YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Kantor Layanan (KL) Mantrijeron sukses ciptakan generasi emas, tanam solidaritas Palestina. Mereka menggelar acara akbar Wisuda Anak Asuh Darwis: Gelar Karya dan Pentas Seni dengan tema yang menyentuh, "Satu Langit Dua Negeri, Suarakan Kemerdekaan Palestina." Acara ini berlangsung khidmat dan meriah pada hari Sabtu (6/12) bertempat di Gedung Ridho Ilahi Dukuh, Mantrijeron.
Acara wisuda dihadiri oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Mantrijeron dan Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Mantrijeron. Hadir pula PCA Kraton, serta para orang tua asuh Beasiswa Darwis. Orang tua dari anak-anak yang mengikuti prosesi wisuda juga turut hadir.
Drs. Maryoto mewakili Pimpinan Cabang Muhammadiyah Mantrijeron, menyampaikan apreasiasi tertingginya untuk Lazismu Mantrijeron atas program yang terlaksana. Lazismu Mantrijeron bukan hanya menyantuni, tetapi juga mendampingi, dan melatih para anak asuh Beasiswa Darwis.
Wisuda kali ini merayakan kelulusan 11 anak asuh dari Program Beasiswa Darwis. Program ini sendiri mencakup tiga jenjang pendidikan: SD, SMP, dan SMA/K. Saat ini, total anak yang mengikuti pembinaan program Beasiswa Darwis mencapai 98 anak asuh.
Keberhasilan program terbukti dari capaian para lulusannya. Dari 11 wisudawan, 5 anak telah berhasil masuk di perguruan tinggi. Sementara itu, 6 anak lainnya telah berhasil memasuki dunia kerja.
Capaian paling membanggakan datang dari salah satu wisudawan bernama Annisa Fitriani. Annisa berhasil masuk di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui jalur prestisius Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Keberhasilan ini menjadi inspirasi nyata. Ini membuktikan bahwa dukungan ZIS (Zakat, Infak, Sedekah) umat mampu melahirkan generasi emas berprestasi.
Plt Kepala Kantor Lazismu Mantrijeron, Suhaibun Febrianto, menyampaikan rasa bangganya. “Ini adalah bukti nyata komitmen kami pada pilar pendidikan dan kemanusiaan," kata Suhaibun. Ia melanjutkan, "Kami sangat bangga dengan prestasi 11 lulusan Darwis."
Suhaibun secara khusus menyoroti Ananda Annisa Fitriani yang berhasil melanjutkan pendidikannya di UGM. "Hal ini membuktikan bahwa anak-anak Darwis mampu meraih impian tertinggi mereka dengan dukungan zakat infak sedekah dari para muzaki maupun donatur sekalian. Selain itu, mereka juga mampu bersaing di dunia kerja," tegasnya.
Ia menambahkan, melalui tema ‘Satu Langit Dua Negeri,’ Lazismu Mantrijeron menanamkan jiwa kepedulian. "Anak-anak harus sadar bahwa saudara kita di Palestina sedang berjuang untuk kemerdekaan," ujarnya. Ia menyimpulkan, "Pendidikan adalah bekal mereka, dan solidaritas adalah ruh kemanusiaan kita."
Selain perayaan kelulusan, acara ini menjadi wadah ekspresi solidaritas global. Para anak asuh Darwis menampilkan berbagai karya dan pertunjukan yang memukau. Mereka menunjukkan bakat dan keterampilan yang telah diasah. Penampilan yang disuguhkan meliputi Tilawah dan Sari Tilawah Darwis, Paduan Suara Darwis, Tim Asmaul Husna, menari, Musikalisasi Puisi, dan pementasan drama. Para anak asuh juga terlibat langsung dalam kepanitiaan acara.
Acara dimeriahkan pula oleh Booth Food & Beverage dari Tim Cooking Class anak asuh Beasiswa Darwis. Ada juga Booth Karya yang memamerkan hasil karya visual dua dan tiga dimensi, serta hand craft para anak asuh.
Lazismu Mantrijeron berkomitmen untuk terus menjadi jembatan kebaikan. Menyalurkan amanah zakat, infak, dan sedekah untuk pemberdayaan pendidikan dan kemanusiaan. Keberhasilan program Darwis ini tidak lepas dari dukungan para donatur dan relawan yang konsisten memberikan kontribusi. Terima kasih, semoga menjadi keberkahan bagi semuanya. Dukung terus Lazismu Mantrijeron agar manfaat kebaikannya dapat dirasakan oleh lebih banyak orang lagi. (Nur’aini)


