LDK Kuatkan Komitmen dalam Berdakwah sebagai Jalan Pemberdayaan Umat

Publish

14 October 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
34
Foto Istimewa

Foto Istimewa

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Dalam semangat Milad Muhammadiyah ke-113 yang mengusung tema “Memajukan Kesejahteraan Bangsa,” Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah meneguhkan kembali komitmennya untuk menjadikan dakwah sebagai jalan pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat.

Pesan itu mengemuka dalam kegiatan Sekolah Tabligh angkatan ke-3 yang diselenggarakan oleh Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan pada Senin-Ahad (6–19/10) di Makassar, Sulawesi Selatan.

Kegiatan yang diikuti para dai dan kader dakwah dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan ini menghadirkan sejumlah narasumber nasional. Salah satu di antaranya adalah Muchamad Arifin, Ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang menyampaikan materi bertajuk “Pengembangan Dakwah Komunitas Muhammadiyah.”

Dalam kesempatan itu, Muchamad Arifin menegaskan bahwa dakwah yang dijalankan Muhammadiyah tidak boleh berhenti pada tataran retorika dan pengajaran verbal, tetapi harus menembus aspek kehidupan nyata masyarakat. Dakwah harus menjadi kekuatan yang menggerakkan, menyejahterakan, dan memajukan umat.

“Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang berkemajuan. Dakwah bukan sekadar mengajak kepada kebaikan, tetapi menghadirkan kebaikan itu dalam kehidupan masyarakat. Dakwah harus memberi manfaat konkret: membuka akses pendidikan, menguatkan ekonomi, dan memperbaiki kehidupan sosial umat,” ujar Arifin.

Lebih jauh, Ia menjelaskan bahwa tema Milad ke-113 menjadi momentum penting untuk memperkuat dakwah yang menyentuh akar persoalan bangsa. LDK, sebagai lembaga yang berkhidmat pada dakwah berbasis komunitas, menjadi salah satu pilar strategis dalam mewujudkan cita-cita tersebut.

LDK Muhammadiyah saat ini menjalankan berbagai program yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan umat, di antaranya, yang pertama Program Dai Komunitas di Wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) yang fokus mendampingi masyarakat di daerah terpencil agar memiliki ketahanan spiritual dan sosial.

Kedua, Pesantren Mualaf di berbagai daerah, termasuk di komunitas adat seperti Suku Baduy Luar di Banten dan komunitas mualaf di Bali, yang menjadi sarana pembinaan iman dan pemberdayaan ekonomi umat baru.

Ketiga, Program Dakwah Sosial Perkotaan, yang menjangkau komunitas marginal di kawasan urban, termasuk pekerja informal, penghuni rumah susun, dan warga binaan sosial. Terakhir, Kolaborasi Dakwah Anti Narkotika, bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam membina masyarakat agar terhindar dari bahaya narkotika melalui pendekatan dakwah yang humanis.

Semua program tersebut berpijak pada prinsip dasar dakwah Muhammadiyah yang berorientasi pada tajdid (pembaruan), pemberdayaan, dan pencerahan. Dakwah tidak berhenti di mimbar, tetapi turun langsung ke tengah masyarakat, membantu, menguatkan, dan menumbuhkan kemandirian.

“Melalui dakwah komunitas, kita ingin memastikan bahwa kehadiran Muhammadiyah benar-benar dirasakan manfaatnya. Ketika masyarakat sejahtera, itulah bukti dakwah telah hidup dan bekerja,” tegas Arifin.

Arifin menambahkan, gerakan dakwah Muhammadiyah selalu berpijak pada nilai Al-Qur’an yang menegaskan pentingnya menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. 

“Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran: 104)

Kata Arifin, Ayat ini, menjadi energi spiritual yang menuntun langkah dakwah Muhammadiyah agar tidak sekadar menyampaikan pesan moral, tetapi menghadirkan perubahan sosial yang nyata.

Lebih lanjut, Muhammadiyah telah membuktikan bahwa dakwah bisa menjadi pilar kemajuan bangsa. Melalui sekolah, rumah sakit, lembaga sosial, dan gerakan pemberdayaan masyarakat, dakwah Muhammadiyah telah menjadi bagian dari denyut pembangunan nasional. Kini, LDK menjadi garda depan dalam memastikan bahwa nilai-nilai Islam yang berkemajuan terus tumbuh di komunitas akar rumput.

“Dakwah sejati adalah dakwah yang memberi manfaat. Ketika dakwah mampu membangun kesadaran, memperkuat ekonomi, dan menumbuhkan kemandirian masyarakat, maka sesungguhnya kita sedang memajukan kesejahteraan bangsa,” tutup Arifin.

Kegiatan Sekolah Tabligh PWM Sulawesi Selatan ini bukan hanya menjadi ajang peningkatan kapasitas dai, tetapi juga refleksi gerakan dakwah Muhammadiyah yang selalu relevan dengan kebutuhan zaman. Di tengah perubahan sosial yang cepat, dakwah berbasis komunitas menjadi jembatan yang menghubungkan nilai-nilai Islam dengan realitas kehidupan umat.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

KUDUS, Suara Muhammadiyah - Banjir yang melanda kecamatan Karanganyar Demak dan sekitarnya mengakiba....

Suara Muhammadiyah

13 February 2024

Berita

LAMPUNG, Suara Muhammadiyah – Dengan derap semangat Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muha....

Suara Muhammadiyah

9 July 2025

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Irwan Akib menegaskan penti....

Suara Muhammadiyah

31 May 2025

Berita

MEDAN, Suara Muhammadiyah - Rektor UMSU Prof Dr Agussani, MAP terima penghargaan Best University Pro....

Suara Muhammadiyah

26 July 2024

Berita

MEDAN, Suara Muhammadiyah - Muhammadiyah Daerah Mandailing Natal (Madina) menyerahkan donasi peduli ....

Suara Muhammadiyah

19 November 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah