KULON PROGO, Suara Muhammadiyah - Kelompok Wanita Tani (KWT) Purwosari berkomitmen mengembangkan keterampilan anggotanya, tidak hanya dalam pembuatan produk berbasis Tanaman Obat Keluarga (TOGA), tetapi juga dalam aspek manajemen dan pemasaran produk.
Dalam mewujudkan hal tersebut, Tim PPKO IMM Farmasi UAD menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan manajemen olahan produk pada Sabtu (20/9) yang dihadiri langsung oleh ibu-ibu anggota KWT. Acara ini terselenggara berkat kolaborasi dengan Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (PLUT KUMKM) Kulon Progo, yang menghadirkan pemateri berkompeten yaitu Rafelino Sutan Aghe, SPi, Gr, untuk memberikan wawasan praktis dan strategis.
Dalam Kesempatan tersebut, narasumber menyampaikan materi seputar strategi manajemen produk, pengemasan yang tepat, branding, hingga teknik pemasaran agar produk hasil olahan KWT dapat lebih diterima pasar dan memiliki daya saing tinggi.
“Produk lokal memiliki potensi besar jika dikelola dengan manajemen yang baik. Mulai dari kualitas bahan, kemasan, hingga strategi promosi harus diperhatikan agar mampu bersaing di pasar,” ujar Rafelino.
Pada kegiatan ini, ibu-ibu KWT mendapatkan pengetahuan penting tentang mengelola produk, mulai dari pemilihan bahan, standar mutu, perhitungan biaya produksi, hingga strategi penentuan harga. Selain itu, mereka juga dibekali pemahaman mengenai digital marketing dan peluang memanfaatkan platform online sebagai media promosi dan penjualan produk.
Para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Terlihat dari banyaknya konsultasi yang diajukan terkait pengalaman mereka selama mengelola produk olahan. Diskusi ini berlangsung secara interaktif, sehingga setiap permasalahan yang dihadapi oleh ibu-ibu KWT dalam pemasaran produk dapat langsung ditanggapi dan diberikan solusi oleh pemateri dari PLUT KUMKM Kulon Progo.
Melalui kegiatan ini, KWT Purwosari tidak hanya difokuskan pada kemampuan produksi, tetapi juga diarahkan untuk mampu mengembangkan manajemen usaha yang berkelanjutan. Hal ini diharapkan dapat mendorong terciptanya produk-produk unggulan desa Purwosari yang memiliki nilai tambah, sekaligus memperluas pasar baik di tingkat lokal maupun regional.
Ketua pelaksana PPKO IMM Farmasi UAD, M Rifqi Rahadi, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pendampingan berkelanjutan. “Kami berharap pelatihan ini dapat memberi bekal nyata bagi ibu-ibu KWT untuk tidak hanya bisa memproduksi, tetapi juga mengelola dan memasarkan produknya secara mandiri,” jelasnya.
Kegiatan pelatihan manajemen dan pemasaran produk ini menjadi langkah penting dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal, sehingga ibu-ibu KWT tidak hanya berperan sebagai pengolah hasil TOGA, tetapi juga sebagai pelaku usaha yang mandiri, kreatif, dan inovatif. (Qi/Nurvi)