonomi," ucapnya.
Wakil Sekretaris 1 Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini mengharapkan tahun 2024 sebagai tahun penuh cahaya optimisme. Memasukinya dengan penuh kebahagiaan dan kegembiraan. Pada waktu bersamaan, juga harus mempersiapkan mental dan kekuatan agar tahun 2024 seluruh impian yang ingin dicapai dapat terwujud secara nyata, tidak jauh panggang dari api.
"Kita siapkan raga kita, kita siapkan niat kita, kita siapkan mental kita, semoga hari esok jauh lebih baik dari hari yang kemarin. Semua harus kita lakukan betul-betul dengan sungguh-sungguh. Karena apa yang kita rasakan saat ini merupakan wujud dari kesungguhan kita. Wamalladzatu 'Illa Ba'da Ta'bi, Tidak ada kenikmatan itu yang bisa dirasakan, kecuali hasil dari orang-orang yang bersungguh-sungguh," tandasnya.
Memasuki sesi perlombaan, setidaknya ada tujuh peserta yang mengikuti lomba Musabaqah Tilawatil Qur'an. Peserta mendendangkan ayat Qur'an begitu rupa mengkhimati menghunjam nurani. Dengan menghadirkan juri profesional, Prima Miftahul Jannati. Setelah menilai dengan cermat, akhirnya ditetapkan juara dari lomba tersebut. Dan masing-masing pemenang mendapatkan uang pembinaan. Para pemenang itu di antaranya:
Juara 1: Roslani Husein
Juara 2: Hermi Prastiwi
Juara 3: Ridwan Fitriyanto
(Cris)
