Kurikulum Merdeka: Antara Harapan dan Tantangan
Oleh: Rizki P. Dewantoro
Kurikulum merupakan kerangka dasar yang mengarahkan bagaimana pendidikan dijalankan di suatu lembaga pendidikan, baik itu sekolah, perguruan tinggi, atau lembaga pelatihan lainnya. Kurikulum mencakup berbagai aspek, seperti tujuan pembelajaran, metode pengajaran, materi pelajaran, dan evaluasi.
Di dunia pendidikan, kurikulum memegang peran penting dalam menentukan apa yang diajarkan, bagaimana diajarkan, dan bagaimana keberhasilan pembelajaran diukur. Sebagai panduan resmi, kurikulum menetapkan standar dan pedoman untuk pendidik dan memastikan konsistensi dalam sistem pendidikan.
Kurikulum dirancang untuk memberikan struktur yang jelas dalam proses pembelajaran. Dengan kurikulum, pendidik dapat merencanakan pelajaran dan evaluasi dengan cara yang terorganisir. Selain itu, kurikulum memungkinkan konsistensi di seluruh sistem pendidikan serta mengintegrasikan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang ingin ditanamkan dalam diri siswa, seperti nilai-nilai budaya, agama, atau nasionalisme.
Pendidikan di Indonesia memiliki tantangan unik karena beragamnya kondisi geografis, sosial, dan budaya. Sementara beberapa daerah memiliki fasilitas pendidikan yang lengkap dan modern, banyak daerah lain yang masih kekurangan infrastruktur dan sumber daya. Tantangan ini menjadi lebih kompleks dengan adanya perkembangan teknologi, perubahan iklim, dan kebutuhan keterampilan abad ke-21. Dalam konteks ini, Kurikulum Merdeka muncul sebagai respons untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut.
Lebih lanjut, kurikulum juga berperan dalam menyesuaikan pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman. Dalam era globalisasi, teknologi, dan perubahan sosial yang cepat, kurikulum harus fleksibel dan mampu beradaptasi dengan tantangan baru. Oleh karena itu, kurikulum yang efektif harus memiliki keseimbangan antara stabilitas dan fleksibilitas, sehingga dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan tujuan utamanya.
Maka, hadirnya Kurikulum Merdeka bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna dan efektif, guna meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta mengembangkan karakter dan kreativitas siswa yang memiliki semangat Pancasila. Kurikulum ini juga menekankan kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk masyarakat, untuk mencapai pendidikan berkualitas di seluruh Indonesia.
Seperti disebutkan Mendikbudristek Nadiem Makarim bahwa Kurikulum Merdeka berusaha untuk menjawab berbagai tantangan modern, seperti perubahan iklim, literasi keuangan, literasi digital, literasi kesehatan, dan pentingnya sastra dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa. Satuan pendidikan dapat mempelajari dan mengakses informasi terkait implementasi Kurikulum Merdeka melalui PMM dan Permendikbudristek Nomor 12/2024 tentang Kurikulum pada PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah.
Kurikulum Merdeka mengubah pendekatan pembelajaran dengan memberikan fleksibilitas dan fokus pada aspek penting yang membantu mengembangkan kompetensi dan karakter siswa. Pemerintah mengakui bahwa ada banyak tantangan dalam implementasi kurikulum ini. Tetapi pemerintah perlu terus menyediakan dukungan berkala untuk memastikan implementasi yang sukses.
Untuk mengurangi beban guru, dokumen yang diperlukan hanya kurikulum operasional satuan pendidikan dan rencana pembelajaran (RPP). RPP bisa dibuat secara sederhana, bahkan hanya satu halaman, sesuai dengan Permendikbudristek No. 16/2022 tentang Standar Proses. Kebijakan ini memberi kemudahan bagi guru untuk fokus pada pembelajaran yang lebih efektif.
Kurikulum Merdeka menawarkan pendekatan yang lebih fleksibel dan fokus pada kebutuhan esensial dalam pembelajaran. Tujuan utamanya adalah memberikan ruang bagi siswa untuk belajar secara mandiri dan berkembang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Dengan pendekatan ini, diharapkan pendidikan di Indonesia menjadi lebih inklusif dan relevan dengan kondisi lokal.
Selain itu, Kurikulum Merdeka juga memberikan keleluasaan kepada sekolah dan guru untuk menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan konteks lokal. Ini sangat penting mengingat Indonesia memiliki keragaman budaya dan lingkungan yang tinggi. Dengan pendekatan ini, diharapkan siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan akademis, tetapi juga nilai-nilai yang relevan dengan lingkungan mereka.
Pentingnya Kurikulum Merdeka juga terlihat dalam upaya untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan. Dalam dunia yang terus berubah, siswa perlu mengembangkan keterampilan seperti pemecahan masalah, kreativitas, dan literasi digital. Kurikulum Merdeka berusaha memenuhi kebutuhan ini dengan menyediakan ruang bagi pembelajaran berbasis proyek dan penekanan pada pengembangan karakter.
Kurikulum Merdeka diperkenalkan sebagai upaya untuk merespon kebutuhan pendidikan yang lebih relevan, fleksibel, dan berorientasi pada pengembangan kompetensi serta karakter siswa. Kurikulum ini menawarkan beberapa keunggulan yang membedakannya dari kurikulum sebelumnya dan menjadikannya lebih adaptif terhadap tantangan pendidikan saat ini.
Kurikulum Merdeka memiliki beberapa keunggulan. Pertama, lebih sederhana dan mendalam. Fokusnya adalah pada materi esensial yang benar-benar penting bagi pengembangan kompetensi siswa sesuai dengan tingkatannya. Dengan pendekatan ini, pembelajaran menjadi lebih bermakna karena siswa dapat mendalami materi tanpa merasa terburu-buru. Pendekatan ini juga membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan karena memberikan ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi dan memahami konsep dengan lebih baik.
Sederhananya kurikulum ini juga membantu guru dalam merencanakan pembelajaran. Guru dapat fokus pada pengembangan kompetensi inti siswa, yang pada gilirannya meningkatkan kualitas pendidikan. Selain itu, kurikulum yang lebih sederhana meminimalkan beban administratif bagi guru, memungkinkan mereka untuk lebih banyak berinteraksi dengan siswa.
Kedua, lebih merdeka. Kurikulum Merdeka menawarkan kebebasan yang lebih besar bagi siswa, guru, dan sekolah. Bagi siswa di tingkat SMA, tidak ada lagi program peminatan yang kaku. Mereka dapat memilih mata pelajaran berdasarkan minat, bakat, dan aspirasi mereka, sehingga pembelajaran menjadi lebih relevan dan personal. Kebebasan ini memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan dan minat yang mereka inginkan, yang dapat membantu mereka merencanakan karier di masa depan.
Bagi guru, Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas untuk mengajar sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan siswa. Guru dapat menyesuaikan metode pengajaran berdasarkan kebutuhan siswa dan mengembangkan pendekatan kreatif yang mendukung pembelajaran. Fleksibilitas ini menciptakan suasana belajar yang lebih inklusif dan adaptif terhadap kebutuhan siswa yang berbeda-beda.
Sekolah juga memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum sesuai dengan karakteristik mereka. Ini memungkinkan sekolah untuk menyesuaikan kurikulum dengan konteks lokal dan kebutuhan komunitas. Pendekatan yang lebih merdeka ini mendorong sekolah untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan pengalaman belajar yang unik dan bermakna bagi siswa.
Ketiga, lebih relevan dan interaktif. Kurikulum Merdeka memberikan fokus yang lebih besar pada pembelajaran berbasis proyek dan isu-isu aktual. Pendekatan ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi topik yang relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka, seperti isu lingkungan, kesehatan, dan sosial. Pembelajaran berbasis proyek juga mendorong siswa untuk bekerja secara kolaboratif dan mengembangkan keterampilan kritis, seperti pemecahan masalah, komunikasi, dan kerja tim.
Dengan kegiatan proyek, siswa dapat belajar melalui pengalaman langsung dan berinteraksi dengan lingkungan mereka. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengembangkan karakter dan kompetensi yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Pembelajaran yang lebih relevan dan interaktif ini menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna bagi siswa.
Sesederhana, fleksibel, dan serelevan apapun kurikulum berjalan perlu SDM yang mumpuni untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan efektif. Keunggulan-keunggulan ini seyogyanya dapat diimbangi dengan penguatan SDM dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan adaptif terhadap perubahan zaman.