Makna Tepuk Tangan Kepada Calon Presiden

Publish

20 November 2023

Suara Muhammadiyah

Penulis

1
1128
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Makna Tepuk Tangan Kepada Calon Presiden, Catatan Perayaan Milad Muhammadiyah ke-111

Oleh: Ahsan Jamet Hamidi

Menghadiri Perayaan Milad Muhammadiah ke 111 di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada Sabtu 18 November 2023 lalu terasa berbeda. Jauh lebih gemerlap dari perayaan serupa yang pernah saya ikuti di Kampung halaman, 40 an tahun silam. Perayaan seperti itu sangat menyenangkan. Ada tontonan hiburan dari atas panggung. Ada banyak penjual jajanan yang kumpul di tempat perayaan. 

Bapak-Ibu selalu mengajak anak-anaknya menghadiri perhelatan itu. Mereka akan menggunakan kemeja dan celana terbaik yang dimiliki, lengkap dengan songkok berwarna hitam. Selalu duduk di kursi rotan cokelat, yang depannya ada meja kayu bertaplak kain hijau bertuliskan ”Muhammadiyah atau Aisyiyah”. 

Kakak-kakak saya sibuk menjadi panitia. Mereka akan asyik kumpul bareng dengan sesama alumni Mua’llimat, komunitas IMM atau Tapak Suci. Saya samar-samar mendengarkan pidato seorang tokoh Muhammadiyah. Dia menyampaikan pesan agar kita semua harus mampu merawat ketaqwaan, pengorbanan dan keihlasan beramal di Persyarikatan Muhammadiyah. Dia berdiri tegap, berpidato di depan microphone bulat terbungkus kain kacu. Suaranya tersambung dengan pengeras suara merk TOA berwarna putih abu abu.

Perayaan di Yogya

Perayaan Milad Muhammadiyah ke 111 di Yogya lalu tentu sudah jauh berbeda. Meski begitu, perhelatan itu tetap bisa menghadirkan suasana kebatinan yang bisa saya rasakan kenangannya. Orang-orang datang dari mana-mana dengan ratusan kendaraan, memenuhi pelataran Sportorium UMY.  Ada yang menggelar tikar, membuka bingkisan makanan dan minuman lalu menikmatinya. Mereka berkumpul bersama keluarga dan komunitas masing-masing, sambil melihat layar lebar yang disediakan panitia. Wajah-wajah mereka penuh kegembiraan saat bertemu dengan kawan-kawan lama. Ini adalah wahana reuni sejatinya. 

Kegembiraan mereka yang berkumpul di malam itu, persis seperti suasana kebatinan yang pernah saya alami puluhan tahun silam. Pembedanya hanya pada kualitas sound system, lampu penerangan jalan dan para penjaja makanan di lokasi keramaian. 

Dulu, suara hiburan dan pidato bisa saya dengar dari Loud Speaker bermerk TOA yang memekakkan telinga. Suasana perayaan yang remang-remang, karena hanya ada lampu petromax berbahan bakar minyak tanah. Para penjaja makanan tradisional hanya bisa berjualan dalam suasana redup, karena diterangi lampu teplok saja. 

Sabtu malam lalu, di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, saya bisa menikmati layar lebar dengan speaker yang jauh lebih jernih, dengan lampu neon berlistrik yang sangat terang. Minus kehadiran para penjaja makanan tradisional di sekitar acara. Ada yang istimewa, tidak ada asap rokok mengepul di hampir semua arena perhelatan acara. Para pengemudi bus dan kendaraan yang merokok, memilih untuk pergi menjauh dari keramaian. Entah mengapa....  

Ada serangkaian hiburan yang dipertontonkan oleh panitia. Mulai dari: Operet bersama siswa siswi Taman Kanak-Kanak. Tampilan yang lucu dan sangat menghibur. Tari tradisional dari para Mahasiswi, hingga keroncong Millenial yang memainkan musiknya dengan apik dan jernih. Dua guru besar dari UMY dan UAD tampil menyanyikan lagu ”My Way, Frank Sinatra”. Keren lho….untuk ukuran Professor yang biasa mengajar, menulis dan membaca buku. Ketika keduannya bisa menyanyi dengan nada tidak fals, dan bisa selaras dengan ketukan dalam iringan music, itu sudah luar biasa. 

Ada juga pembacaan puisi di malam itu. Hemat saya, membaca puisi dalam acara seperti ini memang memiliki resiko ganda. Bisa menggugah batin penonton, bisa juga dirsepons dingin saja. Berbeda dengan tampilan menyanyi, menari atau operet. Pembacaan Puisi, memang tidak bisa diperlakukan sebagai hiburan. Untuk itu, sesi pembacaan puisi sebaiknya tidak perlu panjang durasinya. Karena puncak ekstase para penikmat bacaan puisi biasannya sangat singkat.

Makna Tepuk Tangan

Selain hiburan, panitia menampilkan pesan ucapan selamat dari Tiga Capres (Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo). Ketigannya memberikan ucapan Selamat kepada Muhammadiyah melalui rekaman video. Meskipun hanya melalui rekaman video, para penonton nampaknya bisa membaca lewat mata batin masing-masing. Manakah diantara para kandidat Presiden itu yang memiliki ”kemelekatan”, empati tulus kepada gerakan Muhammadiyah di Indonesia. 

Saya terkesan dengan respons spontan yang muncul dari para hadirin yang memenuhi Gedung di malam itu. Ketika salah satu kandidat muncul di layar video, tiba-tiba ada gemuruh tepuk tangan. Ketika kandidat yang lain muncul, ada suara teriakan bernada “huuuuuuuuuuu” menyeruak begitu saja. Terakhir, ketika kandidat terakhir muncul, ada tepuk tangan kecil bercampur dengan suara “huuuuuuuuuuuuu” yang muncul berbarengan. Semua muncul secara alamiah tanpa ada komando.

Saya bukan ahli dalam membaca partanda alam yang muncul dari respons para hadirin di malam itu. Namun demikian, aksi spontanitas, biasannya lebih mencerminkan kejujuran suara hati dari seseorang atau kelompok. Mereka merdeka untuk menentukan pilhan politiknya. 

Saya berharap, bahwa dalam PEMILU 2024 nanti, para pemilih dari Persyarikatan Muhammadiyah bisa memilih tanpa dipengaruhi oleh janji uang atau pengaruh informasi bohong yang terus diproduksi dan disebarkan. Harapan itu disertai dengan keyakinan, bahwa warga Persyarikatan Muhammadiyah adalah para pemilih yang selalu menggunakan akal sehat, untuk membangun masa depan Indonesia yang lebih baik. Amin. 

Ahsan Jamet Hamidi, Wakil Sekretaris LPCRPM, Pimpinan Pusat Muhammadiyah


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Kelas Bawah Mu dan Solusinya Oleh: Saidun Derani, Dosen UM-Surby, UM-T dan UIN Syahid Jakarta, akti....

Suara Muhammadiyah

26 September 2024

Wawasan

HEBATNYA PEREMPUAN: Menguatkan Peran di Rumah dan Organisasi Oleh: Bahren Nurdin Dalam lintasan se....

Suara Muhammadiyah

24 November 2023

Wawasan

Oleh: Sobirin Malian Dosen Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan Dalam setiap hajatan Pemilu ada....

Suara Muhammadiyah

19 February 2024

Wawasan

Oleh: Donny Syofyan Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Artikel ini mencoba memahami ke....

Suara Muhammadiyah

27 May 2024

Wawasan

Oleh: Donny Syofyan Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Bagaimana cara memahami ayat-ay....

Suara Muhammadiyah

22 April 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah