Serah Terima Rumah Garam Kepada Nelayan Kampak Indah Pesisir Paloh Sambas

Publish

6 December 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
203
Foto Istimewa

Foto Istimewa

SAMBAS, Suara Muhammadiyah - Di tengah rencana larangan impor garam, Muhammadiyah dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah bekerjasama membangunkan nelayan Sambas tunnel-tunnel garam. Setiap tahun nelayan Sambas di pantai Kampak Indah mengalami musim ubur-ubur dari bulan Maret hingga Mei. 

Sepanjang pantai Paloh dari desa Temajuk hingga Sebubus akan dibanjiri ubur-ubur. Sepanjang pantai Paloh terdapat  20 kilang di Temajuk 26 kilang di Sebubus. Kebutuhan garam dalam pengolahan ubur-ubur menjadi salted jellyfish sekitar 50 ton setiap kilang. 

Serah terima Rumah Garam dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut kepada kelompok nelayan Kampak Indah dilaksanakan pada  5 Desember 2024 oleh Munandar mewakili KKP, kepada Nedi Jaini ketua kelompok nelayan. 

Acara serah terima disaksikan oleh Camat Paloh yang diwakili Agus, kades Sebubus Irpandi Riyadi, UPT PSPL Kalbar, Hanizam, sekretaris Pengurus Daerah Muhammadiyah Sambas Munadi dan Wibowo dari Konsorsium Studi Pesisir, Kelautan dan Perbatasan Indonesia (KP2I). KP2I merupakan lembaga yang terdiri dari 5 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA), Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), UM Pontianak, Instekmu Tarakan dan UM Kupang. Tidak menutup kemungkinan akan bertambah lagi.

 

Lembaga yang dilaunching 7 September tahun lalu 2023 oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof. Abdul Mu'ti, akan mendampingi  para nelayan tersebut dalam pengelolaan Rumah Garam agar berkelanjutan. 

Pendampingan nelayan selama 2 tahun, 2020 hingga 2024, awal mulanya dilakukan oleh Pusat Studi Perbatasan dan Pesisir (PSPP) Universitas Muhammadiyah Jakarta, sebagai inisiator terbentuknya KP2I. 

Dr. Endang Rudiatin, ketua PSPP UMJ mengatakan bahwa pendampingan nelayan selanjutnya akan diestafetkan kepada KP2I untuk memperluas jaringan perguruan tinggi dalam keikutsertaan membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat sebagai bagian dari kewajiban Catur Dharma PTMA. 

Ketua Majelis Diktilitbang Prof. Bambang Setiaji menyambut baik kegiatan ini, dan bersiap untuk melanjutkan kerjasama ini di bawah koordinasi Majelis Diktilibang. 

Keterangan gambar: Kilang ubur-ubur (atap biru) dan tunnel garam nelayan Sambas Kalimantan Barat.

Selanjutnya Endang berharap kehadiran Rumah Garam di Kampak Indah dapat membantu kebutuhan garam bagi 26 kilang ubur ubur dan juga berharap, rumah garam juga dapat dibangun di desa Temajuk, yang memiliki 20 kilang ubur ubur. Garam juga dibutuhkan untuk pengelolaan produk kelautan lainnya.

 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

SRAGEN, Suara Muhammadiyah – Pondok Pesantren Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen (Dimsa) kembali ....

Suara Muhammadiyah

13 October 2024

Berita

TANGERANG, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah Solear mengadakan pengukuh....

Suara Muhammadiyah

20 November 2023

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Ketua Program Studi Psikologi UM Bandung Riyanda Utari mengataka....

Suara Muhammadiyah

15 October 2023

Berita

SUKABUMI, Suara Muhammadiyah - Pengajian Bakda Ramadan yang dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah....

Suara Muhammadiyah

6 May 2024

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menyambut kedatanga....

Suara Muhammadiyah

15 January 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah