YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Salah satu problematika yang tengah dihadapi di dunia kesehatan, khususnya kesehatan anak Indonesia berupa stunting. Stunting merupakan perawakan pendek atau sangat pendek berdasarkan tinggi atau panjang badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi pada kurva pertumbuhan WHO. Stunting sebagai suatu siklus sebab akibat sejak masa prekonsepsi sampai masa dewasa.
Dalam merespons persoalan tersebut, RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta menyelenggarakan Seminar Pencegahan Stunting. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu (6/12) di Ballroom SM Tower and Convention Yogyakarta. Adapun peserta datang dari kalangan puskemsas, rumah sakit se-DIY, Dinas Kesehatan DIY, dan beberapa anggota Aisyiyah DIY.
Menurut Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dr H Mohammad Komarudin, SpA, kegiatan ini sebagai bentuk refreshing dan refleksi untuk menghadapi stunting. Ia menjelaskan bahwa stunting menjadi persoalan yang harus segera dituntaskan, sehingga dengan penyelenggaraan kegiatan ini Ia sangat mengharapkan bisa memberikan secercah pengetahuan bagi warga masyarakat.
"Stunting dalam beberapa tahun terakhir menjadi tema besar di dunia kesehatan, khususnya kesehatan anak. Karena angka prevalensinya juga masih tinggi. Dan ini juga menjadi target Pemerintah untuk menurunkan," katanya.
Oleh karena itu, Ia mengatakan pihaknya menghadirkan narasumber yang berkompeten antara lain Dokter Spesialis Anak RSUP Dr Sardjito Dr dr Neti Nurani, MKes., SpA(K), Dokter Spesialis Kandungan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dr Sulistiyari Retnowati, SpOG, dan Apoteker RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Dr apt Endang Yuniarti, SSi., MKes. Melalui narasumber tersebut, Komarudin mengharapkan agar bisa menyamakan persepsi hal ihwal penangangan dan pencegahan stunting di era kontemporer.
"Dari narasumber yang kita hadirkan, kita berharap dapat memperoleh persepsi yang sama bagaimana kita mula melalukan pendekatan diagnosis sampai beberapa penanganan (stunting) terkini. Karena di lapangan masih kerap ditemukan mengenau perbedaan persepsi (penanganan stunting)," jelasnya.
Pada saat yang bersamaan, Anggota Majelis Pembina Kesehatan Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini menjelaskan dengan mengajak seluruh stakeholder tenaga kesehatan untuk berkolaborasi mencegah terjadinya stunting. Menurutnya, penyelenggaraan seminar ini Ia menegaskan merupakan langkah nyata dari RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta hadir dalam memberikan edukasi bagaimana mencegah stunting agar target prevelensi stunting sebesar 14% pada tahun 2024 dapat tercapai.
'Jadi kontribusi yang bisa kita lakukan salah satunya berbagi ilmu dengan teman-teman puskesman dan rumah sakit lain. Karena beliau-beilau ini menjadi ujung tombak dan kader-kader posyandu. Melalui berbagi ilmu bagaimana pencegahan, penemuan kasus, sampai penanganan kasus yang baik. Intinya kita ingin berkontribusi untuk mencegah dan menurunkan stunting di Indonesia," tandasnya. (Cris)