Manajemen Perubahan Bagi Mudir Untuk Pesantren Muhammadiyah Berkemajuan
Oleh: Ahmad Alkhawarizmi, S.H
Lembaga Pengembangan Pesantren Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar acara Pelatihan Manajemen Perubahan Mudir Pesantren Muhammadiyah Se-Indonesia dengan tema “Peran Mudir Pesantren Sebagai Penggerak dan Motor Perubahan untuk Mewujudkan Pesantren Berkemajuan” pada tanggal 14-16 mei 2024 di Rusunawa 1 Universitas Muhammadiyah Malang.
Acara ini merupakan program dari Lembaga Pengembangan Pesantren Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan tujuan untuk melatih mudir pesantren agar bisa membawa perubahan untuk sumber daya manusia, sistem Pendidikan, dan pembangunan operasional di setiap pesantren masing-masing agar menjadi pesantren yang berkemajuan.
Sebab latar belakang dilaksanakan program ini karena banyak pesantren Muhammadiyah di Indonesia yang memiliki permasalahan, seperti keterbatasan finansial untuk membangun operasional, sumber daya manusia sedikit, dan para musrif memiliki latar belakang yang berbeda-beda sehingga mendidik ibadah pun dengan pendapat yang berbeda-beda. Sehingga program Pelatihan Manajemen Perubahan Mudir Pesantren Muhammadiyah Se-Indonesia, perlu dilaksanakan agar mudir pesantren Muhammadiyah dapat membawa perubahan dan mengatasi atas permasalahan-pemasalahan yang ada.
Pelaksanaan program tahun ini merupakan angkatan pertama dan dibentuk atas kerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Malang. Agenda ini merupakan program jangka penjang yang kemudian akan dilaksanakan disetap tahunya. Untuk setiap tahunnya jumlah peserta ditentukan dengan kuota seratus peserta di setiap pesantren muhammadiyah di Indonesia. Maka, kuota peserta tahun ini yang mengikuti acara Pelatihan Manajemen Perubahan Mudir Pesantren Muhammadiyah Se-Indonesia berjumlah seratus peserta yang berasal dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Nusa Tenggara Barat.
Pada acara pembukaan dihadiri oleh Dr. Maskuri, M. Ed (ketua Lembaga Pengembangan Pesantren PP Muhammadiyah), Dr. Syamsuddin, M.A. (Wakil Ketua PWM Jatim Bidang Kelembagaan Pesantren) yang mewakili Dr. dr. Sukadiono, M.M (Ketua Umum PWM Jatim) dan Moh. Nurhakim, M.Ag., Ph.D. (Asrek Bidang AIK UMM) yang mewakili Prof. Dr. Nazaruddin Malik, SE., M.Si (Rektor UMM), Pradana Boy, S.Ag., Ph.D (Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren PWM Jawa Timur), Zen Amirudin, S.Sos., M.Med.Kom (Kepala Pusdiklat Pengembangan SDM UMM), dan jajaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lembaga Pengembangan Pesantren.
Pada sambutan pertama disampaikan oleh Dr. Syamsuddin, M.A (Wakil Ketua PWM Jatim Bidang Kelembagaan Pesantren), beliau menyampaikan tentang pemikiran Ahmad Dahlan dalam membangun sistem pendidikan agar adanya pembaruan. Maka, harapannya para mudir dapat mencotoh dan mengimplementasikan pemikiran dan Gerakan Ahmad Dahlan dalam menghadapi tantangan permasalahan pesantren agar dapat membangun pesantren yang berkemajuan.
“Dalam membangun sistem pendidikan, Ahmad Dahlan banyak membaca pemikiran jamaluddin al-afghani, Muhammad Iqbal, dan Rasyid Ridho. Sehingga Pemikiran ahmad dahlan tersalurkan dalam Gerakan Persyarikatan Muhammadiyah yang pada akhirnya mampu melahirkan amal usaha, dan kader-kader Muhammadiyah di Indonesia. Maka, harapan acara pelatihan mudir ini mampu melatih para mudir agar melahirkan para dai/ustadz Muhammadiyah, serta mampu mengangkat pesantren ini mencapai target yang baik dengan jumlah yang banyak secara kuantitatif dan meningkatnya kualitas pondok pesantren,” urai Dr. Syamsuddin, M.A dalam sambutannya.
Lalu, pada sambutan kedua disampaikan oleh Dr. Maskuri, M. Ed (Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren PP Muhammadiyah), beliau menyampaikan kunci perubahan dan kemajuan pesantren muhammadiyah ialah ada di mudir. Sebab, mudir itu pemimpin yang memiliki kebijakan untuk mengelola pesantren. Maka, mudir harus memahami manajemen perubahan agar para mudir mampu membawa perubahan untuk pesantren masing-masing.
“ Jumlah pesantren Muhammadiyah yang sudah tersebar di 27 provinsi di Indonesia bejumlah 444 Pesantren, maka secara kualitas harus kita pikirkan bersama untuk bisa memajukan pesantren muhammadiyah, maka sangat penting diadakan tema manajemen perubahan. Tujuan tema manajemen perubahan ialah agar para mudir memahami manajemen perubahan, sehingga para mudir mampu membuat rencana dan mampu mengimplementasikan manajemen perubahan di pesantren masing-masing. Selain dari pada itu, menyiapkan dan melatih para mudir untuk menjadi kunci leader pesantren agar dapat mengelola kemajuan pesantren”. Urai Dr. Maskuri, M. Ed dalam sambutannya.
Selanjutnya, pada acara pembukaan ini dibuka oleh Moh. Nurhakim, M.Ag., Ph.D. (Asrek Bidang AIK UMM) yang mewakili Prof. Dr. Nazaruddin Malik, SE., M.Si (Rektor UMM) lalu beliau berpesan bahwa seluruh pondok pesantren muhammadiyah di indonesia wajib untuk berjihad dan sekaligus menjadi penutupan diacara pembukaan Pelatihan Manajemen Perubahan Mudir Pesantren Muhammadiyah Se-Indonesia dengan tema “Peran Mudir Pesantren Sebagai Penggerak dan Motor Perubahan untuk Mewujudkan Pesantren Berkemajuan”.
Ahmad Alkhawarizmi, S.H, Trainer pusdiklat UMM dan Pengurus Majelis Pendayagunaan PWM banten