CIREBON, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) kembali menegaskan komitmennya sebagai Kampus Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) melalui kunjungan industri ke SVI Cambodia, perusahaan multinasional berbasis teknologi elektronik terkemuka di Asia Tenggara.
Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda bertajuk Internationalization of Digital Technology in TVET, yang bertujuan memperluas jaringan internasional sekaligus memacu kesiapan mahasiswa teknik UMC menghadapi tantangan industri global.
Delegasi UMC dipimpin langsung oleh Rektor UMC, Arif Nurudin, MT, bersama Kepala Kantor Kerjasama dan Urusan Internasional UMC, Muhammad Azka Maulana. Mereka disambut hangat oleh Direktur SVI Cambodia, Mr Sokun Nara.
SVI Cambodia dikenal sebagai salah satu Electronic Manufacturing Services (EMS) terbesar di kawasan, dengan spesialisasi produksi high-end electronics dan layanan box-build operations yang melayani pasar global.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas rencana kolaborasi jangka panjang, yaitu pertama, Program Internship Mahasiswa berupa esempatan magang bagi mahasiswa teknik UMC di fasilitas SVI Cambodia yang dilengkapi teknologi otomasi mutakhir.
Kedua, Kurikulum Berbasis Industri yaitu penyesuaian materi pembelajaran prodi teknik UMC dengan kebutuhan kompetensi industri, seperti mechatronics, cloud computing, dan green technology — sejalan dengan tren ESG global yang diadopsi SVI. Terakhir, Joint Research, yaitu kolaborasi riset terkait smart manufacturing dan digital twin technology, dua bidang unggulan SVI yang tercantum dalam laporannya.
Rektor UMC, Arif Nurudin, menekankan bahwa kunjungan ini adalah langkah konkret mewujudkan visi UMC sebagai world-class university. "Kami tidak hanya ingin mahasiswa menguasai teori, tetapi juga terbiasa dengan ekosistem industri nyata. SVI Cambodia adalah mitra ideal untuk membuka akses mahasiswa ke rantai pasok global," jelas Arif, pada Selasa (13/5).
Dukungan untuk Technical and Vocational Education and Training (TVET) juga sejalan dengan program South-South Cooperation yang digalakkan oleh ILO/China Partnership Programme di Kamboja, di mana SVI turut berperan dalam pelatihan tenaga kerja terampil.
Kunjungan ini bukan kali pertama UMC menjalin relasi internasional. Sebelumnya, UMC telah bekerja sama dengan Universiti Utara Malaysia (UUM), Asia University (Taiwan), dan Tsukuba University Jepang dalam bidang pertukaran pengetahuan dan teknologi. Dan juga lebih dari 100 mitra internasional lainnya.
Dengan langkah strategis ini, UMC semakin mempertegas posisinya sebagai perguruan tinggi yang mampu menjembatani kesenjangan antara akademik dan industri, siap mencetak lulusan yang kompetitif di era digital.
"Ini bukti bahwa UMC tidak setengah-setengah dalam mewujudkan Kampus Dunia Usaha dan Industri (DUDI). Kerja keras tim dan dukungan mitra industri adalah kuncinya," tutup Azka. (fj/m)