GRESIK, Suara Muhammadiyah - Suasana Ahad pagi, 26 Oktober 2025, di Gedung Dakwah Pemuda Muhammadiyah Sidayu terasa berbeda. Derap langkah para kader muda menyatu dalam semangat yang sama: mengokohkan barisan dan menyalakan kembali api perubahan. Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Sidayu menggelar "Konsolidasi dan Penguatan Kaderisasi", menghadirkan seluruh pimpinan ranting se-Kecamatan Sidayu dan Koordinator Majelis Pembinaan Kader (MPK) Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sidayu.
Ketua PCPM Sidayu, Ahmad Fani Alfian, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh kader yang hadir. “Ini adalah tindak lanjut dari Rapat Pimpinan Cabang (RAPIMCAB) kemarin. Mari kita rapatkan barisan untuk memperkuat kaderisasi. Sebab dari sinilah langkah perubahan dimulai,” ujarnya penuh semangat.
Kegiatan ini menjadi ruang pembekalan dan motivasi kader bertajuk “Solid Bergerak, Satu Langkah Membangun Gresik Utara Berkemajuan khususnya di Sidayu”.
Dalam pemaparannya, Falaq Fazarudhin, selaku narasumber sekaligus Koordinator Majelis Pembinaan Kader (MPK) Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sidayu, menegaskan bahwa Pemuda Muhammadiyah bukan sekadar organisasi aktivis, tetapi gerakan sosial-keagamaan yang memikul misi peradaban.
“Setiap zaman memanggil anak mudanya untuk berbuat sesuatu. Dan sejarah hanya mencatat mereka yang menjawab panggilan itu,” kutip Falaq dari Bung Karno, membuka sesi penuh refleksi itu.
Dalam paparannya, ia menguraikan empat pilar utama gerakan Pemuda Muhammadiyah, diantara Islam Berkemajuan: dakwah yang mencerahkan dan berpihak pada kemanusiaan. Kedua, Keilmuan: berpikir dan bertindak dengan dasar ilmu serta akal sehat. Ketiga, Kewirausahaan Sosial: membangun kemandirian ekonomi sebagai amal jama’i. Terakhir, Politik Kebangsaan: berpolitik dengan nilai, bukan ambisi.
Menurut Falaq, setiap kader harus menjadi “agen perubahan sosial” yang mampu menggerakkan masyarakat menuju tatanan yang berkeadilan dan berkemajuan. Ia menekankan pentingnya sinergi antar-ranting, memperkuat forum kajian, hingga membangun kemandirian ekonomi berbasis kader.
“Gerakan besar selalu dimulai dari langkah kecil yang dilakukan bersama-sama,” ujarnya mengutip John Lewis.
Di akhir sesi, gema semangat kader memenuhi ruangan. Mereka berikrar untuk bersatu, bergerak, dan berdaya, membawa spirit perubahan dari Sidayu untuk Gresik Utara.
“Perubahan tidak akan datang jika kita menunggu orang lain atau waktu yang lain. Kita adalah orang yang kita tunggu,” tutup Falaq mengutip Barack Obama, disambut tepuk tangan hangat peserta.
Konsolidasi ini bukan sekadar pertemuan organisasi, tetapi momentum kebangkitan. Sebuah titik mula menuju Pemuda Muhammadiyah Sidayu yang solid, berilmu, dan berdaya guna bagi umat dan bangsa. (Azhar/Diko)


