MALANG, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah meluluskan ribuan alumninya yang datang dari berbagai latar belakang bangsa. Maka dari itu, alumni UMM harus menggunakan ilmu dan kreativitas untuk mengukir masa depan yang lebih baik. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Fiona Hoggart, Konsul-Jenderal Australia di depan ribuan wisudawan pada wisuda ke-110 UMM, 19 September lalu.
Fiona, sapaan akrabnya mengatakan, mahasiswa UMM memiliki latar belakang yang berbeda dari segi ras, suku, dan budayanya. Meski begitu, rasa kerukunan dan kekeluargaan dapat dirasakan dengan jelas. “UMM ini sangat berarti bagi saya. Ini juga bukan kali pertama kunjungan saya ke kesini. Saya melihat melihat jelas keberagaman yang ada di sini. Namun bisa hangat layaknya keluarga sendiri, layaknya hubungan UMM dengan Australia yang sangat erat.” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa tahun ini merupakan tahun ke 70 kerjasama antara Indonesia dengan Negeri Kangguru. Termasuk terkait pemberian beasiswa pendidikan tinggi. Setidaknya sampai saat ini, sudah ada 200 ribu warga Indonesia yang telah menyelesaikan studi di Australia. Termasuk di dalamnya para alumni dari Kampus Putih UMM.
Dia berpesan kepada para wisudawan untuk bersiap menghadapi tantangan masa depan. Rasa ragu tidak boleh dibiarkan mengalahkan keberanian melangkah menggapai cita-cita. “Kehidupan ini ibarat sebuah petualangan yang tidak mudah dna penuh rintangan. Tapi saya yakin, jika serius menjalaninya, hasil yang didapat akan memuaskan,” tutupnya.
Hadir pula Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Provinsi Jawa Timur Prof. Dr. Dyah Sawitri, S.E., M.M. Ia menilai, UMM telah memberikan kontribusi nyata kepada dunia pendidikan. Terbukti dari puluhan guru besar yang telah dilahirkan. Begitupun dengan para lektor kepala yang fokus pada bidang studi masing-masing.
“Banyak hal yang sudah dilakukan UMM. Utamanya dalam memberikan kontribusi nyata bagi keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara melalui pendidikan. Hasil dari pendidikan itu dilanjutkan dengan pengabdian melalui berbagi inovasi dan karya yang bermanfaat kepada masyarakat,” ungkapnya.
Hal tidak jauh berbeda disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) sekaligus Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMM Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP. Ia memberikan arahan kepada seluruh wisudawan untuk berkarya seluas-luasnya. Di samping itu juga menyiapkan diri untuk memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh bangsa dan negara, serta Muhammadiyah.
“Saya tunggu peran saudara-saudara di berbagai sektor seperti ekonomi, pendidikan, pemerintahan, di persyarikatan Muhammadiyah, dan lainnya. Ini juga mnejadi aksi penting untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2024,” katanya mengakhiri. (diko)