KEBUMEN, Suara Muhammadiyah - Berdasarkan pada surat undangan Jambore Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) I di Kebumen, Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Jawa Timur siap ambil bagian dalam mensukseskan acara yang berlangsung di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah tersebut.
Sebanyak 11 tim perwakilan dari MPM PDM Kab/Kota di Jawa Timur diterjunkan. Delegasi terdiri dari wilayah Malang raya, Kediri Raya, Kabupaten Jember, Kabupaten Madiun, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban, Kabupaten Gresik, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Lamongan.
Berlokasi di halaman Islamic Center PDM Kabupaten Ngawi, kontingen JATAM MPM PWM Jatim dilepas secara resmi oleh Wakil Ketua PWM Jawa Timur Moh Khoirul Abduh. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa Jambore Nasional JATAM menjadi momentum penting dalam melakukan konsolidasi dan sinergi dalam mewujudkan petani berdaya dan makmur.
"Kedaulatan pangan akan tercipta jika petani yang tergabung di dalam Jamaah Muhammadiyah terdata dengan baik," ujarnya.
Muhammadiyah abad kedua, menjadi waktu yang tepat untuk menggrap sektor pertanian, perikanan dan peternakan.
Menurutnya, Jambore Nasional JATAM I ini memiliki beberapa poin penting. Pertama, untuk membangun ekosistem pertanian yang kuat berbasis kemandirian, keadilan dan berkelanjutan. Kedua, memperkuat kapasitas dan pengetahuan petani dalam bidang pertanian, hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan. Ketiga, menumbuhkan kesadaran untuk menerapkan teknologi pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Keempat, menumbuhkan jiwa kewirausahaan petani dalam menghadapi tantangan global. Kelima, memetakan potensi dan kapasitas Jamaah Tani Muhammadiyah sebagai produsen bahan pangan nasional.
Keenam, membangun jaringan dan hubungan yang saling menguntungkan antara petani, pelaku usaha dan pemangku kepentingan. Dan ketujuh, mendorong penerapan kebijakan pemerintah yang pro petani menuju kedaulatan pangan nasional.
"Bahkan, pelaksanaan Jambore JATAM I ini sebagai implementasi penguatan dakwah di level akar rumput yang menjadi salah satu program prioritas hasil Muktamar," tegasnya.
Sesuai dengan tema Jambore JATAM I “Daulat Pangan untuk Indonesia Berkemakmuran”, kontingen JATAM MPM PWM Jatim membawa berbagai produk pertanian unggulan dari masing-masing daerah termasuk aneka produk pupuk organik yang di tampilkan secara fisik maupun secara digital selama acara berlangsung.
Misalnya delegasi JATAM MPM Kabupaten Sidoarjo yang membawa minyak Sacha Ichi, telur omega dan produk jamu instan. JATAM MPM Kabupaten Bojonegoro dengan produk 1000 botol N level. JATAM MPM Kabupaten Jember dengan produk jeruk semboro, kopi Jember, pupuk Bokhasi, EM Esso, pupuk organik cair serta aneka produk UMK Pimpinan Daerah Aisyiyah.
Menurut Lutfi J Kurniawan selaku Ketua MPM PWM Jawa Timur berharap agar kegiatan ini menjadi momentum konsolidasi jamaah tani Muhammadiyah sampai di tingkat nasional untuk mendorong kedaulatan pangan secara adil dan berkelanjutan. Sehingga mampu menghapus praktik monopoli mulai dari proses produksi sampai distribusi yang selama ini membuat berbagai program inovasi dan akselerasi sektor komoditas pangan tidak dapat meraih hasil maksimal.
Sedangkan Hutri Agustino selaku ketua Divisi Pertanian, Nelayan dan Buruh Migrant MPM PWM Jawa Timur menambahkan bahwa pelaksanaan Jambore JATAM I ini bukan sekedar seremonial, tetapi menjadi manifestasi kekuatan persyarikatan dalam mendorong kemandirian dan kedaulatan pangan yang dalam beberapa dekade terakhir menjadi salah satu isu utama tidak hanya di level lokal dan nasional—bahkan juga di peringkat global.
Hal ini terjadi karena beberapa hal, mulai dampak dari fenomena perubahan iklim, alih fungsi lahan yang begitu masif sampai akibat dari konflik militer di beberapa kawasan yang selama ini turut mensuplay kebutuhan pangan global. (diko)
