YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, saat ini Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata PP Muhammadiyah sudah saatnya melakukan lompatan-lompatan besar dalam menyongsong perkembangan ekonomi umat di era global.
Hal itu disampaikan saat Simposium Al-Maun Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata PP Muhammadiyah bersama Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis PP Muhammadiyah di SM Tower Malioboro Yogyakarta, Senin (11/8).
“Nah di bisnis, Majelis Ekonomi juga harus belajar, buka pintunya, berijtihad ke situ,” katanya yang didampingi Ketua MEBP PP Muhammadiyah Arif Budimanta dan Ketua LKKS PP Muhammadiyah, yang juga Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI Fajar Riza Ul Haq.
Haedar meminta agar Majelis Ekonomi mesti bergerak dengan dinamika yang terjadi. Dan yang terpenting, jangan sampai alergi dengan gempuran kritikan dari pihak luar.
“Majelis Ekonomi jangan takut terhadap banyak kritik. Oke terima kritik, tapi terus dipertimbangkan. Dan ada hasilnya nanti,” sebutnya.
Dipertegaskan Haedar, bahwa menjadi besar (pengusaha) tidak sekali jadi. “Semua melalui proses,” katanya. Tetapi, ada yang memang diberi jalan lebih cepat, ada pula yang harus menempuh jalan panjang dengan kerja keras dan ketekunan.
“Yang penting, kita konsisten, berjuang, ikhtiar, dan tidak berhenti belajar,” tegasnya.
Hal terpenting lagi ditekankan Haedar, konsolidasi untuk menguatkan jaringan ekonomi Muhammadiyah. “Konsolidasikan apa yang kita miliki. Konsolidasinya dipentingkan di situ,” ujarnya.
Ketika hal demikian sudah terpatri kuat, langkah selanjutnya adalah berani melangkah lebih jauh dengan mulai membangun dan mengelola usaha-usaha bisnis. Yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga memberi manfaat bagi umat dan masyarakat luas.
“Kita dorong orang-orang kelas menengah untuk kemudian mereka bisa menjadi pebisnis, menjadi orang yang kaya, orang yang berpunya, untuk jadi saudagar, pedagang, bila perlu konglomerat juga. Tapi konglomerat yang religius,” tegasnya. (Cris)