Oleh : Drh H Baskoro Tri Caroko
National Poultry Technical Consultant, LPCRPM PP Muhammadiyah Bidang Pemberdayaan Ekonomi, Seni & Budaya
Belum lama ini saya mendapat kabar dari sahabat, seorang pemerhati bisnis perunggasan sekaligus sebagai direktur salah satu majalah terkemuka di tanah air bidang Peternakan Dan Kesehatan Hewan yang menginformasikan adanya pernyataan Iwan Benny Purwowidodo, founder Konsep Karnus, melalui Tik Tok, bahwa telur yang didadar dapat menyebabkan kanker dan diabetes, mendorong saya untuk kembali menulis, untuk kepentingan pemilik ternak dan kesejahteraan masyarakat.
Ada pernyataan Jika putih dan kuning telur mentah dicampur, biotin akan diikat oleh avidin yang terdapat dalam putih telur, ini menyebabkan biotin tidak dapat berfungsi. Dari pernyataan tersebut ada pemahaman yang salah terhadap telur. Dalam journal Encyclopedia of Cell Biology tahun 2023 diterangkan bahwa biotin adalah vitamin B yang larut dalam air, dikenal dengan nama lain vitamin B7, pada kuning telur kandungan biotin cukup tinggi sekitar 10 mikogram per butirnya.
Apabila dikonsumsi dalam keadaan mentah (tanpa dimasak), maka kandungan biotin didalam telur tidak bisa diserap tubuh karena masih terikat oleh avidin yang terkandung dalam putih telur. Apabila telur dimasak maka avidin akan hancur, melepaskan biotin dari ikatan sehingga mudah diserap oleh tubuh. Berdasarkan hasil penelitian yang dimuat pada The American Journal of Clinical Nutrition dijelaskan bahwa hubungan konsumsi telur dan diabetes tipe 2 tidak berpengaruh secara signifikan.
Menurut professor Ali Khomsan ahli gizi IPB, pendapat Iwan Benny Purwowidodo tersebut sekedar merupakan kajian teoritis, belum ada kajian klinis apalagi tinjauan epidemiologis, untuk pembuktian tersebut butuh jalan yang masih sangat panjang. dr Triza Arief sebagai narasumber seminar ayam dan telur memberi tanggapan serupa bahwa apa yang disampaikan saudara Iwan Benny Purwowidodo dalam podcast Kasisolusi yang ditayangkan pada hari Kamis (28/02/2024) adalah tidak benar.
Setelah membaca journal, berdasarkan pertimbangan dan pendapat para ahli bisa disimpulkan bahwa pernyataan jika makan telur yang didadar, bisa menyebabkan kanker dan diabetes adalah keliru, tidak benar, terlampau dipaksakan, menyudutkan bahan pangan strategis, menimbulkan kegaduhan, merugikan peternak unggas dan pedagang UMKM telur, menyesatkan dan meresahkan masyarakat.
Diseluruh dunia saat ini dilanda krisis pangan, kita yang hidup di Indonesia masih mudah mendapatkan telur ayam sumber protein hewani yang murah, nikmat, bergizi, memenuhi kebutuhan masyarakat, untuk mengatasi stunting anak di NKRI ini. Allah SWT menciptakan telur dengan sempurna untuk kesejahteraan manusia sebagai sumber protein hewani berkualitas tinggi. Dengan citarasa lezat, nikmat dan bergizi, aman dikonsumsi, bisa diperbanyak dan diperbaharui.
Dan juga praktis karena mudah menyimpannya, ekonomis karena murah harganya, banyak diandalkan sebagai sarana pemberdayaan ekonomi maupun usaha pribadi, andai ada kepentingan dagang lainnya silahkan promosi memuji produk sendiri setinggi langit seperti yang dimaui, tetapi kenapa tega membuat pernyataan bahwa telur dadar merupakan faktor penyebab kanker dan diabetes, apa tak punya cara lain, atau karena menginginkan UMKM telur merugi, dan pasti Allah SWT tak akan membiarkan itu terjadi?
Sebagaimana mandat pada QS Al Maun, semestinya yang besar membimbing bukan menterlantarkan, yang berkuasa melindungi bukan menindas, yang perkasa membebaskan bukan menjajah, yang kaya memberdayakan bukan memperdaya, yang pintar memajukan bukan membodohi,
Dalam menjalan usaha agar kita tidak merugi, maka dengan mendalami makna QS AL Ashr, sebagai sarana introspeksi, evaluasi, dan melakukan up grade memperbaiki tata cara berniaga, mencari rezeki cukup dengan cara yang baik saja, bersabar dalam kebaikan di setiap tahapnya, dan pasti Allah SWT tidak akan menterlantarkan siapapun yang menebar kebaikan dimuka bumi ini.