BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Tiga mahasiswa program studi Teknologi Pangan UM Bandung berhasil meraih juara tiga nasional pada Lomba Esai Tingkat Universitas 2023 Program Fortification UAD #2. Ketiga mahasiswa Teknologi Pangan tersebut yakni Nabila Amandavia, Nasya Luthfiah Suwito, dan Ai Shanti Sugianty.
Acara itu mengangkat tema ”Inovasi Teknologi untuk Mewujudkan Pangan yang Aman, Sehat, dan Halal”. Ada puluhan mahasiswa dari berbagai universitas negeri dan swasta di Indonesia yang berpartisipasi dan mengikuti perlombaan ini.
Ketua tim mahasiswa Teknologi Pangan UM Bandung Nasya Luthfiah Suwito sangat bersyukur dirinya dan tim bisa meraih juara tiga lomba esai ini. Nasya menuturkan bahwa perlombaan ini menjadi pengalaman pertama bagi dirinya dan tim. ”Lomba penulisan esai ini menjadi sesuatu hal yang unik dan baru bagi kami,” ucap Nasya di UM Bandung pada Jumat (22/07/2023).
Nasya menjelaskan, perlombaan esai ini juga menjadi pembelajaran berharga bagi dirinya sebagai mahasiswa dalam mengembangkan potensi khususnya pada bidang teknologi pangan. ”Karena sesuai dengan jurusan kami, perlombaan ini bisa menjadi wadah bagi kami untuk menyalurkan berbagai ide seputar teknologi pangan,” kata Nasya.
Di tengah kesibukan kuliah dan kegiatan di himpunan, dalam mengerjakan esai ini, ia bersama tim membutuhkan waktu dua minggu. ”Meskipun dalam pengerjaannya banyak yang terpotong oleh kegiatan himpunan ataupun tugas kampus, alhamdulillah kami tetap bisa menyelesaikannya tepat waktu,” tambah Nasya.
Penggunaan PEF
Adapun judul esai yang mereka susun berjudul ”Pulsed Electric Field (PEF) Sebagai Pengganti Proses Thermal Pasteurisasi Pada Minuman Air Kelapa Isotonik”.
PEF merupakan metode pengawetan pada makanan secara non-termal (tanpa pemanasan). ”Penggunaan PEF ini kita fokuskan pada minuman air kelapa isotonik yang sering dijual,” ungkap mahasiswa angkatan 2021 ini.
Metode penggunaan PEF ini, ungkap Nasya, menjadi pengganti metode Pasteurisasi yang sering perusahaan minuman gunakan dalam mengawetkan produknya. ”PEF ini dapat mempertahankan nilai gizi dari minuman air kelapa kemasan yang sering hilang akibat dari penggunaan Pasteurisasi,” jelas Nasya.
Menurut Nasya, beberapa produk seperti minuman jus dan tebu sudah menerapkan metode PEF dalam pengelolaannya. ”Semoga dengan penggunaan PEF ini dapat mengawetkan produk minuman air kelapa tanpa merusak zat gizi yang ada dalam kandungannya,” tandas Nasya.
Nasya dan tim berharap prestasi yang membanggakan kampus tercinta ini bisa menjadi motivasi untuk mereka bisa berprestasi lagi ke depannya. (FK)