Kritis terhadap Israiliyat untuk Memahami Al-Qur`an

Publish

10 May 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
273
Doc. Istimewa

Doc. Istimewa

Oleh: Donny Syofyan

Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas


Kisah-kisah Israiliyat disinggung dalam Al-Qur`an, tapi Al-Qur`an memiliki latar belakang tersendiri. Al-Qur`an tidak menceritakan keseluruhan kisah Israiliyat, tetapi hanya sekedar menyinggungnya, mengambil pelajaran darinya. Itulah poin terpenting, pelajaran yang diambil oleh Al-Qur`an dari kisah-kisah yang sudah diketahui sebelumnya.

Meskipun kisah-kisah Israiliyat yang disajikan Al-Quran bermanfaat untuk memberi kita kerangka yang luas, kita jangan terlalu terpaku pada kisah-kisah itu sebab ini berdampak kita akan mengabaikan pesan utama yang ingin disampaikan Al-Qur`an. Kita bisa baca dan lihat bagaimana kisah-kisah tersebut menjadi goyah atau tidak dapat diterima dari sudut pandang Muslim.

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, “Janganlah kalian membenarkan Ahlul Kitab dan janganlah kalian mendustakan mereka, akan tetapi katakanlah ‘Kami beriman kepada Allāh dan apa yang diturunkan kepada kami’.” (HR Bukhari). Ini menunjukkan pendekatan seimbang yang harus kita miliki. Di satu sisi, kita terbuka untuk mendengar cerita dan menceritakannya kembali. Di sisi lain, kita harus berhati-hati, jangan sampai kita membenarkan sesuatu yang tidak benar atau jangan sampai kita mengingkari sesuatu yang sebenarnya benar. Ini adalah aturan umum.

Mereka yang menguasai kisah-kisah Alkitab dan pemahaman Al-Qur`an dapat membuat penilaian yang masuk akal apakah kisah-kisah itu sesuai dengan Islam. Kita bisa menerimanya atau sesuatu yang sangat bertentangan dengan Islam sehingga kita harus menolaknya. Mari kita lihat bagaimana hal ini terjadi pada prinsipnya.

Tengoklah kisah Musa. Musa adalah salah satu Nabi yang paling sering disebutkan, bahkan Musa adalah Nyang paling sering disebut dalam Al-Qur`an. Namun kisah Musa tidak diceritakan secara berurutan dari awal sampai akhir. Untuk mendapatkan keseluruhan kisahnya, kita harus mengumpulkan banyak ayat dari berbagai surah dalam Al-Qur`an, dan kita tidak akan mengetahui urutan yang tepat dari semua ini.

Tetapi jika kita menelaah Alkitab, khususnya Kitab Keluaran, Bilangan, Imamat dan Ulangan, maka kita dapat melihat narasi yang lebih berurutan tentang Musa. Kita juga dapat melihat bagaimana semua penggalan berbeda dalam Al-Qur`an cocok dengan narasi yang lebih panjang dalam Alkitab.

Namun kita harus berhati-hati, karena beberapa kisah dalam Alkitab tidak sesuai dengan pandangan Muslim, misalnya kisah Nabi Nuh. Alkitab mengatakan bahwa setelah Nuh keluar dari bahtera ketika banjir surut, dia menanam kebun anggur. Hal itu memungkinkannya untuk mendapatkan buah anggur. Anggur tersebut diperas menjadi khamar. Kemudian Nuh meminum khamar tersebut hingga mabuk, dan dia terbaring telanjang dalam keadaan lemah.

Dari sudut pandang Muslim, ini amat aneh untuk seorang Nabi karena Al-Qur`an menampilkan para Nabi sebagai teladan moral yang baik. Kita tahu bahwa meskipun khamar diizinkan dalam jumlah kecil sebelum agama Islam, namun kita tidak mengharapkan seorang Nabi untuk mabuk, bahkan Alkitab pun mengutuk kemabukan.

Berikutnya mari kita lihat kisah Nabi Luth, keponakan Nabi Ibrahim. Dalam Alkitab, diceritakan bahwa Lot tinggal bersama kedua putrinya. Kota Sodom dan Gomorrah telah dihancurkan karena dosa-dosa penduduknya. Luth sedang tertidur, lalu kedua putrinya berkata, “Tidak ada pria lain di bumi ini.  Jadi, jika kita ingin memiliki keturunan, tidak ada cara lain selain mendapatkannya dari ayah kita.” Maka pada suatu malam mereka memberi ayah mereka minum anggur. Lalu masuklah yang lebih tua untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun. 

Dari sudut pandang Muslim, semua ini sulit diterima. Al-Qur`an memang menceritakan kisah Luth, tetapi tidak memberikan perincian seperti itu. Lebih penting lagi, Al-Qur`an menampilkan para Nabi sebagai teladan moral yang baik, dan juga sebagai pribadi yang cinta damai.  Sebagai contoh, Nabi digambarkan sebagai pribadi yang cinta damai. Dalam Surah Maryam ayat 33, Isa berkata, “Dan kedamaian semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali” (QS 19: 33). Jadi sosok Nabi Isa adalah tentang kedamaian.

Sementara itu dalam Alkitab, ada beberapa kisah yang menunjukkan Isa melakukan tindakan kekerasan meskipun kecil, seperti menggulingkan meja penukar uang di Bait Allah dan mengusir mereka dengan cambuk tali. Selain itu, ada nubuat tentang Isa dalam Alkitab yang menyatakan bahwa dia akan datang kembali dengan pedang keluar dari mulutnya, yang tentu saja dipahami banyak orang sebagai simbolis.

Sebaliknya di dalam Al-Quran tidak ada hal-hal yang menunjukkan bahwa Isa memiliki sifat atau melakukan aksi kekerasan. Maka Anda bisa lihat, meskipun kita perlu memahami Al-Qur`an lewat lensa wahyu sebelumnya, kita tetap harus berhati-hati agar tidak terpaku berlebihan pada kisah-kisah sebelumnya dan menjauhkan pemahaman kita dari maksud Al-Qur`an sebenarnya. Di satu sisi kita perlu memahami kisah-kisah Alkitab, tapi di sisi lain kita perlu berhati-hati dan kritis terhadap kisah-kisah yang mendekati hal-hal yang tidak dapat diterima oleh ajaran Islam.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Muhammadiyah Aset Bangsa Oleh: Saidun Derani Dalam perjalanan pulang dari Kota Serang menuju Ciput....

Suara Muhammadiyah

20 February 2024

Wawasan

Dualisme Putusan MK, Kesehatan Otak, dan Ketaatan Hukum  Oleh: Wildan dan Nurcholid Umam Kurni....

Suara Muhammadiyah

4 December 2023

Wawasan

Oleh: Rizal Bahara, STP, MM Sumber daya alam mempunyai peranan penting bagi kehidupan manusia. Sumb....

Suara Muhammadiyah

19 September 2023

Wawasan

Menuju Indonesia Emas 2045, Siapkah Tenaga Kerja di Indonesia? Oleh: Larasati Indah Lestari, Magist....

Suara Muhammadiyah

23 March 2024

Wawasan

Etika Politik Islam Oleh: Suko Wahyudi Islam adalah agama samawi yang diturunkan oleh Allah SwT me....

Suara Muhammadiyah

6 March 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah